- SEHAT
- SEKS
Bacterial Vaginosis kini dikaitkan dengan penularan seksual, menjadikannya bagian penting dalam kesadaran akan penyakit menular seksual wanita.
Jumat, 18 Apr 2025 09:00:00

Penyakit menular seksual (PMS) masih menjadi masalah kesehatan yang seringkali diabaikan, terutama bagi wanita. Selain gejalanya yang terkadang tidak terlihat, banyak orang yang tidak menyadari bahwa beberapa infeksi yang sering dianggap remeh ternyata merupakan PMS yang dapat menular dan berbahaya. Salah satu contoh terbaru yang mengubah pandangan tentang kesehatan kewanitaan adalah temuan tentang Bacterial Vaginosis (BV) atau vaginosis bakterialis, yang sebelumnya dianggap bukan penyakit menular seksual (PMS), namun kini terbukti bisa menular melalui hubungan seksual.
Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, BV, yang menyebabkan infeksi pada area kewanitaan, dapat dengan mudah menyebar lewat aktivitas seksual, terutama jika dilakukan dengan pasangan baru atau banyak pasangan. Penelitian ini menggugurkan anggapan lama bahwa BV hanya masalah kesehatan wanita dan tidak termasuk PMS. Temuan ini penting untuk diketahui oleh setiap wanita, terutama yang aktif secara seksual, karena BV yang tidak diobati dapat memicu komplikasi serius, termasuk meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual lain seperti HIV.
Mengenal Bacterial Vaginosis (BV)

Bacterial Vaginosis (BV) adalah kondisi yang terjadi ketika ada ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Pada dasarnya, vagina memiliki sejumlah bakteri baik yang menjaga keseimbangannya. Namun, jika terjadi perubahan pada komposisi bakteri ini, bakteri jahat bisa berkembang lebih banyak dan menyebabkan infeksi. Gejala BV biasanya meliputi keputihan yang tidak normal, gatal, bau amis, dan terkadang rasa sakit saat buang air kecil. Meskipun sering kali tidak berbahaya jika ditangani dengan baik, BV yang terus-menerus kambuh atau tidak diobati dapat berisiko serius.
Menurut studi yang melibatkan 164 pasangan di Australia, wanita dengan BV yang hanya menerima pengobatan antibiotik, mengalami tingkat kekambuhan yang sangat tinggi dalam tiga bulan setelah pengobatan. Sebaliknya, wanita yang mendapatkan pengobatan untuk dirinya sendiri serta pasangannya, mengalami tingkat kekambuhan yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan pasangan juga penting dalam mencegah BV kembali muncul. Sebagian besar wanita yang terkena BV juga menghadapi kekambuhan setelah pengobatan awal, yang menunjukkan bahwa BV memang dapat menyebar antara pasangan seksual.
Pentingnya Pengobatan Bersama Pasangan
Para peneliti menemukan bahwa pengobatan untuk kedua pasangan, bukan hanya untuk wanita, mengurangi kemungkinan kekambuhan BV. Hal ini sangat penting karena meskipun gejalanya lebih sering dirasakan oleh wanita, pria yang menjadi pasangan juga bisa membawa bakteri penyebab BV. Sehingga, pengobatan bersama dapat membantu memutus rantai penularan dan mencegah infeksi berulang.
“Wanita yang pasangannya tidak diobati memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi,” ujar Lenka Vodstrcil, PhD, peneliti utama dalam studi tersebut. "Salah satu alasan mengapa BV sulit diatasi adalah karena kita masih belum sepenuhnya mengetahui bakteri penyebabnya, namun kemajuan dalam teknologi genomik akan membantu menemukan jawaban tersebut." Temuan ini membuka pemahaman baru dalam penanganan BV dan menekankan pentingnya edukasi kepada pasien untuk melibatkan pasangan mereka dalam perawatan.
Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Penyebaran BV sangat terkait dengan beberapa faktor risiko, yang sebagian besar berhubungan dengan perilaku seksual. Di antaranya adalah memiliki banyak pasangan seksual, bergonta-ganti pasangan, atau tidak menggunakan pelindung seperti kondom. Semua faktor ini meningkatkan risiko terjadinya ketidakseimbangan bakteri di vagina yang pada akhirnya menyebabkan BV. Oleh karena itu, meskipun BV bukanlah PMS yang paling berbahaya, kondisinya tetap harus diwaspadai, terutama bagi wanita yang aktif secara seksual.
Selain itu, BV yang tidak diobati bisa meningkatkan risiko terinfeksi PMS lainnya, termasuk HIV. Ini menjadi alasan mengapa BV kini harus dipandang lebih serius dan diobati dengan cara yang lebih menyeluruh, melibatkan kedua pasangan, bukan hanya wanita. Pada wanita hamil, BV juga bisa berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan infeksi pada bayi yang dilahirkan.
Cara Mencegah dan Mengobati BV
Pengobatan BV biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang dapat mengurangi jumlah bakteri jahat di vagina. Namun, seperti yang telah dibahas, pengobatan hanya pada wanita tidak selalu efektif, karena infeksi dapat kembali muncul jika pasangan seksual tidak mendapatkan perawatan yang sama. Oleh karena itu, pengobatan bersama pasangan menjadi langkah yang sangat disarankan oleh para ahli.
Selain pengobatan medis, pencegahan BV dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan area kewanitaan dan menghindari penggunaan produk-produk kimia yang berisiko mengganggu keseimbangan pH vagina, seperti sabun beraroma atau pembalut yang mengandung bahan kimia. Penggunaan kondom yang konsisten selama hubungan seksual juga merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mencegah penularan BV dan PMS lainnya.
Bacterial Vaginosis adalah contoh penyakit yang selama ini sering dianggap remeh namun ternyata bisa menjadi penyebab dari berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa BV adalah penyakit menular seksual yang dapat menyebar antar pasangan seksual. Karena itu, sangat penting bagi setiap wanita untuk mengenali tanda-tanda BV dan tidak menganggap enteng gejalanya. Melakukan pengobatan bersama pasangan adalah kunci untuk mengurangi risiko kekambuhan dan penularan lebih lanjut.
Penting untuk selalu menjaga kesehatan seksual dengan bijak, termasuk dengan melakukan pemeriksaan rutin dan mendiskusikan masalah kesehatan seksual dengan pasangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terpercaya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan pengobatan yang tepat.
Artikel ini ditulis oleh


Tanda- Tanda Kanker Serviks yang Tak Boleh Disepelekan, Ketahui Sejak Dini
Ketahui ciri-ciri kanker serviks yang sering diabaikan agar bisa melakukan deteksi dini dan meningkatkan peluang kesembuhan.
HPV 2 minggu yang lalu

Kenali Ciri-ciri Gonore pada Wanita, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Gonore merupakan salah satu penyakit Infeksi Menular Seksual. Gonore dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas, radang panggul, atau abses pelvik

5 Penyebab Radang Vagina yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Radang vagina adalah kondisi peradangan pada vagina yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi penderitanya.

Gejala Kanker Serviks di Tahap Awal Sering Diabaikan, Ini Cara Mencegahnya
Pahami lebih dalam mengenai tanda-tanda awal kanker serviks yang harus diwaspadai serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini.

15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.