Menikah bahagia, tapi beberapa hal dari masa lajang—kebebasan, spontanitas, dan waktu sendiri—tetap dirindukan tanpa mengurangi cinta pada pasangan.
Sabtu, 19 Apr 2025 16:26:00

Menikah adalah perjalanan hidup yang penuh kebahagiaan dan tantangan. Banyak orang menganggap pernikahan sebagai babak baru yang membawa kestabilan, kedekatan emosional, dan kebersamaan yang lebih dalam. Namun, meskipun seorang wanita telah menikah dengan pasangan yang dicintainya, ada beberapa aspek dari masa lajang yang masih sesekali dirindukan. Hal ini bukan berarti mereka tidak bahagia, tetapi lebih kepada kenangan dan kebiasaan yang dulu terasa bebas dan spontan.
Sejumlah wanita yang telah menikah dan merasa puas dengan pernikahan mereka mengungkapkan bahwa ada hal-hal kecil dari masa lajang yang sulit dilupakan. Dari kebebasan mengatur waktu sendiri hingga menikmati kesendirian tanpa merasa bersalah, inilah beberapa hal yang sering dirindukan meskipun telah memiliki pasangan yang luar biasa.

Kebebasan dan Kemandirian yang Dulu Terasa Biasa
1. Kebebasan untuk Pergi Sesuka Hati
Salah satu hal yang paling sering dirindukan adalah kebebasan untuk pergi ke mana saja tanpa harus memberi tahu siapa pun. Carey, 26 tahun, mengungkapkan, "Aku merindukan, lebih dari apa pun, kebebasan untuk melakukan apa pun yang aku mau kapan pun aku mau. Aku rindu bisa berkumpul dengan teman-teman tanpa harus memberi kabar kepada siapa pun." Dalam pernikahan, terutama jika pasangan memiliki jadwal yang padat, sering kali keputusan harus dikompromikan agar tidak berbenturan satu sama lain.
2. Tidur Sendirian Tanpa Gangguan
Berbagi tempat tidur dengan pasangan memang menyenangkan, tetapi ada kalanya seseorang merindukan tidur sendirian dengan nyaman. Kali, 24 tahun, mengatakan, "Aku rindu punya tempat tidur sendiri, tanpa harus berbagi selimut atau bantal. Pelukan memang menyenangkan, tetapi ada malam-malam di mana aku ingin tidur sendirian." Hal ini menunjukkan bahwa memiliki ruang pribadi tetap penting meskipun sudah menikah.
3. Waktu Sendiri Tanpa Rasa Bersalah
Saat lajang, menghabiskan waktu sendiri adalah hal yang biasa dan tidak perlu dipikirkan. Namun, dalam pernikahan, beberapa orang merasa perlu menyeimbangkan waktu antara pasangan dan kebutuhan pribadi mereka. Jenny, 26 tahun, mengakui, "Aku rindu bisa menghabiskan waktu sendiri tanpa merasa bersalah atau khawatir tidak cukup menghabiskan waktu dengan pasanganku."

Pengalaman dan Kenyamanan yang Sering Dirindukan
4. Sensasi Jatuh Cinta
Jatuh cinta adalah perasaan yang menggembirakan dan penuh tantangan. Setelah menikah, dinamika ini berubah menjadi komitmen yang lebih stabil. Ann, 33 tahun, mengungkapkan, "Aku tahu ini terdengar egois, tapi aku rindu sensasi jatuh cinta. Aku ingin merasakannya beberapa kali lagi dalam hidupku. Tapi aku tetap memilih istriku setiap hari." Perasaan ini tidak berarti seseorang ingin mengakhiri pernikahan, melainkan sekadar mengenang masa-masa awal hubungan yang penuh gejolak emosi.
5. Bebas Memilih Tontonan
Dalam pernikahan, kompromi adalah kunci, termasuk dalam memilih tontonan di waktu luang. Griselda, 50 tahun, bercerita, "Aku suka acara reality TV, sementara suamiku lebih suka film penuh kekerasan. Kami sering mengalah untuk satu sama lain, tapi kadang rasanya seperti mengorbankan kesenangan pribadi." Hal-hal kecil seperti ini menunjukkan bagaimana dinamika hubungan membutuhkan keseimbangan.
6. Kebebasan Menggoda Tanpa Rasa Bersalah
Beberapa orang menikmati interaksi sosial yang ringan, termasuk bercanda dan menggoda dalam batas wajar. Namun, setelah menikah, ada batasan yang harus dijaga untuk menghormati pasangan. Sondra, 29 tahun, mengaku, "Aku suka menggoda orang—di kafe, di pesta, di konferensi. Bukan karena aku tertarik pada mereka, hanya karena aku suka suasananya. Tapi aku harus mengendalikan diri karena pasanganku tidak nyaman dengan itu."
7. Menangis Tanpa Alasan
Menangis karena film atau sekadar melepaskan emosi tanpa ada yang bertanya adalah sesuatu yang dirindukan oleh beberapa wanita yang sudah menikah. Lou, 25 tahun, berbagi pengalaman, "Aku menonton Dirty Dancing setelah pacarku tertidur dan menangis sepuasnya. Rasanya luar biasa!" Kebebasan emosional ini adalah salah satu hal yang sering dianggap sepele, tetapi ternyata berpengaruh.

Aspirasi dan Komitmen yang Harus Dikelola
8. Mengejar Karier Tanpa Hambatan
Ketika masih lajang, seseorang bisa fokus penuh pada karier tanpa perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap hubungan. Nyla, 29 tahun, mengatakan, "Suamiku kesal karena aku menghabiskan terlalu banyak waktu untuk karierku, padahal dulu dia melakukan hal yang sama sebelum kami bertemu. Aku berharap kami bisa lebih pelan-pelan membangun hubungan dulu." Pernikahan membutuhkan keseimbangan antara ambisi pribadi dan kehidupan bersama.
9. Merayakan Liburan dengan Siapa Saja
Saat masih lajang, seseorang bebas memilih dengan siapa mereka menghabiskan liburan. Namun, setelah menikah, sering kali liburan harus dibagi antara keluarga sendiri dan keluarga pasangan. Marisol, 40 tahun, berbagi, "Aku mencintai mertuaku, tapi aku merindukan menghabiskan Natal dan Tahun Baru bersama keluargaku sendiri." Perubahan ini memerlukan adaptasi dan kompromi yang tidak selalu mudah.
10. Menjaga Rumah dalam Keadaan Berantakan
Ketika tinggal sendiri, seseorang bisa sesuka hati mengatur kebersihan dan kerapihan rumah. Namun, dalam pernikahan, kebiasaan ini sering kali berubah. Milena, 24 tahun, mengungkapkan, "Aku dulu membiarkan surat menumpuk di pojok selama berminggu-minggu sebelum akhirnya membereskannya. Sekarang, aku merasa harus lebih rapi, dan kadang itu terasa membebani." Dinamika berbagi ruang dengan pasangan membutuhkan penyesuaian kebiasaan sehari-hari.
Merindukan masa lajang bukan berarti tidak bahagia dalam pernikahan. Ini hanyalah refleksi dari perubahan hidup yang terjadi setelah mengikat komitmen dengan pasangan. Banyak wanita yang telah menikah bahagia masih mengenang kebebasan, spontanitas, dan waktu pribadi mereka di masa lalu. Namun, mereka juga sadar bahwa hubungan pernikahan memberikan kebahagiaan yang berbeda dan lebih dalam.
Pada akhirnya, setiap perubahan dalam hidup membawa tantangan dan keindahan tersendiri. Selama ada komunikasi yang baik, kompromi, dan saling pengertian, pernikahan tetap bisa menjadi perjalanan yang membahagiakan tanpa perlu kehilangan identitas dan kebebasan diri sepenuhnya.
Artikel ini ditulis oleh


Ini Alasan Mengapa Kehidupan Pernikahan Tak Seindah Saat Masa Pacaran
Sekian alasan kehidupan pernikahan tak lagi seindah masa pacaran. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya.

30 Kata-kata Bijak Rumah Tangga Bahasa Inggris dan Artinya, Sarat Pesan Positif
Agar semakin mesra dan romantis, Anda dapat membaca dan berbagi kata-kata bijak rumah tangga bahasa Inggris kepada pasangan.