Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kalurahan Mulusan, Paliyan, Slamet Nugraha dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (21/6/2025). Meski demikian, hingga sekarang jasadnya belum bisa dipulangkan karena masih disemayamkan di Rumah Duka Taichung, Taipei, Taiwan.
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Transmigrasi Gunungkidul, Nanang Putranto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi adanya PMI asal Mulusan, Kapanewon Paliyan yang meninggal dunia di Taiwan. Koordinasi dengan berbagai pihak berkepentingan sudah dilakukan dan hingga sekarang jasad dari Slamet Nugraha belum bisa dipulangkan ke kampung halaman di Mulusan.
“Masih di rumah duka di Taichung, Taipei,” kata Nanang, Senin (30/6/2025).
BACA JUGA: 1 Pekerja Migran Indonesia Tewas Ditembak
Berdasarkan informasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Slamet dinyatakan meninggal dunia pada 21 Juni 2025. Penyebab meninggalnya belum diketahui, maka perlu dilakukan otopsi.
“KDEI Taipei saat ini tengah mengupayakan pemulangan atas permintaan keluarga,” ungkapnya.
Untuk pemulangan, KDEI Taipei juga berusaha untuk dapat menemukan majikan terakhir dari Slamet. Langkah ini dilakukan guna meminta pertanggungjawaban dari tempat bekerja untuk menanggung kepulangan.
meski demikian, Nanang mengakui hingga sekarang belum bisa dipulangkan. Selain masih mencari majikan tempat bekerja, jenazah masih tertahan dikarenakan menunggu proses otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.
“KDEI Taipei masih menunggu jadwal otopsi dari otoritas setempat. Selanjutnya hasil otopsi selesai makan nanti akan diterbitkan surat keterangan kematian. Tahapan selanjutnya apabila semua hal diatas telah selesai, maka dilakukan pemulangan ke tanah air,” katanya.
Disinggung mengenai status PMI dari yang bersangkutan, Nanang memastikan bahwa keberangkatan ke Taiwan melalui jalur tidak resmi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedatangannya menggunakan visa turis jenis Travel Authorization Certificate (TAC).
“Jadi di sana [Taiwan] juga sering berpindah tempat kerja,” katanya.
Terpisah, pihak kerabat dari Slamet Nugraha, Marno berharap jenazah adik iparnya ini bisa dipulangkan ke kampung halaman. Diakui Marno, adiknya itu berangkat tidak melalui jalur resmi sebagai PMI namun dalam izin tinggalnya sebagai wisatawan.
“Harapannya bisa dipulangkan ke rumah untuk kemudian dikebumikan di sini,” kata Marno.
Menurut dia, Slamet berangkat ke Taiwan sekitar 6 tahun lalu. Selama di sana hampir setiap hari menghubungi istrinya, yang merupakan kakak kandung Slamet.
“Terakhir Sabtu pagi [21 Juni 2025] masih teleponan dengan istri saya, sorenya dikabarkan meninggal. Saat ditelepon lagi sudah tidak bisa. Centang satu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News