8000hoki.com Data Demo server Slot Maxwin Indonesia Terpercaya Gampang Menang Full Setiap Hari
hokikilat Top Daftar website Slots Maxwin Myanmar Terbaru Pasti Lancar Scatter Full Terus
1000hoki.com Login web Slot Gacor Vietnam Terkini Sering Jackpot Non Stop
5000 Hoki Online Data Login server Slot Maxwin Indonesia Terkini Gampang Win Full Terus
7000 hoki Data Agen situs Slot Gacor Myanmar Terbaru Mudah Scatter Full Banyak
9000hoki Data Demo situs Slot Maxwin Philippines Terbaik Sering Scatter Non Stop
List Demo game Slot Gacor server Philippines Terkini Sering Lancar Scatter Terus
Idagent138 login Akun Slot Game
Luckygaming138 Daftar Slot Online
Adugaming Slot Anti Rungkad Online
kiss69 login Akun Slot Game
Agent188 login Akun Slot Game Terbaik
Moto128 Id Slot Terpercaya
Betplay138 Slot Terpercaya
Letsbet77 login Slot Maxwin Online
Portbet88 Daftar Slot Maxwin Terbaik
Jfgaming168 Daftar Slot Gacor Terpercaya
Mg138 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
Adagaming168 login Id Slot Online
Kingbet189 login Id Slot Gacor Terpercaya
Summer138 Daftar Slot Anti Rungkat
Evorabid77 login Akun Slot Anti Rungkat Online
bancibet Daftar Id Slot Terbaik
adagaming168 Id Slot Game Online
Studi terbaru menunjukkan bahwa memiliki anak dapat meningkatkan kesehatan otak orang tua di kemudian hari.
Kamis, 10 Apr 2025 14:00:00

Punya anak itu bukan hanya soal tanggung jawab, tetapi juga bisa jadi investasi untuk kesehatan otak di masa tua. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang tua yang membesarkan anak memiliki konektivitas otak yang lebih baik saat mereka menua. Hal ini mengindikasikan bahwa peran sebagai orang tua tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga manfaat kognitif jangka panjang.
Menurut sebuah studi yang melibatkan 19.964 perempuan dan 17.607 laki-laki dari UK Biobank, orang tua yang membesarkan anak-anak mengalami perlindungan yang lebih baik terhadap penuaan fungsi otak. Menariknya, memiliki lebih banyak anak juga berhubungan dengan tingkat konektivitas saraf yang lebih tinggi. Dilansir dari Parents, Edwina R. Orchard, peneliti utama, menyatakan, "Hasil ini mencolok, tetapi tidak mengejutkan." Ini menunjukkan bahwa ada manfaat bagi struktur dan fungsi otak pada orang tua yang memiliki lebih banyak anak.
Tetapi, apakah ini berarti orang tua adalah orang yang paling pintar? Tidak selalu. Dr. Hannah Homafar, seorang ahli saraf bersertifikat, menjelaskan bahwa studi ini tidak membuktikan sebab akibat—hanya menunjukkan adanya korelasi antara keibuan dan fungsi otak di kemudian hari. "Engagement dalam hubungan yang bermakna, tetap terhubung secara sosial, dan terus menantang otak adalah faktor yang mungkin berkontribusi pada umur panjang kognitif," ungkapnya.
Manfaat Kesehatan Otak dari Menjadi Orang Tua
Jadi, mengapa menjadi orang tua berhubungan dengan fungsi otak yang lebih baik? Penelitian menunjukkan bahwa perlindungan terhadap penuaan fungsi otak terlihat baik pada perempuan maupun laki-laki, menunjukkan bahwa lingkungan pengasuhan, bukan hanya kehamilan, mempengaruhi fungsi otak. Ryan Glatt, seorang spesialis latihan medis dan pelatih kesehatan otak, mencatat bahwa studi ini tidak bertujuan untuk membuktikan bagaimana lingkungan pengasuhan dapat membantu fungsi otak, hanya menunjukkan adanya hubungan.
Glatt menjelaskan bahwa tantangan mental yang datang dengan pengasuhan bisa jadi adalah alasan di balik konektivitas otak yang lebih tinggi di usia tua. Dari merencanakan jadwal keluarga hingga membantu anak dengan pekerjaan rumah, menjadi orang tua sering kali menuntut mental yang tinggi. Dr. Homafar setuju, "Pengasuhan adalah peran yang kompleks dan menuntut secara kognitif—ini membutuhkan regulasi emosi, perencanaan jangka panjang, pemecahan masalah, dan pembelajaran terus-menerus. Semua aktivitas ini melibatkan dan memperkuat jaringan otak."
Selain itu, ikatan emosional yang dalam dan rasa cinta yang sering kali datang dengan membesarkan anak juga dapat memberikan manfaat bagi otak. Dr. Homafar menjelaskan, "Cinta dan hubungan emosional adalah penggerak kuat untuk kesehatan otak, mengaktifkan jalur penghargaan, mengurangi hormon stres, dan membangun ketahanan."

Pentingnya Keterlibatan Sosial dalam Kesehatan Otak
Lebih jauh lagi, Dr. Homafar juga mencatat ada faktor sosial yang berperan. Mengasuh anak mendorong keterlibatan sosial, yang merupakan faktor pelindung yang dikenal untuk kesehatan otak. "Penelitian telah menunjukkan bahwa koneksi sosial yang kuat terkait dengan risiko lebih rendah terhadap demensia dan penurunan kognitif," ujarnya. Keterlibatan sosial memberikan 'efek pelindung' terhadap kedua kondisi tersebut.
Namun, bagi orang tua yang merasa fungsi otak mereka tidak sebaik dulu saat sedang mengasuh anak, ini mungkin membingungkan. Glatt menjelaskan bahwa "otak ibu" atau "otak orang tua" sering kali disebabkan oleh kelelahan jangka pendek dan kemungkinan besar berasal dari kurang tidur dan stres. Studi Orchard, di sisi lain, meneliti konektivitas fungsional jangka panjang.
Menjaga Kesehatan Otak Tanpa Memiliki Anak
Sementara studi ini menemukan bahwa memiliki banyak anak berhubungan dengan manfaat kognitif jangka panjang yang lebih tinggi, Orchard menekankan bahwa mereka yang tidak memiliki anak, atau hanya memiliki satu anak, tidak serta merta ditakdirkan untuk memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah di tahun-tahun mendatang. Ada banyak cara untuk menciptakan rangsangan dan kompleksitas dalam hidup tanpa harus menjadi orang tua dari banyak anak.
"Penting untuk kesehatan otak di masa depan untuk lebih terlibat secara sosial, aktif secara fisik, dan terstimulasi secara mental, dan pengalaman ini tidak terbatas pada orang tua," tambahnya. Aktivitas seperti mentoring, mengajar, merawat kerabat, menjalin persahabatan yang kuat, dan bahkan memiliki hewan peliharaan dapat, seperti halnya keibuan, memperkaya dan merangsang otak, mendorong pemecahan masalah dan pembelajaran terus-menerus—yang pada akhirnya berkontribusi pada pemeliharaan fungsi otak.
Dengan demikian, meski hasil studi ini menggembirakan bagi mereka yang tertarik pada kesehatan otak, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Glatt mencatat bahwa studi ini tidak mempertimbangkan faktor gaya hidup, sosial ekonomi, dan lingkungan yang mungkin berkontribusi pada efek yang diamati. Namun, temuan ini tetap berharga dan Dr. Homafar menekankan bahwa penelitian lebih lanjut akan sangat penting untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana keibuan dan otak saling terhubung.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana


Manfaat Mengajak dan Membiasakan Anak Membaca Sejak Usia Dini
Membaca merupakan aktivitas yang sangat disarankan untuk dilakukan pada anak. Hal ini bisa sangat membantu terutama untuk perkembangan anak.

Belajar Seumur Hidup: Kunci Kesehatan Otak yang Luar Biasa!
Belajar terus-menerus sepanjang hayat memiliki berbagai dampak positif yang tidak bisa dikesampingkan pada kesehatan otak.

Berdasar Penelitian Terbaru, Kualitas Hubungan Orangtua dan Anak jadi Kunci Utama Perkembangan Anak
Penelitian terbaru mengungkap bahwa hubungan orangtua dan anak merupakan kunci utama dalam perkembangan anak.

Mengapa Anak Bisa Belajar Suatu Hal dengan Cepat dan Cara bagi Orangtua untuk Mengoptimalkannya
Anak memiliki kecepatan belajar yang luar biasa cepat, orangtua memiliki tugas agar anak bisa memaksimalkan kemampuan belajar mereka.

Orangtua yang Sering Bercanda Memiliki Hubungan yang Lebih Baik dengan Anak
Hubungan penuh canda antara orangtua dan anak bisa membangun hubungan baik di antara keduanya.

Penelitian Temukan Bagaimana Selera Humor Orangtua Berdampak Positif pada Perkembangan Anak
Humor garing yang dikeluarkan oleh bapak-bapak pada anak mereka ternyata miliki manfaat luar biasa untuk perkembangan.


8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.