Kekinian, kondisi di lokasi tersebut sudah terlihat rapih. Dulu ramai bedeng tepat di bawah atau kolong jalan tol.
Kamis, 17 Apr 2025 12:10:00

Memakai peci, kaus hingga celana panjang, seorang lanjut usia (lansia) menceritakan kondisi Kalijodo, Jakarta Utara pasca dibongkar pada 2016 silam.
Kekinian, kondisi di lokasi tersebut sudah terlihat rapih. Dulu ramai bedeng tepat di bawah atau kolong jalan tol, kini nampak terlihat sejumlah mobil pribadi yang terparkir di lokasi tersebut.
Karena, tempat yang dulu banyak dihuni oleh bedeng-bedeng. Kemudian, disulap menjadi lahan parkir dengan menggunakan mesin otomatis.
Namun, mesin itu nampak tidak berfungsi sebagaimana mestinya mesin parkir otomatis. Karena, palang pintu parkir terlihat berdiri tegak sehingga dengan mudahnya kendaraan lalu lalang atau keluar-masuk.
Meski sudah disulap menjadi lahan parkir, akan tetapi masih adanya beberapa bedeng atau bangunan semi permanen serta warung yang berdiri di sana.
"Seberang, iya lahan parkir. Enggak (pakai tiket), itu truk-truk dari luar kota. (Bedeng) Masih ada, pinggiran-pinggiran," ujar pria lanjut usia tersebut saat berbincang dengan merdeka.com di warung miliknya.
Ternyata, tempat yang sudah dijadikan sebagai lahan parkir. Ingin kembali didirikan warung-warung, namun warung itu merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disewakan untuk masyarakat mengais rezeki seperti sekarang ini.
Karena, warung yang kini berada di deretan taman atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) ini memang disewakan kepada masyarakat yang ingin membuat usaha.
Akan tetapi, mereka pun tidak ingin dipindahkan. Karena memang jarak yang cukup jauh untuk masyarakat yang ingin membeli minum hingga makan saat bermain atau berolahraga di sana.
Apalagi, jika melihat jumlah UMKM yang cukup banyak yaitu mencapai 50 warung jika melihat nomor pada warung-warung tesebut.
"Ini tadinya mau dipindah ke sana (warung), tapi enggak jadi. Kejauhan, nyebrangnya pada enggak mau. Alhamdulillah rapi, cuma pada enggak mau (pindah seberang)," ujarnya.
Meski banyaknya warung UMKM yang disewakan Rp500.000 perbulan atau mingguan. Akan tetapi, hanya hitungan jari saja yang buka pada hari biasa.
Karena, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk buka pada akhir pekan atau Sabtu-minggu saja. Pilihan itu diambil karena sebagian besar dari mereka masih bekerja di hari biasa.
Tak hanya warung UMKM, setiap akhir pekan itu juga adanya live musik yang dengan menggunakan beberapa panggung di lokasi tersebut.
Sehingga, nampak terlihat tidak begitu ramai masyarakat yang bermain di RPTRA Kalijodo. Terlebih, terlihat adanya banyak orang pada saat jelang sore hari.
Mulai dari berlari di seputaran Kalijodo, hingga anak-anak yang bermain sepakbola dengan bola jenis plastik miliknya.
"Sekarang malam minggu saja warung buka semuanya, malam minggu, malam senin. Kalau dulu ya buka semuanya, sekarang mah malam minggu, malam senin doang. Iya kalau malam minggu ramai, malam senin kurang," cerita istri dari pemilik warung.
Ditertibkan Ahok
Pemprov DKI Jakarta baru saja menertibkan Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Bila telah bersih dari bangunan-bangunan, lahan itu akan difungsikan kembali menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan menolak jika hal itu disebut penggusuran melainkan hanya penertiban.
"Saya sebetulnya kalimatnya bukan penggusuran. Kalau penggusuran itu kalau aset kamu saya gusur. Ini bukan penggusuran, ini penertiban," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (17/2/2016) lalu.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono membenarkan bahwa kawasan penggusuran ini adalah tempat prostitusi. Untuk itu, dia berharap agar penertiban ini berjalan kondusif.
"Saya kasih gambaran, bahwa memang di sepanjang tol Teluk Indah sudah terbangun bedeng, ada digunakan untuk tempat tinggal ada yang buat maksiat baik prostitusi, bar lainnya," tutur Dwiyono di Kawasan Kalijodo Jakarta Utara.
Artikel ini ditulis oleh


Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.


Kondom Berserakan di RTH Wijaya Kusuma Jakarta Barat, Diduga Jadi Praktik Prostitusi Terselubung
Pemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.

Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.


Dulu Dibongkar, Prostitusi Liar di Gang Royal Bergeliat Lagi
Praktik prostitusi liar yang berada di Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat kembali merebak.