- SEHAT
- DIAGNOSIS
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan membuat pasangan bingung, meski hasil tes normal. Namun, solusi tetap tersedia dan mungkin.
Rabu, 16 Apr 2025 19:00:00

Tidak sedikit pasangan yang merasa bingung dan frustrasi ketika usaha memiliki momongan tak kunjung berhasil, padahal semua hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan kondisi yang “normal”. Tidak ada gangguan pada organ reproduksi, hormon tampak seimbang, siklus ovulasi berjalan teratur, dan analisis sperma juga dalam batas wajar. Namun, kehamilan masih belum juga terjadi.
Fenomena ini dalam dunia medis dikenal sebagai infertilitas yang tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility). Kondisi ini sering kali membuat pasangan merasa tidak memiliki pegangan, seolah-olah tidak ada jawaban atas pertanyaan besar: “Kenapa kami belum juga hamil?”. Meski tidak ada penyebab yang teridentifikasi secara pasti, bukan berarti tidak ada solusi.
Menurut Cleveland Clinic, infertilitas yang tidak dapat dijelaskan terjadi ketika seluruh pemeriksaan kesuburan tidak menemukan penyebab yang jelas terhadap masalah kesuburan. Namun demikian, ini bukan akhir dari perjalanan. Dengan pendekatan medis yang tepat dan dukungan emosional yang kuat, banyak pasangan tetap berhasil mendapatkan buah hati.
Infertilitas Tanpa Penyebab yang Terlihat: Memahami Diagnosis yang Tak Kasat Mata
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan adalah kondisi di mana pasangan tidak kunjung hamil meski seluruh parameter kesehatan reproduksi terlihat normal. Diagnosis ini hanya ditegakkan setelah kedua pasangan menjalani evaluasi kesuburan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini mencakup sejarah medis dan seksual, tes hormon, pemantauan ovulasi, analisis sperma, serta penilaian terhadap kondisi organ reproduksi seperti rahim dan saluran tuba.
Biasanya, setelah seluruh rangkaian tes selesai, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada kelainan pada bentuk rahim, ovulasi berlangsung normal, saluran tuba tidak tersumbat, jumlah dan kualitas sperma baik, serta tidak ada gangguan hormonal yang mencolok. Namun, meski semua hasil terlihat baik, kehamilan tetap tidak terjadi setelah satu tahun mencoba (untuk pasangan di bawah usia 35 tahun), atau enam bulan (untuk pasangan di atas 35 tahun).
Angka kejadian infertilitas jenis ini cukup signifikan. Berdasarkan data yang dikutip oleh Cleveland Clinic, sekitar 10% hingga 30% dari seluruh pasangan yang mencoba hamil mengalami infertilitas tanpa penyebab yang jelas. Artinya, jutaan pasangan di seluruh dunia menghadapi tantangan serupa: berusaha hamil tanpa tahu pasti apa yang salah.
Kemungkinan Penyebab yang Belum Terdeteksi oleh Tes Standar
Meski hasil tes terlihat normal, para ahli meyakini bahwa mungkin ada faktor-faktor tersembunyi yang belum dapat dideteksi oleh teknologi diagnostik saat ini. Beberapa kemungkinan tersebut antara lain:
- Kondisi medis yang tidak terdiagnosis, seperti penyakit celiac, gangguan tiroid, atau diabetes, yang dapat mengganggu proses reproduksi secara halus namun signifikan.
- Endometriosis ringan atau tanpa gejala, yang sering kali luput terdeteksi karena tidak menimbulkan keluhan khas.
- Kualitas sperma atau sel telur yang tidak optimal, meskipun parameter dasar seperti jumlah dan bentuk sperma terlihat normal.
- Masalah pada lendir serviks, yang dapat menghambat pergerakan sperma menuju sel telur.
- Kelainan pada lapisan rahim, seperti luteal phase defect, yang mempersulit embrio untuk menempel dengan baik.
- Waktu berhubungan seksual yang kurang tepat, terutama jika tidak disesuaikan dengan masa ovulasi.
Semua faktor ini sulit diidentifikasi melalui pemeriksaan rutin. Oleh sebab itu, istilah "tidak dapat dijelaskan" bukan berarti tidak ada penyebab sama sekali, melainkan penyebabnya belum bisa diketahui dengan alat yang tersedia sekarang.
Langkah Penanganan: Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Teknologi Reproduksi Berbantu

Meski diagnosisnya terdengar tidak pasti, kabar baiknya adalah banyak pasangan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan tetap berhasil memiliki anak, terutama dengan bantuan teknologi medis. Penanganan kondisi ini mencakup berbagai pendekatan, mulai dari perubahan gaya hidup hingga prosedur lanjutan seperti IUI dan IVF.
Perubahan gaya hidup menjadi langkah awal yang sering direkomendasikan. Hal ini mencakup:
- Menjaga berat badan ideal.
- Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang.
- Mengurangi konsumsi kafein.
- Menurunkan tingkat stres.
- Mengatur pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur.
Jika langkah tersebut belum membuahkan hasil, maka dokter dapat merekomendasikan pengobatan kesuburan seperti Clomiphene (Clomid®), Letrozole (Femara®), atau suntikan hormon gonadotropin untuk merangsang ovulasi. Obat-obatan ini bisa digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan inseminasi intrauterin (IUI), yaitu proses memasukkan sperma langsung ke dalam rahim saat masa subur.
Alternatif lainnya adalah fertilisasi in vitro (IVF), di mana sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium hingga terbentuk embrio, lalu ditanamkan ke dalam rahim. Jika terdapat dugaan gangguan pada sperma meskipun hasil analisis awal normal, dokter juga dapat menggunakan metode ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection), yaitu menyuntikkan satu sperma langsung ke dalam sel telur.
Harapan dan Prognosis: Tidak Ada Penyebab Bukan Berarti Tidak Ada Solusi
Satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa diagnosis infertilitas yang tidak dapat dijelaskan tidak sama dengan vonis tidak bisa punya anak. Menurut penelitian dari National Institute of Health (NIH), 92% pasangan dengan infertilitas tak jelas berhasil memiliki anak setelah menjalani pengobatan kesuburan. Bahkan, dalam beberapa kasus, kehamilan bisa terjadi secara alami jika pasangan memutuskan untuk menunggu lebih lama.
Data lain menunjukkan bahwa hingga 43% pasangan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan akhirnya hamil tanpa intervensi medis. Ini menunjukkan bahwa waktu dan kesabaran juga memegang peranan penting dalam proses kehamilan.
Dalam menghadapi kondisi ini, penting bagi pasangan untuk tetap terbuka dalam berdiskusi dengan tenaga kesehatan. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa langkah terbaik selanjutnya?”, “Apakah ada tes lain yang bisa dicoba?”, atau “Apakah saya perlu ke spesialis fertilitas?” dapat membantu menyusun strategi yang tepat dan personal.
Sebagaimana disampaikan oleh Cleveland Clinic, “Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan bukan berarti Anda tidak akan pernah memiliki anak. Artinya, penyedia layanan kesehatan mungkin perlu mengeksplorasi berbagai opsi untuk mencapai kehamilan.” Ini adalah bentuk pengingat bahwa meski jalan terasa gelap, harapan selalu ada selama ada usaha dan penanganan yang tepat.
Mengubah Ketidakpastian Menjadi Peluang
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan memang menimbulkan ketidakpastian emosional. Namun, di balik diagnosis yang membingungkan ini, tersimpan potensi untuk menata ulang langkah, memperkuat hubungan pasangan, dan mendekatkan diri pada solusi yang efektif. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan profesional, dan semangat yang terus terjaga, impian memiliki anak tetap bisa menjadi kenyataan.
Jadi, jika semua terlihat normal tetapi kehamilan belum juga datang, jangan menyerah. Mungkin bukan karena tubuh Anda bermasalah — tapi karena tubuh Anda sedang menunggu pendekatan yang lebih tepat.
Artikel ini ditulis oleh


Sejumlah faktor bisa menyebabkan seseorang melakukan inseminasi sehingga perlu mengetahui dengan tepat persiapan yang dilakukan.

Memiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.

Apakah Pria Mandul Bisa Sembuh? Begini Penjelasannya
Meski kemandulan bisa disembuhkan, namun dalam beberapa kasus kemandulan juga lebih sulit atau bahkan tidak bisa disembuhkan.

Ciri-ciri Hamil Kosong dan Penyebabnya, Perlu Diwaspadai
Hamil kosong atau kehamilan anembrionik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, namun embrio tidak berkembang.

Sahrul Gunawan dan istrinya, Dine Mutiara, telah mengalami kegagalan dalam upaya memiliki anak melalui inseminasi buatan sebanyak dua kali.

Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat
Infertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.

Banyak Pasangan Usia Produktif Alami Masalah Kesuburan, Begini Saran Dokter untuk Dapat Keturunan
Sekitar 10 hingga 15 persen dari 39,8 juta pasangan usia produktif di Indonesia mempunyai masalah dengan kesuburan.

14 Tahun Menanti, Perjuangan Sepasang Suami Istri untuk Punya Buah Hati Ini Berakhir Manis
Menanti 14 tahun, perjuangan sepasang suami istri untuk punya anak ini berakhir manis.
VIRAL 1 tahun yang lalu