Negara penjajah yang brutal dan kejam ini menyatakan akan terus memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mempertahankan pasukannya di sana.
Kamis, 17 Apr 2025 16:53:00

Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan terus memblokir semua bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan mempertahankan kehadiran militernya di wilayah tersebut untuk waktu yang tidak ditentukan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan langkah ini bertujuan untuk menekan Hamas dan mencegah kelompok tersebut memanfaatkan bantuan kemanusiaan untuk mengendalikan penduduk Gaza. Pemblokiran ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk, terutama bagi anak-anak, dengan puluhan ribu anak-anak di Gaza terancam kekurangan gizi.
Bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan minyak goreng, sangat diperlukan oleh warga Palestina di Gaza saat ini. Namun Israel tak peduli meskipun ada peringatan keras dari badan amal medis internasional lainnya.
Organisasi bantuan internasional telah memperingatkan tentang konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan jika blokade ini terus berlanjut. Situasi ini telah memicu kecaman keras dari berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk PBB, yang mendesak Israel untuk segera mencabut blokade tersebut.
"Kebijakan Israel jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza, dan memblokir bantuan ini merupakan salah satu tekanan utama yang mencegah Hamas menggunakannya sebagai alat untuk menekan penduduk," kata Katz dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, dikutip dari Middle East Eye, Kamis (17/4).
"Saat ini tidak ada yang berencana untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dan tidak ada persiapan untuk mengizinkan bantuan tersebut."
Menteri Kebudayaan Israel Miki Zohar juga sependapat dengan Kantz, mengatakan "para pembunuh keji di Gaza tidak pantas mendapatkan bantuan kemanusiaan dari mekanisme sipil atau militer mana pun".
"Hanya api neraka yang pantas disemburkan kepada para pelaku terorisme hingga sandera terakhir kembali dari Gaza," kata Zohar di X.
Selama lebih dari enam minggu, Israel menolak mengizinkan bantuan apa pun masuk ke Gaza. Pada Rabu, Doctors Without Borders menjadi lembaga amal terbaru yang membunyikan peringatan, dengan mengatakan Gaza telah "berubah menjadi kuburan massal warga Palestina dan mereka yang datang untuk membantu mereka".
Kehadiran Militer
Selain memblokade bantuan, Israel juga menegaskan kehadiran militernya di Gaza akan tetap berlangsung, baik sementara maupun permanen, sebagai zona penyangga antara Israel dan Hamas. Kehadiran militer Israel ini telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia dan eskalasi kekerasan. Banyak pihak internasional mengecam tindakan ini dan mendesak Israel untuk mencari solusi damai yang menghormati hak-hak asasi manusia warga sipil di Gaza.
Dalam pernyataan hari Rabu, Katz juga mengatakan pasukan Israel akan tetap berada di Gaza, Lebanon, dan Suriah tanpa batas waktu, karena militer memperketat cengkeramannya di daerah kantong tersebut.
"Tidak seperti di masa lalu, (militer Israel) tidak mengevakuasi daerah yang telah dibersihkan dan direbut," kata Katz.
Menurut otoritas Israel, militer Israel telah mengubah 30 persen wilayah Gaza menjadi zona penyangga "keamanan" sejak melanjutkan serangannya pada tanggal 18 Maret setelah mengingkari kesepakatan gencatan senjata.
Artikel ini ditulis oleh


Israel Tak Peduli Warga Gaza Kelaparan, Blokade Bantuan Kemanusiaan Dijadikan Strategi Perang
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz berdalih strategi itu bertujuan untuk mengamankan pembebasan sandera dan akhirnya mengalahkan Hamas.
Gaza 2 jam yang lalu

Selama Satu Tahun Genosida, Israel Larang Masuk Lebih dari 250.000 Truk Bantuan ke Gaza
Israel mulai melarang masuk truk bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak peristiwa 7 Oktober tahun lalu.


Belum genap satu bulan, kesepakatan gencatan antara Israel dan pejuang Hamas justru berada di ujung tanduk.

Menteri Israel Ungkap Syarat Agar Pasokan Listrik, Air, dan BBM Kembali ke Gaza
Hingga kini nasib sekitar 150 orang warga Israel yang diculik dan ditawan ke Jalur Gaza ketika terjadi serangan Hamas Sabtu lalu masih belum jelas.
Gaza 2 tahun yang lalu




FOTO: Tak Punya Tempat Aman, Warga Jalur Gaza Pilih Mengungsi di Kuburan
Sekelompok warga Palestina yang telah kehilangan tempat aman akibat serangan udara Israel terpaksa mengungsi di sebuah kuburan.


Anak-anak muda Israel secara sengaja mendirikan pos pemeriksaan ilegal demi memberhentikan truk bantuan yang lewat.