- TEK
- SAINS
Dijuluki “Olo”, warna ini digambarkan sebagai hijau kebiruan.
Senin, 21 Apr 2025 15:28:40

Para ilmuwan dari University of California, Berkeley, baru saja memperkenalkan dunia pada warna baru yang belum pernah dilihat oleh manusia sebelumnya. Dijuluki “Olo”, warna ini digambarkan sebagai hijau kebiruan dengan kejenuhan warna yang belum pernah dicapai teknologi tampilan konvensional.
Warna tersebut dihasilkan bukan dari spektrum cahaya biasa, melainkan melalui pendekatan baru yang menargetkan sel fotoreseptor mata secara langsung. Dalam studi yang diterbitkan, para peneliti menyatakan: “Kami menamai warna baru ini ‘Olo’.”
Mengutip IFLScience, Senin (21/4), Olo muncul sebagai hasil dari teknik yang disebut Oz, yaitu metode stimulasi sel kerucut retina manusia menggunakan sinar laser terfokus. Dengan sistem ini, para peneliti mampu menyalakan satu jenis sel kerucut—dalam hal ini, sel M (medium-wavelength cone)—dan mengeliminasi sinyal dari sel lainnya, menghasilkan sensasi warna yang sangat jenuh dan belum pernah dijumpai sebelumnya.
“Subjek melaporkan bahwa olo tampak seperti hijau kebiruan dengan saturasi yang belum pernah mereka lihat, terutama jika dibandingkan dengan latar abu-abu netral,” tulis tim peneliti dalam studi mereka. Subjek juga menyebut warna itu mirip “teal”, “biru kehijauan”, dan “hijau agak biru”, meski tidak ada yang benar-benar cocok dengan sensasi yang mereka alami.
Metode ini berbeda dari pendekatan teknologi tampilan konvensional seperti monitor atau proyektor, yang menggabungkan spektrum merah, hijau, dan biru untuk menciptakan warna. Teknik Oz menggunakan prinsip spatial metamerism, yakni dengan mengatur distribusi cahaya secara spasial di retina alih-alih mencampur panjang gelombang cahaya.
“Ketika hanya sel M yang distimulasi, pengamat melaporkan bahwa mereka melihat warna hijau kebiruan yang luar biasa jenuh. Biasanya, cahaya terfokus akan mengenai beberapa sel kerucut sekaligus karena keterbatasan optik. Untuk menghindari ini, kami menggunakan teknologi adaptive optics seperti yang digunakan dalam astronomi,” ujar Dr Misha Corobyew, dosen senior Optometri dan Ilmu Penglihatan dari University of Auckland, yang tidak terlibat dalam studi.
Dalam eksperimen tersebut, para ilmuwan mencoba berbagai bentuk gelombang—seperti gelombang sinus, kotak, dan segitiga—pada frekuensi tertentu. Hasilnya menunjukkan bahwa gelombang sinus lebih efisien dalam menghasilkan efek warna olo. Respons yang dihasilkan pun tergantung pada kepadatan sel; pada beberapa sel, responnya justru berbalik tergantung jumlah sel yang terpapar.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa bentuk-bentuk baru warna bisa memberikan dampak signifikan pada teknologi tampilan masa depan. Selain itu, eksperimen ini membuka peluang baru dalam pemahaman kita tentang persepsi warna dan cara otak manusia memproses informasi visual.
Penemuan ini bisa menjadi tonggak penting dalam bidang optik, neurosains, dan bahkan industri layar digital. Meski istilah "warna baru" masih menuai perdebatan, tidak diragukan lagi bahwa pengalaman visual terhadap Olo adalah sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Artikel ini ditulis oleh

F
Reporter
- Fauzan Jamaludin

Ilmuwan China Ciptakan Teknologi Kamuflase seperti Bunglon
Senyawa molekuler yang bisa mengubah strukturnya ketika terkena panjang gelombang cahaya tertentu menjadi kunci dari perubahan ini.
China 1 tahun yang lalu


Teori Ini Jelaskan Bumi Pernah Berwarna Ungu
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Edward Schwieterman dari California University dan Prof. Shiladitya DasSarma dari Maryland University, didukung NASA.

Apakah Warna di Foto Luar Angkasa yang Banyak Beredar Benar-benar Asli?
Warna dalam gambar teleskop luar angkasa sering kali bukan warna "asli" yang terlihat oleh mata manusia.

Teknologi ini bisa membuat pembuluh darah terlihat saat pengambilan darah, menghilangkan tato muda dengan laser dan mendeteksi dini serta pengobatan kanker.

Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Warna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.

Pertama di Dunia Ada Robot Pakai Otak Manusia
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Robot 1 tahun yang lalu