- PERISTIWA
- REGIONAL
Kota Pangkalpinang memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh pertambangan timah dan pemerintahan Kesultanan Palembang.
Selasa, 22 Apr 2025 14:40:33

Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah wilayah sebagai lokasi penampungan sementara bagi warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Salah satu lokasi dipersiapkan sebagai penampungan sementara bagi warga Gaza adalah Pangkal Pinang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, Kemensos masih menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Gus Ipul menyebut Kementerian Sosial diminta bersiap jika sewaktu-waktu ada instruksi evakuasi.
"Ya salah satunya, salah satunya yang kita persiapkan itu di Pangkalpinang," kata Gus Ipul di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Minggu (20/4).
Menurut Gus Ipul, Kemensos memiliki sejumlah fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengevakuasi dan menampung sementara warga Gaza di Indonesia.
"Tentu Kementerian Sosial punya beberapa fasilitas ya, kalau toh itu misalnya nanti ada arahan yang bisa digunakan untuk evakuasi warga Gaza. Itu pun semua amat tergantung pada arahan Presiden," ujar Gus Ipul.
Sejarah Kota Pangkalpinang
Kota Pangkalpinang, yang terletak di Pulau Bangka, memiliki sejarah yang kaya dan menarik, terutama terkait dengan industri pertambangan timah yang menjadi tulang punggung ekonominya.
Sejarah kota ini dimulai pada abad ke-18, ketika Sultan Susuhanan Ahmad Najamuddin Adi Kusumo mengeluarkan perintah untuk mencari lokasi yang dapat berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas pertambangan. Dalam perintahnya pada 17 September 1757, Abang Pahang (Tumenggung Dita Menggala) bersama Depati dan Batin Pengandang ditugaskan untuk menemukan 'pangkal' sebagai pusat kedudukan Demang dan Jenang.
Demang dan Jenang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi aktivitas pertambangan timah, termasuk pengelolaan pekerja tambang yang berasal dari berbagai etnis, seperti Cina, Siam, Koci, dan Melayu.
Mereka juga bertugas untuk mengatur distribusi timah ke Kesultanan Palembang. Dalam konteks ini, 'pangkal' merujuk pada pusat aktivitas yang mencakup pelabuhan, pasar, distrik, dan pemerintahan. Beberapa lokasi ditetapkan sebagai 'pangkal', termasuk Pangkalpinang yang kini kita kenal.
Pada abad ke-19 dan ke-20, Pangkalpinang mengalami perkembangan pesat di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Pada tahun 1913, ibu kota keresidenan Bangka dipindahkan dari Muntok ke Pangkalpinang, yang bertujuan untuk mengontrol deposit timah yang melimpah di Bangka Timur. Pada 2 Desember 1933, Pangkalpinang resmi ditetapkan sebagai ibu kota keresidenan Bangka Belitung.
Perkembangan Selama Pendudukan Jepang dan Setelah Kemerdekaan
Selama pendudukan Jepang yang dimulai pada 15 Februari 1942, Pangkalpinang berfungsi sebagai pusat pemerintahan Bangka Belitung Gunseibu.
Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, pada 14 November 1956, Pangkalpinang ditetapkan sebagai kota kecil berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, yang mencakup gemeente Pangkalpinang dan gemeente Gabek. R. Supardi Suwardjo menjadi wali kota pertama di kota ini.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, Pangkalpinang resmi menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II. Perkembangan lebih lanjut terjadi pada 9 Februari 2001, ketika Pangkalpinang secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000. Penetapan ini menandai langkah penting dalam sejarah kota ini, menjadikannya sebagai pusat pemerintahan provinsi.
Etimologi Nama Pangkalpinang
Nama 'Pangkalpinang' berasal dari dua kata, yaitu 'pangkal' yang berarti pusat atau awal mula, dan 'pinang' yang merujuk pada pohon pinang, sejenis pohon palma. Istilah 'pangkal' mencerminkan peran Pangkalpinang sebagai pusat aktivitas, terutama dalam konteks pertambangan timah, sementara 'pinang' mungkin menunjukkan keberadaan pohon pinang yang tumbuh di daerah tersebut. Kombinasi kedua kata ini menciptakan identitas yang kuat bagi kota ini.
Perkembangan Terkini Kota Pangkalpinang
Saat ini, Pangkalpinang berfungsi sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan industri di Bangka Belitung. Kota ini terus berkembang pesat dan menjadi pusat pemerintahan provinsi.
Infrastruktur yang semakin baik dan pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadikan Pangkalpinang sebagai salah satu kota yang menjanjikan di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai proyek pembangunan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menarik investasi.
Dengan sejarah yang kaya, Pangkalpinang tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan panjang industri timah di Indonesia, tetapi juga berkembang menjadi kota modern yang siap bersaing di era global.
Seiring berjalannya waktu, kota ini akan terus berupaya untuk menjaga warisan sejarahnya sambil mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah.
Artikel ini ditulis oleh

M
Reporter
- Muhamad Agil Aliansyah

Sekitar dua abad silam, geliat produksi logam ini terus meningkat hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Pewter, Produk Kerajinan Berbahan Dasar Timah yang Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat Bangka
Mengenal Pewter, kerajinan tradisional dari bahan timah khas masyarakat Pulau Bangka
sumut 2 tahun yang lalu

Melihat Akulturasi Budaya di Kota Muntok, Berawal dari Kedatangan Penambang Timah dari Negeri Cina
Akulturasi budaya di Kota Muntok berjalan seiring dengan tumbuhnya pertambangan timah. Budaya toleransi berjalan baik di kota itu.

Bukan di Luar Negeri, Tambang Timah Terbesar di Asia Tenggara Ternyata Dulu Ada di Belitung
Siapa sangka jika tambang timah terbuka (open pit) terbesar di Asia Tenggara ternyata berada di Bangka Belitung.

Ini Lima Wilayah Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Kekayaan timah Indonesia sudah dikenal dunia. Bahkan praktik penambangan timah sudah berjalan dua abad lebih.


Dijuluki Sebagai "Kota Salak", Begini Sejarah Perkembangan Kota Padangsidimpuan
Nama kota ini sudah tertulis sejak adanya Perang Padri yang berlangsung di Sumbar dan di masa Hindia Belanda menjadi Ibukota Karesidenan Tapanuli.

13 Wisata Banjarmasin yang Menarik Dikunjungi, Cocok untuk Rekomendasi Liburan
Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.

Menilik Sejarah Bekasi, dulu Pusat Kerajaan Tarumanegara kini Ditemukan Sumber Minyak Baru
Bekasi sudah dikenal sebagai kota industri sejak zaman kerajaan. Kini di sana juga ditemukan sumber minyak baru.

Profil PT Timah Tbk, Perusahaan BUMN yang Fokus pada Pertambangan Timah di Indonesia
Profil PT Timah Tbk: Sejarah, bisnis pertambangan, ekspansi global, serta strategi keberlanjutan di industri timah.
