Polisi Israel memblokir akses jemaat Kristen di Gereja Makam Suci Yerusalem saat akan merayakan Sabtu Suci pada perayaan akhir pekan Paskah.
Senin, 21 Apr 2025 07:13:00

Beredar video di media sosial, sejumlah polisi Israel bertindak anarkis hingga mengancam para jemaat yang merupakan warga sipil Palestina dan asing saat akan beribadah Paskah.
Menurut kantor berita negara Palestina Wafa, polisi Israel sengaja mendirikan pos pemeriksaan militer di jalan menuju gereja di Kota Tua dan memeriksa identitas dan menolak masuknya banyak anak muda.
Pemeriksaan berlangsung ketat hingga berujung anarkis. Tak sedikit jemaat yang menjadi korban hingga ditangkap tanpa sebab.
Lebih lanjut pihak berwenang Israel juga melarang ribuan orang Kristen dari Tepi Barat memasuki Yerusalem untuk acara tersebut dan memberlakukan persyaratan izin yang ketat bagi warga Palestina Muslim dan Kristen.

Pembubaran Paksa Ibadah Sabtu Suci
Melansir dari Instagram @eye.on.palestine, Senin (21/4) sejumlah kepolisian Israel melakukan intimidasi kepada para jemaat Kristen di Gereja Makam Suci Yerusalem.
Niat hati melaksanakan ibadah dengan penuh damai, para jemaat justru dikepung dan diancam polisi dengan senjata api.
Seorang jemaat bahkan nyaris ditembak pistol oleh seorang polisi yang tanpa sebab dikeluarkan dari sakunya.
Polisi Israel juga menangkap pendeta, peziarah hingga beberapa jemaat baik pria maupun wanita. Tanpa alasan yang jelas, para jemaat diamankan dan dikeluarkan dari wilayah gereja.
Kejadian itu pun seketika membuat suasana menjadi mencekam hingga ke dalam gereja.
Menurut informasi yang diperoleh, jumlah komunitas kristiani berjumlah sekitar 50.000 di seluruh wilayah Palestina.
Banyak yang menyoroti aksi tersebut sebagai pelanggaran kebebasan beragama oleh warga Palestina di Yerusalem.

Pencekalan Tokoh Agama Kristen
Dikutip dari AA.com, Senin (21/4) Ketua Komite Presidensial Tinggi untuk Urusan Gereja di Palestina, Ramzi Khouri mengecam keras tindakan brutal polisi Israel atas pembatasan besar-besaran terhadap umat Kristen dan peziarah asing selama perayaan Sabtu Suci di Yerusalem yang diduduki.
“Pasukan Israel mendirikan pos pemeriksaan militer dan memberlakukan pembatasan ketat di seluruh Kota Tua Yerusalem, mencegah sejumlah besar umat Kristen Palestina dan peziarah mencapai Gereja Makam Suci,” katanya.
Selain mencegah aktivitas rohani di wilayah tersebut, otoritas Israel juga sempat menolak kedatangan Delegasi Apostolik dan Duta Besar Vatikan untuk Palestina Uskup Agung Adolfo Tito Yllana.
Tindakan tersebut dianggap telah melanggar protokol diplomatik dan konvensi internasional.
Sabtu Suci dianggap sebagai salah satu hari paling sakral dalam kalender Kristen. Namun, aksi brutal Israel telah mengubah acara spiritual ini menjadi cobaan militer dengan menghalangi para jamaah dan memberlakukan pembatasan ketat.
Desak PBB Campur Tangan
Komite secara khusus mendesak internasional dan mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa, badan-badan hak asasi manusia global, gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen di seluruh dunia untuk campur tangan.
“Masyarakat internasional tidak boleh tinggal diam menghadapi tindakan diskriminatif dan represif ini. Kebebasan beribadah di Yerusalem harus ditegakkan bagi umat Kristen dan Muslim Palestina,” jelas Ramzi.
Pengekangan dan pembatasan terus dilakukan oleh Israel. Namun banyak peziarah Kristen yang terus datang setiap tahun ke Yerusalem untuk ritual Api Suci, yang berlangsung di Gereja Makam Suci, yang diyakini sebagai tempat penyaliban dan kebangkitan Yesus.
Akibat serangan masif Israel sejak 2 tahun terakhir ke wilayah Gaza dan Tepi Barat, terjadi penurunan partisipasi dalam upacara Pekan Suci dan Paskah.
Gereja-gereja juga telah mengurangi semua kegiatan perayaan dan pawai untuk Paskah, membatasi perayaan hanya pada kebaktian dan doa keagamaan.
Menurut data yang dihimpun, ketegangan di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 952 warga Palestina dan lebih dari 7.000 lainnya terluka sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober 2023.
Artikel ini ditulis oleh




Sepanjang warga Palestina khusyuk melaksanakan salat Jumat, para polisi Israel tampak terus mondar-mandir melakukan pengawasan.


FOTO: Aksi Barbar Warga Israel Keroyok Jurnalis Palestina Saat Pawai Hari Yerusalem
Penyerangan itu terjadi ketika lebih dari 1.100 warga Israel menggelar pawai 'Hari Yerusalem'.


Tentara Israel Tembak Mati Dua Warga Kristen Palestina di Gaza Saat di Dalam Gereja
Paus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.



Polisi Israel bersenjata lengkap itu melakukan pengawasan ketat terhadap warga Palestina yang hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.

FOTO: Syahdu, Ribuan Jemaah Muslim Palestina Salat Iduladha di Komplek Al-Aqsa
Warga Palestina melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa di tengah agresi Israel yang masih berlanjut menyerang Gaza dan Tepi Barat.