Macam-Macam Anestesi dan Efek Samping yang Perlu Diketahui Usai Heboh Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien

3 weeks ago 10

8000 hoki Agen website Slot Maxwin Indonesia Terbaru Pasti Lancar Win Terus

hoki kilat slot Data Demo website Slots Gacor Online Gampang Scatter Online

1000 Hoki Online List Platform website Slot Maxwin Terkini Sering Lancar Jackpot Full Terus

5000hoki.com Data Daftar web Slots Maxwin Terbaik Pasti Jackpot Full Online

7000hoki.com Daftar web Slot Gacor Singapore Terkini Sering Lancar Scatter Terus

9000hoki List Login server Slot Gacor Terbaik Gampang Jackpot Banyak

List Situs situs Slots Maxwin Cambodia Terbaik Sering Lancar Menang Online

Idagent138 Slot Anti Rungkat Online

Luckygaming138 Slot Anti Rungkad Terbaik

Adugaming Slot Maxwin Terpercaya

kiss69 login Akun Slot Gacor

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Moto128 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Betplay138 Akun Slot Anti Rungkad

Letsbet77 login Slot Anti Rungkad Online

Portbet88 Id Slot Anti Rungkat Online

Jfgaming168 login Slot Gacor Online

Mg138 Slot Maxwin Online

Adagaming168 Daftar Id Slot Gacor Terbaik

Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Summer138 login Id Slot Maxwin Online

Evorabid77 Id Slot Game

bancibet Id Slot Gacor Terbaik

  1. PERISTIWA
  2. NASIONAL

Sebelumnya dokter residen di RSHS Bandung memperkosa keluarga pasien dengan modus membius korban.

Rabu, 09 Apr 2025 16:04:34

Macam-Macam Anestesi dan Efek Samping yang Perlu Diketahui Usai Heboh Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien Macam-Macam Anestesi dan Efek Samping yang Perlu Diketahui Usai Heboh Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien (©merdeka.com)

Seorang mahasiswa kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) yang tengah magang di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) berinisial, PAP memerkosa wanita yang tengah menunggu keluarganya dirawat. Pelaku membius korban untuk melancarkan aksinya.

Aksi bejat pelaku dilakukan saat korban menunggu ayahnya dirawat di ruang ICU RSHS. Pasien membutuhkan darah, lalu pelaku menawarkan membantu sang anak agar cepat prosesnya untuk mengecek apakah darah korban cocok dengan pasien.

Korban lalu dibawa ke lantai 7, gedung baru di RSHS yang masih kosong. Pelaku meminta korban untuk mengganti baju pasien untuk diambil tindakan. Dari situlah, pelaku memasukkan obat bius. Perilaku pelaku yang mondar mandir di lantai 7 terekam CCTV RSHS. Kejadian dilakukan tengah malam.

Saat sadar, korban pun kaget, bukan hanya tangan yang sakit saat proses tindakan pencocokan darah, tapi juga daerah kemaluannya. Korban dan keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.

Penjelasan RSHS

Dirut RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Rachim, peristiwa tragis itu terjadi sebelum bulan puasa. PAP adalah mahasiswa yang tengah mengambil dokter spesialis anastesi.

Pelaku saat ini telah dikembalikan ke kampus asalnya Universitas Padjadjaran (Unpad). Kasus ini juga telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Semester 2 ini lupa tanggalnya ini residen semester 2. Jadi sebelum puasa (kejadiannya),” kata Rachim.

Namun Rachim tak mau mendetilkan kronologi kejadian tersebut. Namun dia mengakui, tindak tanduk pelaku terekam CCTV rumah sakit saat kejadian.

Begitu juga dengan identitas korban. Pihak RS HS tak mau menjelaskan detil, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kampus asal pelaku.

“Iyah kelihatannya gitu emang dibius ini kan anastesi ini mengenai apa penanganan pembiusan ini ke sana yah (kampus). Jadi dia PPDS ini residen lagi belajar anastesi ini,” terang Rachim.

Dia menyesalkan kejadian tersebut. Menurut dia, apa yang dilakukan PAP sudah termasuk tindakan kriminal.

“Itu otak kriminal, bukan belajar, kalau kesalahan tindakan itu belajar kalau ini kan kriminal niatnya sudah lain kalau di kita jelas ini kan mengenai pelecehan seksual,” tutup Rachim.

Pelaku Dipecat dari Kampus

Pihak Universitas Unpad Bandung juga langsung mengambil langkah tegas terkait perbuatan asusila dilakukan anak didiknya tersebut. Rektor Unpad Prof Arief S. Kartasasmita mengatakan, pihak kampus telah mengeluarkan PAP yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Menurut dia, keputusan pemutusan studi diambil sebagai bentuk ketegasan institusi dalam menanggapi dugaan pelanggaran hukum dan norma yang dilakukan oleh peserta PPDS tersebut.

Meskipun proses hukum masih berlangsung dan belum ada putusan pengadilan, kata dia, Unpad telah memiliki cukup indikasi dan dasar untuk menjatuhkan sanksi akademik berupa pemutusan studi.

“Ada aturan internal di Unpad yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa, dosen, maupun karyawan, yang melakukan tindakan pidana akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” kata Arief.

Korban Diberi Pendampingan

Unpad memastikan dokter berinisial PAP tersebut tidak lagi memiliki status sebagai peserta didik Unpad dan tidak diperbolehkan menjalani kegiatan apapun di lingkungan kampus maupun rumah sakit pendidikan.

Lebih lanjut Arief mengatakan pihaknya juga akan memberikan pendampingan terhadap korban dan telah menjalin koordinasi dengan pihak RSHS serta kepolisian agar proses hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan.

“Kami turut prihatin dan menyampaikan penyesalan mendalam kepada korban dan keluarganya. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi pada masa mendatang,” kata dia.

Selain menindak pelaku, Unpad juga akan memperkuat sistem pengawasan terhadap proses pendidikan baik di jenjang spesialis maupun non-spesialis.

Ia menambahkan kasus ini tidak hanya berkaitan dengan aspek akademik, tetapi juga menyangkut pengawasan dan pembinaan terhadap peserta didik di rumah sakit pendidikan.

“Yang bersangkutan berasal dari Program Studi Anestesiologi. Kami sudah berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Kedokteran, Direktur Utama RSHS, serta Kementerian Kesehatan, agar penanganan kasus ini dilakukan secara komprehensif,” kata dia.

Memahami Anestesi

Anestesi merupakan salah satu aspek penting dalam dunia medis yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur medis. Terdapat tiga jenis utama anestesi yang sering digunakan, yaitu anestesi lokal, anestesi regional, dan anestesi umum. Masing-masing jenis anestesi memiliki cara kerja, kegunaan, dan efek samping yang berbeda.

Jenis anestesi pertama adalah anestesi lokal. Anestesi ini bekerja dengan membius area tubuh tertentu, sehingga pasien tetap sadar dan tidak merasakan sakit di area yang dibius. Biasanya, anestesi lokal diberikan melalui suntikan, semprotan, salep, atau krim. Prosedur yang biasanya memanfaatkan anestesi lokal meliputi penjahitan luka, biopsi kulit, perawatan gigi, dan beberapa operasi minor.

Efek samping dari anestesi lokal umumnya bersifat ringan dan sementara. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain rasa nyeri, memar, atau pendarahan ringan di area suntikan, sakit kepala, pusing, kelelahan, mati rasa sementara, kedutan otot, dan penglihatan kabur. Dalam kasus yang sangat jarang, reaksi alergi juga dapat terjadi.

Anestesi Regional: Memblokir Rasa Sakit di Area yang Lebih Luas

Anestesi regional adalah jenis anestesi yang membius area tubuh yang lebih luas dibandingkan dengan anestesi lokal. Cara kerjanya adalah dengan memblokir transmisi sinyal nyeri dari saraf di area tersebut ke otak, sehingga pasien tetap sadar tetapi tidak merasakan sakit. Anestesi ini biasanya diberikan melalui suntikan di dekat saraf atau sekelompok saraf.

Beberapa jenis anestesi regional yang umum digunakan antara lain:

  1. Anestesi Epidural: Obat bius disuntikkan ke ruang epidural di sekitar sumsum tulang belakang. Anestesi ini sering digunakan dalam proses persalinan dan operasi pada bagian bawah tubuh.
  2. Anestesi Spinal (Intrathekal): Obat bius disuntikkan langsung ke dalam cairan serebrospinal di sekitar sumsum tulang belakang. Anestesi ini biasanya digunakan untuk operasi yang memerlukan pembiusan di bagian bawah tubuh.
  3. Blok Saraf: Obat bius disuntikkan di dekat saraf spesifik untuk membius area tertentu, seperti lengan atau kaki.

Kegunaan anestesi regional mencakup operasi pada ekstremitas, persalinan, dan prosedur lainnya yang membutuhkan pembiusan area tubuh yang lebih luas. Efek samping dari anestesi regional dapat meliputi sakit kepala, nyeri punggung, kesulitan buang air kecil, hematoma (perdarahan di bawah kulit), dan dalam kasus yang jarang, kerusakan saraf. Pada anestesi epidural, penurunan tekanan darah juga dapat terjadi.

Anestesi Umum: Membius Seluruh Tubuh

Anestesi umum, atau bius total, adalah jenis anestesi yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan menghilangkan rasa sakit di seluruh tubuh. Anestesi ini biasanya diberikan melalui kombinasi gas inhalasi dan obat intravena. Anestesi umum digunakan dalam operasi besar dan prosedur medis yang memerlukan pembiusan seluruh tubuh dan hilangnya kesadaran.

Namun, anestesi umum juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping yang mungkin timbul antara lain:

  1. Mual dan muntah
  2. Kebingungan
  3. Sakit tenggorokan
  4. Mulut kering
  5. Suara serak
  6. Kesulitan buang air kecil
  7. Nyeri dan memar di area suntikan
  8. Menggigil
  9. Mengantuk
  10. Kerusakan gigi atau mulut (jarang)
  11. Reaksi alergi
  12. Penurunan suhu tubuh (hipotermia)
  13. Gangguan pernapasan
  14. Dalam kasus yang sangat jarang, kematian

Efek samping dapat bervariasi tergantung pada jenis dan dosis obat anestesi yang digunakan, serta kondisi kesehatan pasien. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk mendiskusikan risiko dan manfaat setiap jenis anestesi dengan dokter sebelum menjalani prosedur medis.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Anestesi

Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap anestesi. Oleh karena itu, dokter anestesi akan mempertimbangkan kondisi kesehatan pasien dan jenis prosedur yang akan dilakukan untuk memilih jenis anestesi yang paling aman dan efektif. Diskusi mengenai efek samping yang mungkin timbul juga sangat penting agar pasien dapat mempersiapkan diri sebelum menjalani prosedur medis.

Informasi mengenai anestesi bersifat umum dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan profesional medis. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Artikel ini ditulis oleh

Muhamad Agil Aliansyah

M

Reporter

  • Muhamad Agil Aliansyah
Unpad Berhentikan Dokter Residen yang Perkosa Keluarga Pasien RSHS dari Program PPDS
Viral Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien di Rumah Sakit, Ini Penjelasan RSHS Bandung
Terungkap, Dokter Residen di RSHS Bandung Bius Keluarga Pasien Sebelum Memperkosanya

Terungkap, Dokter Residen di RSHS Bandung Bius Keluarga Pasien Sebelum Memperkosanya

Direktur RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan aksi bejat dokter residen berinisial PAP (31) yang diduga memperkosa keluarga pasien.

Kronologi Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien di RSHS, Begini Akal Bulusnya

Kronologi Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien di RSHS, Begini Akal Bulusnya

Rachim menjelaskan, peristiwa tragis itu terjadi sebelum bulan puasa. PAP adalah mahasiswa yang tengah mengambil dokter spesialis anastesi.

Geger Dokter Residen FK Unpad Bius dan Perkosa Penunggu Pasien di RSHS, Kemenkes Sanksi Tegas Seumur Hidup

Geger Dokter Residen FK Unpad Bius dan Perkosa Penunggu Pasien di RSHS, Kemenkes Sanksi Tegas Seumur Hidup

Kemenkes merespons pelecehan seksual di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang diduga dilakukan dokter residen FK Unpad.

Obat Bius hingga Kondom Disita dari Kasus Dokter Residen Unpad Perkosa Keluarga Pasien di RSHS
Dokter Residen FK Unpad Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung Ditahan!

Dokter Residen FK Unpad Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung Ditahan!

Polda Jabar menahan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).

Ada Dokter Residen, Begini Tahapan Jadi Dokter Spesialis di Indonesia

Ada Dokter Residen, Begini Tahapan Jadi Dokter Spesialis di Indonesia

Di tengah bergulirnya kasus pemerkosaan pendamping pasien di RS HS, tak sedikit masyarakat yang belum tahu apa itu dokter residen.

Kondisi Terkini Penunggu Pasien Korban Pemerkosaan Dokter Residen FK Unpad di RSHS Bandung

Kondisi Terkini Penunggu Pasien Korban Pemerkosaan Dokter Residen FK Unpad di RSHS Bandung

Pemerkosaan dilaporkan pada pertengahan Maret 2025 di lingkungan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

 DPR Gregetan Depan Menkes Budi, Ungkit Perundungan PPDS & Kematian Dokter Aulia

VIDEO: DPR Gregetan Depan Menkes Budi, Ungkit Perundungan PPDS & Kematian Dokter Aulia

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, secara lugas mengungkit kasus perundungan diduga dialami Dokter Aulia Risma hingga meninggal dunia.

Selidiki Dugaan Perundungan Dokter PPDS Undip, Polisi Dalami Rekaman Suara dr Aulia Risma

Selidiki Dugaan Perundungan Dokter PPDS Undip, Polisi Dalami Rekaman Suara dr Aulia Risma

Saat ini, tim investigasi dari Kemenkes bersama polisi sedang bergerak untuk membongkar dugaan perundungan pada sistem praktik pendidikan dokter spesialis.

Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku

Perundungan PPDS di RSHS Bandung, Unpad Hentikan Studi Dua Pelaku

Pihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |