Sinergi Azhariyat Lintas Benua untuk Indonesia

3 hours ago 2

  1. PERISTIWA
  2. NASIONAL

Azhariyat me-launching website dan channel TV Azhariyat Indonesia yang diresmikan oleh Menteri Agama RI

Senin, 21 Apr 2025 13:46:00

Sinergi Azhariyat Lintas Benua untuk Indonesia Sinergi Azhariyat Lintas Benua untuk Indonesia (©merdeka)

Dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar MA secara virtual, dan hadir secara langsung Sekjen Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Al-Syarif (OIAA) Cabang Indonesia Dr. Muchlish M. Hanafi, berikut mantan Duta Besar LBBP RI untuk Mesir sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri RI (2014–2019) H.E. Dr. A.M. Fachir, beserta para alumni perempuan Universitas Al-Azhar Mesir, Azhariyat Indonesia melaksanakan Halalbihalal pada Jumat, 18 April 2025 di Hotel Bidakara Jakarta. Acara digelar dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00 Wib.

Azhariyat Indonesia merupakan forum silaturahim alumni perempuan Universitas Al-Azhar Mesir yang digawangi oleh Dr. Shofiah Tidjani, Lc, M.Si, Enok Muthia, Lc., MA., Samyati Ma’ruf, Lc, M.Si, Fatma Fitrasya, Lc, dan Veny Marlinda, Lc.

Forum ini didirikan sebagai wadah pemersatu dan media komunikasi bagi alumni perempuan Universitas Al-Azhar Mesir di Indonesia dan mancanegara untuk saling berkomunikasi dan bersinergi.

Guna optimalisasi tujuan tersebut, Azhariyat me-launching website dan channel TV Azhariyat Indonesia yang diresmikan oleh Menteri Agama RI, dengan diiringi doa dan selamat untuk Azhariyat Indonesia yang diharap dapat memberi kontribusi penuh bagi bangsa dan negara di masa mendatang.

Acara dibuka dengan sajian video nostalgia suasana Kampus Universitas Al-Azhar Asy-Syarif Cairo Mesir, dilanjutkan lantunan ayat suci Al-Quran oleh Hj. Siti Humairoh, Lc, dan pembacaan doa oleh Dr. Faizah Ali Syibromalisi, Lc., MA.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Dr. Shofiah Tidjani, Lc, M.Si, menyampaikan bahwa keberhasilan dan suksesnya acara ini tidak akan pernah tergores dalam sejarah tanpa kerja keras, niat baik, kesatuan visi-misi, dan dukungan sangat besar dari seluruh SDM Azhariyat dari penjuru Nusantara dan dunia.

Dukungan ini setidaknya dibuktikan dengan kehadiran 300-an peserta dari Jabodetabek, Banten, Lombok, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatra Utara, Aceh bahkan Malaysia, Australia, hingga Belanda.

Acara yang dihadiri para Guru Besar dari kalangan Azhariyat, seperti Prof. Eva F. Nisa, Lc., Ph.D, Dr. Rusdaya Basri Lc., M.Ag., Prof. Dr. Nurlailatul Musyafa’ah, Lc., M.H.I, Prof. Ai Fatimah Nur Fuady, Lc., M.Si, Ph.D, Siti Hanna Harun, S. Ag, Lc, M.A., Dr. Yuli Yasin, Lc., MA, Rifqiyati Mas’ud, Lc., MA, dan banyak tokoh Azharyiat lainnya, semakin menguatkan barisan dan substansi Azhariyat Indonesia ke depan.

Dr. Muchlish M. Hanafi, M.A sebagai perwakilan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, dalam sambutannya berpesan agar organisasi Azhariyat Indonesia yang akan didirikan dapat dipahami sebagai bentuk keragaman, bukan fragmentasi. Juga, selayaknya menjadi investasi kebaikan, berlomba dalam khidmah untuk umat, dan fastabiqul khairat, bukan untuk mengejar pengakuan.

Berkaca pada misi utama Universitas Al-Azhar Asy-Syarif, beliau menegaskan tiga hal strategis yang dapat dilakukan oleh Azhariyat untuk menyongsong Indonesia Emas. Pertama, berperan dalam menegakkan kerangka nilai Islam. Kedua, Azhariyat harus menjadi subjek aktif dalam pergerakan perempuan di Indonesia. Ketiga, berdiri tegak menjadi mediator di tengah tren polarisasi.

"Jangan lupa bahwa Al- Azhar adalah Jami'an wa Jami'atan. Tidak hanya sebagai pusat keilmuan, tetapi juga sebagai pemersatu umat. Membangun pendidikan berbasis cinta dan kedalaman ilmu," kata Sekjen OIAA yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar M.A dalam sambutannya secara daring menyampaikan pentingnya silaturahim dalam kehidupan. Beliau berpesan agar kita terus menjalin silaturahim dalam hubungan baik tidak hanya dengan sesama muslim, tapi juga sesama manusia, makhluk lain seperti hewan, tumbuhan, hingga benda mati. Karena pada dasarnya seluruh makhkuk dan benda semuanya bertasbih.

Beliau mencontohnya Nabi SAW yang tidak suka bergonta-ganti perabot, karena Nabi telah membangun hubungan dengan benda-benda tersebut, seperti beliau tidak bergonta-ganti penggunaan tasbih.

Talkshow Azhariyat

Selepas acara seremonial, agenda Halalbihalal dilanjutkan dengan talkshow yang menampilkan lima narasumber dari kalangan akademisi dan pelopor entrepreneur perempuan alumni Universitas Al-Azhar.

Kalangan akademisi diwakili oleh Prof. Eva F. Nisa, Lc., M.A. P.hd dari Australian National University; Prof. Dr. Ai Fatimah NF, Lc., Ph.d dari UHAMKA; Dr. Yuli Yasin, M.A dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dunia pendidikan dan pendidikan yang diwakili oleh Hayati Fashiha, Lc., M.A, seorang da’iyah dan Ketua Yayasan Pesona Qur’an Samarinda. Sementara pelopor entrepreneur menampilkan Yani Karyani dari Bumbu Karya Anak Indonesia.

Dalam paparannya, Eva F. Nisa, Lc., MA., Ph.D menjelaskan bahwa khidmah tidak hanya untuk sesama orang muslim, tetapi seharusnya meluas hingga keluar umat Islam. Azhariyat mesti berperan di beragam ranah masing-masing, dengan tetap mempertahankan nilai Al-Azhar dalam wasathiyah untuk mematahkan islamofobia di seluruh dunia.

Prof. Ai Fatimah NF, Lc dalam pemaparannya menjelaskan bagaimana dakwah Islam dapat menarik warga Eropa untuk memeluk Islam dengan dakwah bil hal, tanpa kekerasan.

Sementara Dr. Yuli Yasin mewejangkan betapa menjadi alumni Universitas Al-Azhar Asy-Syarif merupakan keberuntungan sekaligus amanah dan kepercayaan yang harus dibuktikan dengan karya.

Selanjutnya, Ustazah Hayati Fashiha, Lc., MA mengurai berbagai pengalaman berdakwah yang menegaskan pentingnya mengetahui “al-bu’d an-nafsiy" (jenjang psikologis). Seorang da’iyah, menurutnya, harus pintar mengukur diri, mengenal lingkungan, sehingga bisa terus membranding kebaikan-kebaikan, bukan membranding diri. Dalam berdakwah, da'iyah mesti mempertimbangkan penggunaan semua sarana dan media demi efektivitas dakwah yang dilakukan.

Sesi talkshow dalam Halalbihalal kemudian ditutup dengan sharing bisnis dan UMKM yang dipandu oleh pengusaha muda perempuan alumni Al-Azhar, Yani Karyani, owner bumbu Karyani (Karya Anak Indonesia).

Nostalgia Azhariyat

Halalbihalal Azhariyat diramaikan dengan foto bersama perangkatan dari tahun 1980-an hingga 2000-an.

Tak kalah menarik, digelar pembagian doorprize dengan sistem kocok nomor peserta yang memakan waktu sampai 3 sesi karena begitu melimpah doorprize yang tersaji.

Banjir doorprize dalam acara ini merupakan kontribusi nyata dari Azhariyat untuk Azhariyat. Suasana seru dan ramai karena beberapa doorprize sangat dinanti, seperti tas branded pemberian Nyai Aprina Levy Wulandari, Lc, MA, dan Mushaf Al-Qur'an cetakan khusus Azhariyat Indonesia dari Ustazah Nina Khairina, Lc.,MA., serta aneka doorprize menarik lainnya.

Ustadzah Liza Azizah, Lc, Alumni Al-Azhar dan da’iyah kondang yang pernah meramaikan Aksi Da’i Indosiar turut memperindah suasana dengan lantunan lagu-lagu nostalgia Arab, diikuti gemuruh gembira nyanyian bersama seluruh Azhariyat penuh bahagia.

Kehadiran Dr. A.M Fachir, wakil Menteri Luar Negeri RI (2014-2019), di Halalbihalal Azhariyat Indonesia pada pukul 15.00 menambah jajaran tokoh yang mendukung perempuan alumni Universitas Al-Azhar untuk terus maju. Beliau menyampaikan rasa bangga dan bahagia terhadap kontribusi Azhariyat dalam berbagai bidang, terutama bidang akademik yang memang menjadi tujuan studi di Mesir.

Banyaknya Azhariyat yang telah mencapai jabatan Guru Besar, menunjukkan bahwa Azhariyat mampu berkontribusi maksimal bagi masyarakat. Beliau berharap agar para perempuan alumni Al-Azhar tidak melupakan adik-adik yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, dan turut membimbing serta memfasiltasi mereka saat kembali ke tanah air.

Dr. A.M Fachir, juga sempat bernostalgia saat menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Republik Arab Mesir era 2007-2011. Beliau pernah menginisiasi berbagai kebijakan dan program untuk keberhasilan studi mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) yang masih berlaku dan berlangsung hingga saat ini.

Masa kepemimpinan Dr. A.M Fachir kala itu diakhiri dengan evakuasi Masisir di masa kritis saat terjadi reformasi di Republik Arab Mesir tahun 2011.

Deklarasi Bidakara

Acara Halalbihalal Azhariyat Indonesia ditutup dengan Deklarasi Pendirian Forum Silaturrahmi Azhariyat Indonesia yang dibacakan dengan penuh khidmat oleh Prof. Eva F. Nisa dan Dr. Zaimatussa’diyah, Lc., MA.

Deklarasi ini sangat penting mengingat antusiasme, sambutan dan dorongan yang terus berdatangan menyambut digelarnya agenda Halalbihalal. Antusiasme sudah muncul sejak digelarnya beberapa seri webinar pada bulan Ramadhan 1446 H, ditambah dengan dukungan dan dorongan dari banyak kalangan alumni yang menginginkan kontribusi dan kiprah Azhariyat Indonesia ke depan yang lebih terorganisir dan terprogram.

Deklarasi Azhariyat Indonesia mengamanahkan kepada Tim-9 yang diketuai Dr. Zaimatussa'diyah, Lc., MA untuk mengokohkan pembentukan organisasi. Tim-9 bertugas merumuskan AD/ART organisasi, menyusun kepengurusan, hingga mengurus legalitas organisasi.

Artikel ini ditulis oleh

Henni Rachma Sari
Komunitas Teman Taat Gelar Kajian Bersama Ustadzah Oki Setiana Dewi Dengan Tema 'Agar Menikah Tak Salah Arah'

Komunitas Teman Taat Gelar Kajian Bersama Ustadzah Oki Setiana Dewi Dengan Tema 'Agar Menikah Tak Salah Arah'

Kajian atau studi dalam konteks agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslimah.

Wakili Umat Islam, Megawati Jadi Juri Zayed Award for Human Fraternity

Wakili Umat Islam, Megawati Jadi Juri Zayed Award for Human Fraternity

Zayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.

Perkuat Persaudaraan Muslim, MUI Inisiasi Pembentukan Asosiasi Dai se-Asean

Perkuat Persaudaraan Muslim, MUI Inisiasi Pembentukan Asosiasi Dai se-Asean

Asosiasi ditargetkan terbentuk melalui forum Konferensi Ulama se-Asia Tenggara pada 26-28 Juli 2024 di Jakarta.

MUI 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |