Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbaiki sistem Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Selasa, 22 Apr 2025 14:53:00

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbaiki sistem Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Salah satunya dengan mewajibkan dokter PPDS melakukan skrining kejiwaan setiap enam bulan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berbagai kasus yang terjadi terkait PPDS secara terus-menerus benar-benar sangat memprihatinkan. Kasus itu bahkan berdampak bukan hanya kepada peserta didik, tapi juga bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap 6 bulan harus dilakukan screening psikologis, sehingga kondisi kejiwaan dari para peserta didik ini bisa kita monitor dengan rutin,” ujar Budi, dikutip dari Antara, Selasa (22/4).
Dia melanjutkan, perlu ada penyelenggaraan forum rutin di mana pihaknya bisa bertemu dengan para dokter PPDS guna mengecek kesehatan mental dan fisik mereka.
Budi pun meminta para direktur utama rumah sakit pendidikan kesehatan untuk rutin secara langsung bertemu dengan para peserta dan melihat sendiri kondisi mereka, serta melakukan intervensi segera jika menemukan risiko atau masalah-masalah yang ada.
"Saya juga akan memberikan komitmen waktu saya untuk bertemu dengan mereka agar well-being mereka, kesehatan raga dan fisiknya, dan juga mentalnya, itu kita monitor. Kalau ada masalah-masalah, kita bisa deteksi," kata dia.
Sejumlah hal lain yang perlu dilakukan, katanya, seperti tes psikologis pada saat proses rekrutmen, guna mengetahui kondisi kejiwaan, sehingga bisa menjalani pendidikan dan nantinya melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
"Saya juga minta yang kedua, agar transparansi dari proses rekrutmen ini dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada lagi referensi-referensi khusus yang mengakibatkan kita akan salah pilih dari peserta pendidikan dokter spesialis ini," dia menuturkan.
Beban Kerja Dokter PPDS
Pihaknya juga ingin memastikan afirmasi bagi putra-putri daerah yang masih kekurangan dokter spesialis, karena sudah hampir 80 tahun distribusi dokter spesialis di Indonesia selalu bermasalah.
Selain itu, katanya, pendidikan harus diberikan oleh konsulen dan bukan oleh peserta senior, agar kualitas pendidikan yang diberikan betul-betul baik. Maka dari itu, katanya, pihaknya akan menetapkan log book digital guna pemantauan, seperti yang dilakukan negara-negara lain.
Terkait dengan pelayanan di rumah sakit, dia juga meminta agar disiplin jam kerja bagi para peserta didik ini diterapkan di seluruh rumah sakit Kementerian Kesehatan yang melakukan pendidikan dokter spesialis, karena banyak yang melaporkan bahwa para peserta dipaksa bekerja di luar jam biasa sebagai latihan mental.
"Menurut saya terlalu berlebihan," ucapnya.
Karena beban yang kerja yang sangat tinggi, katanya, kalau dilakukan terus-menerus akan sangat menekan kondisi psikologis peserta didik. Jika mereka harus bekerja overtime satu hari, dia melanjutkan, hari berikutnya harus libur.
"Untuk pelayanan yang saya juga minta dilakukan di seluruh rumah sakit Kementerian Kesehatan adalah jaminan keamanan dan pengawasan bagi peserta didik. Saya sering sekali mendengar bahwa para peserta didik ini disuruh-suruh melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak ada hubungan dengan mereka, atau bukan merupakan tugas mereka," katanya.
Perlu Ada Pengawasan
Pengawasan ini adalah untuk mencegah para peserta agar tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu, dan hanya mengerjakan yang menjadi tanggung jawab dan kewajibannya sebagai orang yang sedang belajar menjadi dokter dengan kompetensi lebih tinggi.
Kemudian, pihaknya juga bakal menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) bagi para peserta agar dapat bekerja sebagai dokter umum, agar mereka bisa mendapatkan pendapatan selama belajar.
Hal tersebut, kata Budi, karena para peserta tidak punya penghasilan selama mengikuti pendidikan, sementara mereka punya keluarga untuk dinafkahi, sehingga beban finansialnya besar sekali.
"Saya harapkan bahwa langkah-langkah konkrit ini bisa kita lakukan cepat dan terus kita monitor pelaksanaannya agar itu tadi, masalah yang serius, sistematis di pendidikan, program pendidikan dokter spesialis ini bisa kita atasi bersama-sama," kata Budi.
Artikel ini ditulis oleh


Tes psikologis penting untuk menilai kesiapan mental peserta sebelum menjalani pendidikan dan memberikan layanan kepada masyarakat.
PPDS 1 hari yang lalu

Menkes Bakal Izinkan Dokter PPDS Buka Praktik Dokter Umum, Ini Alasannya
Kemenkes akan memberikan Surat Izin Praktik (SIP) bagi para peserta Program Peserta Dokter Spesialis (PPDS) agar bisa bekerja sebagai dokter umum.


Menkes Bakal Atur Jam Kerja Dokter PPDS
Budi mengatakan, pengaturan jam kerja akan dilakukan lewat kerja sama formal antara rumah sakit di bawah kementerian dan fakultas kedokteran.

Dokter Muda Undip Tewas Diduga Dibully Senior, Menkes Ingin Perbaiki Tata Kelola PPDS
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Keberadaan komite ini dapat mendorong perubahan sistemik dalam pendidikan kedokteran spesialis agar lebih manusiawi dan akuntabel.
PPDS 1 hari yang lalu

Mendikti Saintek Respons soal Pemerkosaan Dokter Residen Unpad, Dukung Evaluasi Pendidikan Dokter
Kemenristek Dikti juga mengintensifkan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan sebagai mitra dalam program ini.