Perjalanan karier Billie Eilish

2 weeks ago 17

Jakarta (ANTARA) - Billie Eilish Pirate Baird O’Connell atau Billie Eilish lahir pada 18 Desember 2001 di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Nama “Billie” diberikan untuk menghormati kakek dari pihak ibu, William. Sementara nama “Eilish” terinspirasi dari sebuah dokumenter tentang bayi kembar siam yang dilihat orang tuanya, dan “Pirate” adalah nama yang dipilih oleh kakaknya, Finneas.

Billie dibesarkan di Highland Park, Los Angeles, dalam sebuah rumah kecil bersama orang tuanya, Maggie Baird dan Patrick O’Connell yang merupakan aktor serta pembimbing kariernya.

Bersama kakaknya, Billie menjalani pendidikan homeschooling yang memungkinkan ia mengeksplorasi berbagai minat, termasuk menari, berkuda, dan terutama musik.

Sejak usia dini, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa. Pada usia 6 tahun, ia belajar memainkan lagu "I Will" milik The Beatles dengan ukulele, bergabung dengan Los Angeles Children’s Chorus pada usia 8 tahun, dan mulai menulis lagu di usia 11 tahun. Lagu pertamanya, "Fingers Crossed", terinspirasi oleh serial The Walking Dead.

Kerja sama dengan sang kakak, Finneas O’Connell
Finneas O’Connell, kakak Billie, merupakan sosok penting di balik kesuksesan kariernya. Sebagai penulis lagu dan produser, Finneas bekerja sama erat dengan Billie untuk menciptakan lagu-lagu yang menjadi ciri khas mereka.

Keduanya sering menciptakan musik dari kamar tidur di rumah mereka di Highland Park.

Menurut Finneas, sekitar 75-80 persen lagu mereka diciptakan dengan cara saling berdiskusi di depan piano atau gitar, seperti proses estafet hingga lagu tersebut sempurna.

Selain berkolaborasi dengan Billie, Finneas juga memproduksi lagu untuk musisi lain seperti Justin Bieber, Selena Gomez, dan Camila Cabello.

Karier Musik dan Lagu-Lagu Populer

“Ocean Eyes”
Kesuksesan Billie dimulai pada tahun 2015 saat lagu "Ocean Eyes", yang awalnya ditulis oleh Finneas untuk band-nya, diunggah ke SoundCloud. Dengan suara Billie yang lembut dan khas, lagu ini menjadi viral. Lagu ini dirilis ulang sebagai singel setelah Billie menandatangani kontrak dengan Darkroom Records pada tahun 2016.

EP Don’t Smile at Me
Pada Agustus 2017, Billie merilis EP berjudul Don’t Smile at Me, yang melibatkan sejumlah lagu seperti "Bellyache", "Copycat", dan "My Boy". EP ini mencapai posisi ke-14 di Billboard 200 pada Januari 2019 dan menjadikan Billie artis termuda yang mencapai 1 miliar streaming di Spotify.

Album When We All Fall Asleep, Where Do We Go?
Pada Maret 2019, Billie merilis album penuh pertamanya, When We All Fall Asleep, Where Do We Go?, yang memuat lagu populer seperti "Bad Guy". Lagu ini menjadi mega hit pertama dalam kariernya dan menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara. Lagu-lagu lain seperti "Xanny", "Bury a Friend", dan "When the Party’s Over" menampilkan gaya unik Billie yang dikenal dengan lirik emosional dan video klip yang dramatis.

Soundtrack James Bond: “No Time to Die”
Pada tahun 2020, Billie menjadi artis termuda yang menulis dan merekam lagu untuk film James Bond, yaitu "No Time to Die". Lagu ini meraih penghargaan Oscar untuk Lagu Orisinal Terbaik pada tahun 2022.

“What Was I Made For?”
Lagu "What Was I Made For?" dari soundtrack film Barbie (2023) menjadi hit terbaru Billie. Lagu ini mencapai posisi ke-14 di Billboard Hot 100 dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy dan Academy Awards pada tahun 2024.

Penghargaan dan prestasi
Karier Billie dipenuhi penghargaan bergengsi. Pada Grammy Awards 2020, ia mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang memenangkan empat kategori utama sekaligus: Album of the Year, Record of the Year, Song of the Year, dan Best New Artist.

Hingga kini, Billie telah memenangkan sembilan penghargaan Grammy.

Pada 2024, ia memenangkan Golden Globe untuk Lagu Orisinal Terbaik melalui "What Was I Made For?" dari film Barbie.

Gaya berbusana dan kepribadian
Billie dikenal dengan gaya busananya yang unik, yaitu dengan pakaian oversized yang menjadi karakteristiknya. Gaya ini mencerminkan rasa tidak nyamannya terhadap standar kecantikan konvensional, sekaligus menciptakan citra sebagai anti-pop star.

Pada tahun 2018, Billie meluncurkan toko daring Blohsh yang menjual pakaian dengan gaya khasnya.

Aktivisme dan isu sosial
Sebagai seorang vegan sejak 2014, Billie juga aktif dalam kampanye lingkungan, termasuk menyerukan kesadaran tentang perubahan iklim.

Ia juga terbuka mengenai perjuangannya dengan kesehatan mental dan diagnosis Tourette Syndrome sejak kecil.


Baca juga: Lirik lagu "Wildflower" oleh Billie Eilish

Baca juga: Kendall dan Kylie Jenner nyanyikan lagu Billie Eilish

Baca juga: Billie Eilish hingga RHCP dikabarkan tampil di penutupan Olimpiade

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |