Pertanyaan kapan kiamat selama ini sering muncul di benak banyak orang.
Kamis, 10 Apr 2025 15:00:00

Pertanyaan tentang kapan kiamat akan terjadi adalah salah satu yang sering muncul di benak banyak orang. Kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau AI yang kini sering dijadikan andalan untuk mencari berbagai jawaban, membuat orang jadi penasaran dengan pertanyaan semacam itu.
Salah satu mesin AI yaitu Grok memberikan jawaban di luar dugaan saat ditanya tentang kapan kiamat.
Begini penjelasan Grok:
Dari sudut pandang ilmiah, "kiamat" tidak memiliki definisi pasti seperti dalam konteks agama atau budaya.
Secara ilmiah, kita bisa mengartikan "kiamat" sebagai akhir dari kehidupan di Bumi atau bahkan kehancuran planet itu sendiri. Untuk menjawab ini, mari kita lihat beberapa skenario yang didasarkan pada pengetahuan sains saat ini, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
1. Kiamat Akibat Matahari

Matahari adalah sumber kehidupan di Bumi, tapi ia juga punya "masa hidup". Sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, Matahari akan memasuki fase akhir hidupnya. Bintang seperti Matahari akan membesar menjadi "raksasa merah" (red giant), yang berarti ukurannya akan membengkak hingga menelan planet-planet terdekat, termasuk Bumi.
Setelah itu, Matahari akan menyusut menjadi "kerdil putih" (white dwarf) dan tidak lagi bisa mendukung kehidupan.
Kapan? Sekitar 5 miliar tahun lagi, atau tahun 5.000.000.025 kalau kita hitung dari sekarang (2025).
Kenapa pasti? Ini berdasarkan siklus hidup bintang yang sudah dipelajari oleh astronom. Matahari kita adalah bintang kelas menengah, dan semua bintang seperti ini punya pola evolusi yang sama.
2. Kiamat Akibat Bencana Alam Besar

Sebelum Matahari "mati", Bumi bisa saja lebih dulu tidak layak huni karena bencana alam ekstrem. Misalnya:
Tabrakan Asteroid: Sebuah asteroid besar bisa menghantam Bumi dan memicu kepunahan massal, seperti yang terjadi pada dinosaurus 66 juta tahun lalu. NASA dan ilmuwan terus memantau asteroid, tapi belum ada yang diprediksi akan menabrak dalam waktu dekat.
Letusan Supervulkan: Gunung berapi super seperti Yellowstone bisa meletus dan mengeluarkan abu yang menutupi atmosfer, menyebabkan "musim dingin vulkanik" selama bertahun-tahun. Ini bisa mengganggu iklim dan pertanian.
Perubahan Iklim Ekstrem: Pemanasan global akibat aktivitas manusia bisa membuat Bumi terlalu panas atau memicu bencana seperti naiknya permukaan laut dan cuaca ekstrem yang menghancurkan ekosistem.
Kapan? Tidak ada waktu pasti. Asteroid besar bisa datang kapan saja (meski peluangnya kecil dalam ratusan tahun ke depan), letusan supervulkan mungkin ribuan atau jutaan tahun lagi, dan perubahan iklim sudah mulai terasa sekarang tapi efek terburuknya mungkin puluhan atau ratusan tahun lagi.
3. Kiamat Akibat Ulah Manusia

Manusia sendiri bisa jadi penyebab "kiamat" lebih cepat:
Perang Nuklir: Jika negara-negara besar saling serang dengan senjata nuklir, ledakan dan radiasinya bisa memusnahkan jutaan orang dan merusak lingkungan untuk waktu lama.
Kecerdasan Buatan (AI) atau Teknologi Lain: Ada teori bahwa teknologi yang tidak terkendali (misalnya AI super cerdas atau bioteknologi berbahaya) bisa mengancam kehidupan.
Kerusakan Lingkungan: Polusi, deforestasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati bisa membuat Bumi tidak lagi bisa mendukung kehidupan manusia.
Kapan? Ini sangat tergantung pada keputusan manusia. Bisa dalam hitungan dekade kalau terjadi perang besar, atau ratusan tahun kalau kerusakan lingkungan dibiarkan terus memburuk.
4. Kiamat Kosmik yang Lebih Cepat
Ada juga kemungkinan langka dari luar angkasa:
Ledakan Sinar Gamma (Gamma-Ray Burst): Jika bintang masif di dekat galaksi kita meledak dan sinarnya mengarah ke Bumi, atmosfer kita bisa rusak dan kehidupan lenyap. Tapi ini sangat jarang dan sulit diprediksi.
Lubang Hitam atau Bencana Kosmik Lain: Kalau ada lubang hitam yang "berjalan" mendekati tata surya kita, gravitasi ekstremnya bisa menghancurkan Bumi. Tapi ini lebih ke spekulasi karena belum ada bukti ancaman seperti ini dalam waktu dekat.
Kapan? Tidak bisa diprediksi, tapi kemungkinannya sangat kecil dalam ribuan atau jutaan tahun ke depan.
Kesimpulan
Secara ilmiah, "kiamat" paling pasti adalah saat Matahari menjadi raksasa merah dalam 5 miliar tahun lagi, karena itu berdasarkan siklus alami bintang.
Tapi jauh sebelum itu, Bumi bisa jadi tidak layak huni karena bencana alam, ulah manusia, atau kejadian kosmik langka.
Sayangnya, sains tidak bisa memberikan tanggal pasti untuk sebagian besar skenario ini, kecuali untuk Matahari, karena banyak faktor yang terlibat bersifat acak atau tergantung pilihan manusia.
Jadi, kalau kamu bertanya "kapan kiamat?", jawaban ilmiahnya adalah: paling cepat bisa puluhan tahun lagi akibat ulah manusia, paling lama 5 miliar tahun saat Matahari "pensiun". Tapi untuk saat ini, kita masih punya waktu untuk menjaga Bumi agar tetap layak huni selama mungkin.
Artikel ini ditulis oleh

P
Reporter
- Pandasurya Wijaya


Viral NASA Prediksi Kiamat Internet pada 2025, Simak Faktanya
NASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya

Tanda-tanda Kiamat Kubra dan Penjelasannya, Umat Muslim Wajib Tahu
Tanda-tanda Kiamat Kubra merujuk pada tanda-tanda besar yang akan terjadi sebelum datangnya hari kiamat.

Ramal Kiamat Akan Terjadi pada 29 Juni 2024, Ini Sosok Astrologer Kushal Kumar
Ramalkan kiamat akan terjadi pada 29 juni 2024, ini sosok Kushal Kumar.
VIRAL 1 tahun yang lalu

Arti Mimpi Kiamat, Tak Selalu Pertanda Buruk
Mimpi kiamat menjadi salah satu mimpi yang paling ditakuti banyak orang.