Mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) mengungkap kisah eksploitasi dan penyiksaan yang mereka alami.
Kamis, 17 Apr 2025 13:17:33

Bayangan gemerlap sorotan lampu panggung dan decak kagum penonton sirna seketika tergantikan oleh kesaksian pilu sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
Selama puluhan tahun, OCI menghibur masyarakat Indonesia dengan atraksi akrobatik dan sulap yang memukau. Namun di balik itu, tersimpan kisah kelam dugaan adanya eksploitasi dan penyiksaan terhadap para pemainnya.
Pengakuan para mantan pemain ini menghebohkan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang sirkus legendaris tersebut. Isu ini bahkan menyeret nama Taman Safari Indonesia ke dalam pusaran kontroversi.
Dari Bintang Akrobat hingga Tuduhan Eksploitasi
Perjalanan Oriental Circus Indonesia (OCI) dimulai sejak tahun 1963 oleh Hadi Manansang, seorang pemain akrobat dari Shanghai, China. Grup sirkus ini awalnya bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.
Lalu namanya kemudian berganti menjadi Oriental Show pada tahun 1964 dan akhirnya menjadi Oriental Circus Indonesia pada tahun 1972.
OCI yang berada di bawah naungan Pusat Pemberitaan ABRI sering diundang untuk menggelar pertunjukan keliling, menghibur anggota ABRI dan masyarakat luas pasca-gejolak politik.

Pada masa kejayaannya di era 1990-an, OCI dikenal dengan pertunjukan akrobatik, sulap, dan atraksi hewan yang spektakuler. Mereka bahkan pernah tampil di berbagai negara seperti China, Inggris, dan Amerika Serikat.
Puncak perayaan 50 tahun OCI ditandai dengan pertunjukan 'The Great 50 Show' pada tahun 2019, pertunjukan yang menandai penghentian penggunaan satwa dalam atraksi mereka dan beralih ke teknologi modern seperti drone dan video mapping.
Namun, semua itu kini tercoreng oleh pengakuan mantan pemain yang menyebut adanya penyiksaan fisik dan eksploitasi yang pernah mereka alami. Hal ini menimbulkan kontras yang sangat tajam antara gemerlap panggung dan realita pahit di baliknya.
Pengakuan Mantan Pemain: Penyiksaan dan Eksploitasi
Dalam audiensi di Kementerian HAM, beberapa mantan pemain OCI mengungkapkan pengalaman mengerikan yang pernah dialami. Mereka mengaku menjadi korban penyiksaan fisik dan eksploitasi selama bekerja.
Mereka mengaku dipaksa bekerja keras dengan upah yang rendah, serta mengalami kekerasan fisik yang mengakibatkan trauma mendalam. Pengakuan ini membuat publik semakin geram dan mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Nama Taman Safari Indonesia ikut terseret dalam kontroversi ini setelah mantan pemain OCI menyebut keterlibatannya. Kasus ini menjadi sorotan penting bagi perlindungan pekerja di Indonesia, khususnya di sektor hiburan.
Respon Taman Safari
Salah satu pendiri Taman Safari Indonesia Tony Sumampau menjawab tudingan sejumlah orang yang mengaku sebagai mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
"Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor," katanya dikutip dari antaranews (17/4).
Ia juga membantah mengenai adanya penyiksaan yang dilakukan pihaknya terhadap mantan pemain sirkus OCI yang bertahun-tahun melakukan atraksi di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
"Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul. Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah mantan pemain sirkus OCI menyampaikan kisah kelam selama puluhan tahun saat menjadi pemain sirkus. Kisah tersebut mereka sampaikan kepada Wakil Menteri HAM Mugiyanto, Selasa (15/4).
Artikel ini ditulis oleh

K
Reporter
- Khulafa Pinta Winastya


Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.


Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6
Denny JA sendiri menyelami dilema moral yang dihadapi Bung Karno

Siasat Gila Sukarno Rekrut 670 Wanita Penghibur untuk Melawan Belanda
Siapa sangka, Presiden pertama RI, Sukarno memanfaatkan pekerja seks komersial untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia?

Asal Mula Outsourcing di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Kolonial Belanda
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern, karya M. C. Ricklefs yang diterbitkan tahun 1994, asal mula adanya outsourcing diyakini muncul pada masa kolonial Belanda.

Pengakuan Karyawan Korban Disiksa Bos Perusahaan Animasi: Pipi Ditampar hingga Lembur Tidak Dibayar
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus mengatakan, dugaan penyiksaan dialami korban CS sejak 2022 hingga Agustus 2024.

Nestapa Buruh Wanita di Deli, Dilecehkan & Dipaksa Melayani Bos Perkebunan
Perkebunan Tembakau Deli di Sumatera Utara mendatangkan keuntungan bagi pengusaha Belanda di era kolonial. Tapi bagi buruh, Deli mengisahkan kesengsaraan.



Sejarah Geng Motor di Indonesia, dari Kelompok Awal Hingga Tindakan Berbahaya
Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!