PT Etana Biotechnologies Indonesia berkolaborasi dengan BeiGene meluncurkan dua terapi kanker inovatif.
Senin, 14 Apr 2025 17:00:44

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) baru-baru ini mengumumkan peluncuran dua produk terapi kanker inovatif di Indonesia, yaitu Etapidi (tislelizumab) dan Brukinsa (zanubrutinib). Peluncuran yang diumumkan pada April 2025 ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan perusahaan biofarmasi global, BeiGene.
Dilansir dari antara, kedua obat ini telah mendapatkan izin edar di Indonesia, Etapidi pada 26 November 2024 (NIE DKI2468600149A1) dan Brukinsa pada 20 September 2024 (NIE DKI2468000201A1). Peluncuran ini ditandai dengan penyelenggaraan Etana Oncology Summit, sebuah forum yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara industri biofarmasi dan tenaga medis dalam meningkatkan kualitas pengobatan kanker di Indonesia.
CEO Etana Nathan Tirtana menyampaikan bahwa peluncuran dua produk tersebut merupakan tonggak penting dalam komitmen Etana menghadirkan terapi kanker inovatif di Indonesia.
"Kami percaya, kehadiran Etapidi dan Brukinsa akan membawa harapan baru bagi pasien kanker di Indonesia dengan memberikan terapi inovatif, berbasis kemajuan medis global, namun tetap dapat diakses secara lokal dan lebih terjangkau," ujar Nathan dalam keterangan tertulis .
Etapidi (tislelizumab) merupakan antibodi monoklonal humanisasi IgG4 yang diindikasikan sebagai terapi tambahan untuk kanker paru non-small cell dan karsinoma sel skuamosa esofagus. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan konsentrat untuk infus. Sementara itu, Brukinsa (zanubrutinib) adalah penghambat Bruton Tyrosine Kinase (BTK) yang digunakan sebagai terapi tambahan untuk limfoma sel mantel dan makroglobulinemia Waldenstrom. Brukinsa tersedia dalam bentuk kapsul, menawarkan kemudahan dalam penggunaan.
Kolaborasi Etana dan BeiGene tidak hanya berfokus pada peluncuran Etapidi dan Brukinsa, tetapi juga berkomitmen untuk menyediakan terapi kanker inovatif yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat riset dan pengembangan produk-produk yang lebih terjangkau untuk pasien kanker secara global. Hal ini sejalan dengan komitmen Etana untuk meningkatkan aksesibilitas pengobatan kanker berkualitas tinggi di Indonesia.
“Kami sangat menghargai kontribusi luar biasa dari para dokter dan tenaga medis yang menjadi ujung tombak dalam proses diagnosis dan pendampingan pasien,” ujar Nathan.
Terapi Kanker Inovatif dari Etana dan BeiGene
Kehadiran Etapidi dan Brukinsa di Indonesia menandai sebuah kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker. Kedua obat ini menawarkan pendekatan terapi yang inovatif dan telah terbukti efektif dalam berbagai uji klinis. Dengan adanya obat-obat ini, diharapkan dapat meningkatkan angka keberhasilan pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker di Indonesia.
Etapidi, sebagai antibodi monoklonal, bekerja dengan cara menargetkan sel-sel kanker secara spesifik, meminimalkan dampak pada sel-sel sehat. Hal ini membantu mengurangi efek samping yang sering dikaitkan dengan kemoterapi konvensional. Sementara itu, Brukinsa, sebagai penghambat BTK, bekerja dengan cara menghambat sinyal yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker tertentu.
Etana Oncology Summit yang diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran ini menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang onkologi. Acara ini mempertemukan para ahli, peneliti, dan tenaga medis untuk berdiskusi tentang perkembangan terbaru dalam pengobatan kanker dan bagaimana meningkatkan kolaborasi untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi pasien.
Komitmen Etana untuk menyediakan akses yang lebih luas terhadap terapi kanker inovatif tercermin dalam kolaborasi mereka dengan BeiGene. Kemitraan ini memungkinkan Etana untuk menghadirkan teknologi terkini dalam pengobatan kanker kepada masyarakat Indonesia, sekaligus berkomitmen untuk terus berupaya agar pengobatan kanker menjadi lebih terjangkau.
Portofolio Produk Etana dalam Pengobatan Kanker
Selain Etapidi dan Brukinsa, Etana juga mendistribusikan Herzuma (trastuzumab) dan Truxima (rituximab) hasil kerja sama dengan Celltrion. Hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Etana dalam menyediakan berbagai pilihan terapi kanker untuk memenuhi kebutuhan pasien yang beragam.
Dengan portofolio produk yang semakin lengkap, Etana menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri biofarmasi di Indonesia. Kehadiran perusahaan ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker di Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap pengobatan yang lebih baik dan terjangkau.
Etana terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pengobatan kanker di Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi. Komitmen ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien kanker dan angka harapan hidup.
Artikel ini ditulis oleh


Gandeng Perusahaan Global, Biofarmasi Indonesia Ingin Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah
Produk terapi target yang dikembangkan, terdapat obat yang digunakan spesifik khusus menargetkan ke sel-sel kanker agar tidak dapat tumbuh.

Perusahaan Biofarmasi Lokal Kini Punya Pengobatan Kanker Murah, Siap Ekspor ke Timur Tengah
Etana telah memproduksi satu produk yakni Bevacizumab, terapi target berbasis monoclonal antibodies.



Hal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.

Perusahaan Bioteknologi Dalam Negeri Buka Peluang Ekspor Vaksin ke Negara ASEAN
Ini sekaligus mendorong pertumbuhan industri bioteknologi nasional serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Kerja sama antara Indonesia dan Italia menciptakan terobosan dalam bidang medis melalui teknologi pencetakan organ yang menggunakan sel punca.


Teknologi Ini Diklaim Bisa Deteksi Kanker Lebih Awal
Teknologi ini memungkinkan deteksi kanker dengan akurasi yang lebih tinggi, serta pengobatan yang lebih efektif.