Paus Fransiskus Tidak Menonton Televisi Sejak 1990, Ini Alasannya

2. PERISTIWA
3. NASIONAL

Paus Fransiskus tidak menonton televisi sejak 1990 setelah membuat janji kepada Bunda Maria, meski tetap mengikuti berita dunia dengan cara lain.

Senin, 21 Apr 2025 15:48:00

Paus Fransiskus mengunjungi penjara Regina Coeli selama memperingati Kamis Putih dalam rangkaian Tri Hari Suci Paskah di Roma, Italia, pada 17 April 2025. (©©Vatican Media via REUTERS)

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, mengungkapkan tidak menonton televisi sejak tahun 1990. Keputusan ini diambil setelah ia membuat sebuah janji kepada Bunda Maria pada tanggal 15 Juli 1990. Pernyataan ini diungkapkan dalam berbagai sumber berita pada tahun 2015, yang menyoroti komitmennya terhadap kehidupan spiritual dan kesederhanaan.

Sejak saat itu, Paus Fransiskus memilih untuk tidak terpengaruh oleh media massa yang sering kali menyajikan informasi dengan cara yang sensasional. Meskipun tidak menonton televisi, beliau tetap berkomitmen untuk mengikuti perkembangan dunia. Ia melakukan hal ini dengan cara yang lebih tradisional, yaitu membaca koran.

Dalam wawancaranya, Paus Fransiskus menyatakan, dirinya dapat membaca koran Italia dalam waktu sekitar 10 menit. Dengan cara ini, ia tetap terinformasi tentang berbagai isu penting yang terjadi di seluruh dunia, termasuk berita politik, sosial, dan olahraga.

Menariknya, meskipun tidak menonton televisi, Paus Fransiskus tetap mengetahui hasil pertandingan sepak bola tim kesayangannya.

Alasan di Balik Keputusan Paus Fransiskus

Keputusan Paus Fransiskus untuk tidak menonton televisi dan menggunakan internet berakar pada keyakinan spiritualnya. Ia percaya media sering kali dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan. Dengan menjauhkan diri dari televisi, Paus berusaha untuk menjaga fokusnya pada doa dan refleksi pribadi.

Janji yang dibuatnya kepada Bunda Maria pada tahun 1990 menjadi momen penting dalam hidupnya. Janji ini bukan hanya sekadar komitmen untuk tidak menonton televisi, tetapi juga mencerminkan dedikasinya terhadap kehidupan yang lebih sederhana dan mendalam. Dalam banyak kesempatan, Paus Fransiskus menekankan pentingnya kesederhanaan dan hidup dalam harmoni dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, Paus Fransiskus juga menganggap informasi yang disajikan melalui televisi sering kali tidak akurat atau menyesatkan. Dengan membaca koran, ia merasa bisa mendapatkan informasi yang lebih objektif dan terverifikasi. Hal ini menunjukkan, ia sangat menghargai kebenaran dan keakuratan dalam berita yang ia konsumsi.

Pengaruh Media Terhadap Kehidupan Paus

Paus Fransiskus bukanlah satu-satunya tokoh publik yang memilih untuk menjauh dari media massa. Banyak pemimpin spiritual dan tokoh masyarakat lainnya juga menghindari televisi dan internet untuk menjaga integritas dan fokus pada misi mereka.

Dalam konteks ini, keputusan Paus Fransiskus dapat dilihat sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat komitmennya terhadap nilai-nilai spiritual.

Meski tidak terlibat langsung dengan televisi, Paus Fransiskus tetap menyadari dampak media terhadap masyarakat. Ia sering menyampaikan pesan kepada umat Katolik untuk bijak dalam menggunakan media dan tidak terjebak dalam berita yang tidak berguna. Dalam beberapa kesempatan, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan sosial dan komunikasi yang sehat.

Dengan cara ini, Paus Fransiskus menunjukkan meskipun dirinya tidak menonton televisi, ia tetap memiliki pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial dan perkembangan dunia. Hal ini membuktikan informasi dapat diperoleh melalui berbagai cara, tidak hanya melalui media massa.

Paus Fransiskus telah mengambil langkah yang berani dengan tidak menonton televisi sejak tahun 1990, sebuah keputusan yang didasari oleh janji spiritual yang dibuatnya. Meskipun tidak terlibat langsung dengan media massa, ia tetap mengikuti perkembangan dunia dengan cara yang lebih tradisional.

Keputusan ini mencerminkan komitmennya terhadap kesederhanaan dan kehidupan spiritual yang lebih dalam. Sebagai seorang pemimpin, Paus Fransiskus menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan cara yang lebih bermakna dan berfokus pada kebenaran.