- TEK
- SAINS
Gurun Thar di India menghijau 38% dalam 20 tahun terakhir akibat perubahan iklim dan pertanian yang masif, membawa dampak besar bagi lingkungan dan populasi.
Jumat, 11 Apr 2025 14:14:57

Gurun Thar di India mengalami perubahan drastis dalam dua dekade terakhir, dengan tingkat penghijauan mencapai 38 persen.
Fenomena ini diungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan pada 3 April di jurnal Cell Reports Sustainability, menyebut kombinasi peningkatan curah hujan dan ekspansi pertanian sebagai penyebab utama.
Tim peneliti menganalisis data satelit dari tahun 2001 hingga 2023 dan menemukan lonjakan vegetasi yang signifikan di kawasan yang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah terkering di dunia.
Curah hujan di musim hujan meningkat hingga 64 persen, dan pembangunan sistem irigasi mendorong pertumbuhan pertanian secara besar-besaran.
“Peningkatan ketersediaan air dan energi telah mendorong pertumbuhan kawasan pertanian dan perkotaan, serta peningkatan hasil panen yang signifikan,” ujar Vimal Mishra, pakar teknik sipil dari Institut Teknologi India Gandhinagar dikutip dari LiveScience, Jumat (11/4).
Gurun Thar yang membentang seluas 200.000 km persegi kini dihuni lebih dari 16 juta jiwa, menjadikannya gurun paling padat di dunia.
Namun, di balik peluang ekonomi dan ketahanan pangan yang meningkat, para ahli mengingatkan adanya risiko besar dari eksploitasi air tanah dan potensi banjir ekstrem akibat perubahan pola cuaca.
“Kita membutuhkan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan, penggunaan varietas tanaman tahan kekeringan, serta transisi ke energi terbarukan,” kata Mishra.
Meski perubahan ini membuka harapan baru bagi kawasan kering, dampaknya terhadap keanekaragaman hayati gurun dan budaya masyarakat lokal tetap menjadi perhatian.
Peneliti menyebut bahwa tanpa pengelolaan yang tepat, efek jangka panjang dari penghijauan ini bisa memicu tekanan baru terhadap lingkungan dan sosial masyarakat Thar.
Di satu sisi, pertanian dan urbanisasi meningkat, namun di sisi lain, spesies endemik dan praktik pertanian tradisional bisa terpinggirkan.
“Keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian menjadi kunci utama ke depan,” ujar Mishra, menutup penjelasannya.
Artikel ini ditulis oleh

F
Reporter
- Fauzan Jamaludin

Apakah Ketersediaan Air di Jakarta Cukup Penuhi Kebutuhan Warga, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Kebutuhan air di Jakarta mencapai sekitar 30.000 liter per detik, sedangkan jumlah debit air yang tersedia hanya berada di bawah 20.000 liter per detik.

Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem
Perubahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian

Krisis Iklim Makin Parah, Air Bersih Jadi Barang Langka Pada 2030
Kelangkaan air tidak boleh dipandang sebagai masalah sektoral, melainkan masalah yang melampaui perekonomian secara keseluruhan.

BRIN Ingatkan Dampak Peningkatan Suhu Terhadap Sektor Pertanian
Kenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
BRIN 1 tahun yang lalu

Pemerintah berencana membuka lahan hutan seluas 20 juta hektare atau yang diperkirakan dua kali lebih luas Pulau Jawa.

77,6 Persen Daratan Bumi Jadi Lebih Gersang Secara Permanen, 5 Miliar Orang Terdampak
Temuan ini diterbitkan dalam laporan terbaru Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) .
Sains 1 tahun yang lalu


Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering
Salah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.