Mereka diperkirakan melakukan perjalanan itu di malam hari.
Kamis, 10 Apr 2025 19:35:00

Manusia purba melakukan perjalanan sejauh 96,5 Kilometer dari Eropa ke Malta menggunakan navigasi yang sebagian besar bergantung pada bintang.
Menurut ahli, keterampilan lain yang setidaknya dimiliki oleh satu kelompok pemburu-pengumpul adalah mendayung. Penelitian terbaru pada artikel Jurnal Nature mengatakan sekitar 8.500 tahun lalu beberapa pelaut yang tangguh mengayuh perahu dari daratan Eropa ke pulau Malta, sekitar 96,5 kilometer jauhnya.
Dilansir Discover Magazine, Kamis (10/4), penemuan ini merupakan penyeberangan air terpanjang yang diketahui pada masanya, yang dianggap lebih luar biasa karena mendahului penemuan perahu dengan layar.

Peneliti berhipotesis para pendayung kuno memanfaatkan arus laut dan angin untuk mendorong mereka ke tujuan. Mereka kemungkinan bernavigasi menggunakan penanda, dan mungkin penanda itu adalah bintang. Hal tersebut dikarenakan mereka kemungkinan menyelesaikan sebagian perjalanan di malam hari.
Dengan jarak sejauh itu, diperkirakan kecepatannya adalah sekitar 4 kilometer per jam, mengharuskan perjalanan itu dilakukan setelah matahari terbenam.
Nicholas Vella, peneliti Universitas Malta dan salah satu penulis penelitian tersebut mengatakan “bahkan pada hari terpanjang dalam setahun, pelaut ini akan mengalami kegelapan selama beberapa jam di perairan terbuka,” ucapnya dalam siaran pers.
Pemukiman Manusia Purba
Bukti kehidupan di pulau yang dikaitkan dengan waktu tersebut mengejutkan bukan hanya karena jaraknya, melainkan juga karena kedatangan mereka 1.000 tahun lebih dulu dari munculnya pertanian. Sejarawan sering berasumsi bahwa, tanpa adanya perubahan teknologi yang dihasilkan pertanian, pelayaran semacam itu tidak mungkin dilakukan.
Tanda-tanda kehidupan manusia yang berkaitan dengan waktu penjelajah itu mencapai Melta, mencakup alat-alat batu, perapian, dan sisa makanan yang telah dimasak.
“Kami menemukan banyak bukti berbagai hewan liar, termasuk rusa merah yang saat ini diperkirakan telah punah,” kata Eleanor Scerri, antropolog dan rekan penulis di Max Planck Institute, dalam siaran pers tersebut.
“Mereka memburu dan memasak rusa-rusa itu bersama kura-kura dan burung, termasuk beberapa hewan yang sangat besar dan telah punah saat ini,” tambahnya.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey
Artikel ini ditulis oleh

P
Reporter
- Pandasurya Wijaya

Arkeolog Temukan Jejak Nenek Moyang Orang Eropa Berlayar Naik Perahu ke Benua Afrika di Zaman Batu
Jejak tersebut dianalisis menggunakan DNA kerangka gigi dan tulang manusia purba yang ditemukan di situs Tunisia dan Aljazair timur laut.




Arkeolog Temukan Jembatan Berusia 6.000 Tahun, Tersembunyi di Gua Bawah Laut
Jembatan batu kapur sepanjang 7,6 meter tersebut ditemukan di dalam gua yang tenggelam.
Sains 1 bulan yang lalu


Peneliti Temukan Jembatan Batu Kuno di Gua Bawah Laut, Dibangun 5.600 Tahun Lalu
Melalui temuan ini, para ilmuwan meneliti sejak kapan kolonisasi manusia di Mediterania barat dimulai.



