Posisi menteri di sektor ekonomi dan ketenagakerjaan layak menjadi fokus evaluasi Presiden Prabowo.
Rabu, 16 Apr 2025 16:40:00

Isu perombakan kabinet atau reshuffle kembali mencuat, dan kabarnya akan segera dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Pengamat komunikasi politik dari London School of Public Relations (LSPR), Ari Junaedi menilai, posisi menteri di sektor ekonomi dan ketenagakerjaan layak menjadi fokus evaluasi Presiden Prabowo.
Menurutnya, banyak persoalan nasional yang belum terselesaikan dengan baik oleh para menteri di bidang tersebut, seperti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif dan dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.
"Jika dikaitkan konteks persoalan nasional sekarang ini tentunya yang layak untuk dievaluasi tentunya menteri-menteri yang terkait dengan ekonomi dan ketenagakerjaan. Tidak hanya menteri tetapi juga posisi Wamen pun harus dibenahi," kata Ari saat dihubungi merdeka.com, Rabu (16/4).
"Gagalnya mereka mengantisipasi pemberlakuan tarif pajak resiprokal Trump serta maraknya PHK pantas menjadi bahan evaluasi Presiden Prabowo," lanjutnya.
Meski demikian, Ari menekankan, keputusan reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.
"Menjadi hak preogratif presiden soal siapa sosok yang akan dicopot presiden tentunya berdasarkan kebutuhan Presiden. Bisa jadi pembantu presiden tersebut tidak bisa mengimbangi cepatnya ritme bekerja presiden," ujar dia.
PCO Perlu Dievaluasi
Sementara itu, pengamat politik Efriza menyoroti posisi Kepala Komunikasi Presiden (Presidential Communication Officer/PCO) Hasan Nasbi yang menurutnya juga perlu dievaluasi oleh Presiden Prabowo.
"Hasan Nasbi jika direncanakan di reshuffle itu amat baik, sehingga citra pemerintah menjadi lebih baik dari sisi menghormati kebebasan pers," ujar Efriza.
Ia menilai gaya komunikasi Hasan Nasbi terkesan arogan, terutama dalam merespons kasus teror kepala babi ke Kantor Tempo.
"Sebagai kepala komunikasi dengan gaya bicaranya yang arogan ini amat sangat buruk, dalam hubungan Presiden dengan pers dan juga terkesan Pemerintahan sekarang ini tidak menghargai insan pers," ucapnya.
Karena itu, Efriza menilai evaluasi terhadap Hasan Nasbi penting dilakukan jika pemerintah ingin memperbaiki citra di mata publik.
"Dengan beredarnya isu Hasan Nasbi mundur, diperkirakan memang Hasan Nasbi termasuk yang dipertimbangkan untuk di reshuffle, ini mirip seperti Mendikti Saintek Satryo Soemantri, hal mana Satryo pasca di reshuffle menyatakan dia memilih mengundurkan diri ketimbang menerima fakta ia di reshuffle alias dipecat oleh Presiden Prabowo," imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh


Menebak Pejabat Prabowo Kena Reshuffle Kabinet, Kepala PCO Hasan Nasbi Dicopot?
Santer Presiden Prabowo Subianto bakal melakukan perombakan atau reshuffle kabinet setelah masa Lebaran.

Kabar Reshuffle Kabinet usai Lebaran, PDIP: Hasan Nasbi Layak Dipecat
Politikus PDIP Guntur Romli menyarankan Presiden Prabowo melihat catatan evaluasi para menteri dan kepala lembaga berdasarkan survei kepuasan publik.

Dasco Jelaskan Sinyal Prabowo Reshuffle Kabinet: Dia Bicara Terbuka, Artinya Itu Warning
Dasco mengatakan Prabowo sudah terbuka soal reshuffle kabinet maka hal itu menjadi sinyal warning.


Menteri Maman Kaget Dengar Isu Reshuffle Kabinet Sore Ini
Dia mengaku belum memperoleh informasi terkait akan adanya reshuffle kabinet sore ini.

Bantah Mundur dari PCO, Hasan Nasbi: Saya Masih Ngantor Seperti Biasa
Isu seputar kinerja PCO mencuat seiring kritik dari politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli.

Prabowo Bela Hasan Nasbi soal Komunikasi Buruk: Saya yang Salah
Prabowo mengakui terjadi kesalahan dalam pola komunikasi pemerintah terhadap publik.


PDIP Prediksi Prabowo Akan Reshuffle Kabinet Tiga Bulan Lagi: Ada Menteri yang Gagap
Selayaknya Prabowo melakukan reshuffle. Sebab, banyak menteri dinilai gagap untuk mengikuti kebijakan Prabowo.