Negara Ini Catat Rekor Penurunan Populasi Terparah dalam Sejarah

2 days ago 7

  1. DUNIA

Negara ini mencatat penurunan populasi terbesar dalam sejarah, dengan angka kelahiran terendah sejak 1899, menimbulkan kekhawatiran bagi masa depan negara.

Rabu, 16 Apr 2025 20:59:47

Negara Ini Catat Rekor Penurunan Populasi Terparah dalam Sejarah tokyo (©AFP)

Jepang kini menghadapi situasi yang mengkhawatirkan setelah mencatat rekor penurunan populasi terbesar dalam sejarahnya pada Oktober 2024. Jumlah penduduk Jepang, yang hanya mencakup warga negara Jepang, turun sebesar 898.000 jiwa (0,74%) dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 120,3 juta jiwa. Ini adalah penurunan terbesar sejak pemerintah Jepang mulai mengumpulkan data yang dapat dibandingkan pada tahun 1950.

Jika menghitung warga negara asing, penurunan populasi mencapai 550.000 jiwa (0,44%), dengan total populasi menjadi 123,8 juta jiwa. Penurunan ini menandai tahun ke-14 berturut-turut, menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan bagi pemerintah Jepang.

Beberapa faktor menjadi penyebab utama penurunan ini, termasuk tingkat kelahiran yang sangat rendah, yang merupakan salah satu yang terendah di dunia. Selain itu, peningkatan jumlah penduduk lanjut usia turut berkontribusi terhadap penurunan populasi. Proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas mencapai rekor tertinggi sebesar 29,3%, sedangkan jumlah penduduk berusia 15 tahun ke bawah mencapai titik terendah, yaitu 11,2% dari total populasi.

Penyebab Penurunan Populasi Jepang

Negara Ini Catat Rekor Penurunan Populasi Terparah dalam Sejarah Tokyo Shutterstock

Penurunan populasi di Jepang tidak hanya disebabkan oleh angka kelahiran yang rendah, tetapi juga oleh peningkatan proporsi penduduk lanjut usia. Hanya dua prefektur, Tokyo dan Saitama, yang mengalami peningkatan populasi; sementara sisanya mengalami penurunan, dengan penurunan paling signifikan terjadi di Prefektur Akita. Hal ini menunjukkan ketidakseimbangan demografis yang semakin mencolok.

Pemerintah Jepang menyadari bahwa penurunan populasi ini menimbulkan kekhawatiran serius. Berbagai aspek kehidupan, seperti tenaga kerja dan stabilitas ekonomi, terancam akibat berkurangnya jumlah penduduk usia kerja. "Menurunnya jumlah penduduk usia kerja mengancam produktivitas ekonomi dan pertumbuhan di masa depan," ungkap seorang analis ekonomi.

Selain itu, penurunan jumlah konsumen dan tenaga kerja dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional. Masalah ini juga berpengaruh terhadap keamanan nasional, di mana penurunan populasi dapat berdampak pada kemampuan Jepang untuk mempertahankan keamanan negara. Sistem jaminan sosial juga dihadapkan pada tekanan yang lebih besar akibat meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia.

Angka Kelahiran Terendah Sejak 1899

Data terbaru menunjukkan bahwa Jepang mengalami penurunan angka kelahiran yang sangat drastis. Pada tahun 2024, angka kelahiran di negara tersebut anjlok hingga mencapai sekitar 721.000 jiwa, angka terendah yang pernah tercatat sejak pencatatan statistik dimulai pada tahun 1899. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mencatat penurunan signifikan sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2023, di mana jumlah kelahiran mencapai 758.600 jiwa.

Kementerian kesehatan memperkirakan bahwa angka kelahiran tahun 2024 bahkan mungkin tidak mencapai 700.000 jiwa. Laporan ini memberikan gambaran yang sangat mengkhawatirkan tentang masa depan demografi Jepang. Penurunan drastis ini terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, di mana Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang memprediksi angka kelahiran akan mencapai 720.000 jiwa pada tahun 2039.

Namun, kenyataan menunjukkan penurunan tersebut terjadi 15 tahun lebih cepat dari prediksi para ahli. Dalam laporan resmi, disebutkan bahwa untuk tahun ke-14 berturut-turut, populasi Jepang mengalami penurunan hingga mencapai angka terendah. "Jumlah penduduk asli turun hampir 900.000 orang, ini adalah penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap seorang pejabat pemerintah.

Upaya Pemerintah Mengatasi Penurunan Kelahiran

Pemerintah Jepang telah berupaya untuk mengatasi masalah penurunan tingkat kelahiran dengan memberikan bantuan kepada orang tua muda. Dukungan ekonomi dan bantuan dalam pengasuhan anak menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong angka kelahiran. Namun, tantangan ini sangat kompleks dan memerlukan solusi jangka panjang yang komprehensif.

Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk mendorong keluarga muda agar memiliki lebih banyak anak. Meskipun demikian, dampak dari kebijakan tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan. Penurunan ini adalah penurunan berturut-turut yang ke-13 kalinya untuk populasi asli (non-warga negara asing), dan menunjukkan bahwa Jepang harus segera menemukan solusi efektif untuk mengatasi masalah kependudukan ini.

Secara keseluruhan, penurunan populasi Jepang yang signifikan ini menandakan perlunya perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi tantangan demografis yang semakin kompleks dan mendesak.

Artikel ini ditulis oleh

Pandasurya Wijaya

P

Reporter

  • Pandasurya Wijaya
Ternyata China Tak Lagi Juara 1 Populasi Terbanyak di Dunia, ini Negara yang Menggantikannya

Ternyata China Tak Lagi Juara 1 Populasi Terbanyak di Dunia, ini Negara yang Menggantikannya

Jumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.

China 1 tahun yang lalu

Angka Kelahiran Terus Turun, Pemerintah China Sampai Lakukan Kajian Ilmiah

Angka Kelahiran Terus Turun, Pemerintah China Sampai Lakukan Kajian Ilmiah

Insentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.

Tahun 2080 Bakal Jadi Puncak Bumi Dihuni Manusia, Ilmuwan Prediksi Fenomena Mengejutkan akan Terjadi

Tahun 2080 Bakal Jadi Puncak Bumi Dihuni Manusia, Ilmuwan Prediksi Fenomena Mengejutkan akan Terjadi

Prediksi tersebut merupakan hasil kajian dari PBB. Akan ada fenomena yang mengejutkan.

bumi 1 tahun yang lalu

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Semakin Banyak Warga Negara Asing Tinggal di Jepang, Ternyata Ini Alasannya
Awal Mula Krisis Populasi Korea Selatan Ternyata Dimulai dari Tahun 60-an

Awal Mula Krisis Populasi Korea Selatan Ternyata Dimulai dari Tahun 60-an

Krisis populasi Korea Selatan sebenarnya berakar dari kebijakan keluarga berencana.

Jumlah Penduduk Dunia Diprediksi Bakal Menyusut Tahun 2100

Jumlah Penduduk Dunia Diprediksi Bakal Menyusut Tahun 2100

PBB memprediksi penduduk dunia akan menurun secara bertahap menjadi 10,2 miliar pada tahun 2100, 6 persen lebih rendah dari perkiraan satu dekade lalu.

Selain Soal Ekonomi, Ini Buat Banyak Warga China Tak Menikah

Selain Soal Ekonomi, Ini Buat Banyak Warga China Tak Menikah

Angka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.

Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi

Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi

Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.

Sudah Jadi Negara dengan Populasi Terbanyak di Dunia, India Ingin Warganya Punya Lebih Banyak Anak

Sudah Jadi Negara dengan Populasi Terbanyak di Dunia, India Ingin Warganya Punya Lebih Banyak Anak

Negara bagian Andhra Pradesh di India sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada warganya guna meningkatkan tingkat kelahiran.

India 1 tahun yang lalu

Angka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa

Angka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa

Angka Kelahiran Anjlok, Produsen Popok Bayi di Jepang Pindah Haluan Bikin Popok Dewasa

 Negara Tersebut akan Hilang

Jumlah Bayi Lahir di Jepang Sentuh Rekor Terendah dalam 8 Tahun, Elon Musk: Negara Tersebut akan Hilang

Di tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |