Ciuman penuh haru ini menggambarkan kedekatan dan kasih persaudaraan lintas iman yang menjadi salah satu warisan moral terbesar Paus Fransiskus.
Senin, 21 Apr 2025 16:56:00

Dunia berduka atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, pada usia 88 tahun. Kabar duka tersebut diumumkan secara resmi oleh Vatikan pada Senin (21/4/2025), mengakhiri satu dekade kepemimpinannya yang dikenal penuh welas asih, reformasi, dan dialog antaragama.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan jejak mendalam di hati umat Katolik global, termasuk di Indonesia. Salah satu momen paling dikenang adalah kunjungan apostoliknya ke Indonesia pada 3–6 September 2024, yang menjadi kunjungan pertamanya sekaligus terakhir ke Tanah Air.
Kedatangan Paus Fransiskus itu menandai kunjungan Paus ketiga ke negara ini setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Kunjungan empat hari tersebut disambut antusias oleh masyarakat Indonesia lintas agama dan diwarnai sejumlah agenda penting. Paus Fransiskus bertemu Presiden Joko Widodo, memimpin misa akbar yang dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dan menyempatkan diri melakukan kunjungan bersejarah ke Masjid Istiqlal, Jakarta.
Di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menyampaikan pidato yang sarat pesan perdamaian, toleransi, dan persaudaraan antarumat beragama. Ia mengaku bahagia bisa berada di masjid terbesar di Asia tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
“Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi. Saya bahagia bisa berada di sini, di masjid terbesar di Asia bersama Anda semua. Saya menyapa Imam Besar dan berterima kasih atas sambutannya,” ucap Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024).
Paus menekankan bahwa Masjid Istiqlal adalah simbol harmoni, ruang dialog antaragama, dan representasi budaya bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian. Ia juga menyoroti fakta bahwa masjid tersebut dirancang oleh arsitek Kristen, Friedrich Silaban, sebagai simbol toleransi dalam sejarah bangsa.
“Masjid seperti tempat ibadah lainnya adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dalam damai di antara agama-agama dan berbagai kepekaan rohani yang berbeda," tutur Paus.
"Ini adalah sebuah anugerah besar, di mana setiap hari anda dipanggil untuk merawatnya," lanjutnya.
Momen paling mengharukan terjadi menjelang akhir kunjungan ketika Imam Besar Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus sebagai bentuk penghormatan, yang kemudian dibalas dengan ciuman lembut di tangan Nasaruddin oleh Paus.
Gestur tersebut menggambarkan kedekatan dan kasih persaudaraan lintas iman yang menjadi salah satu warisan moral terbesar Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya.
Kini, seiring kepergiannya, Indonesia dan dunia mengenang Paus Fransiskus bukan hanya sebagai pemimpin Gereja Katolik, tetapi sebagai duta damai global yang meninggalkan jejak abadi dalam sejarah umat manusia.









Artikel ini ditulis oleh

N
Reporter
- Nanda Farikh Ibrahim

FOTO: Kemesraan Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Saling Cium Tangan dan Kepala
Nuansa hangat dan harmonis diperlihatkan Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar ketika bertemu di Masjid Istiqlal.

VIDEO: Momen Hangat Paus Fransiskus & Imam Besar Istiqlal, Kecup Kening Dibalas Cium Tangan
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyambut kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus pada Kamis, 5 September 2024

Momen Paus Fransiskus & Nasaruddin Umar Bukti Agama Ajarkan Persaudaraan Bukan Permusuhan
Kedua tokoh besar tersebut menjadi contoh bagi umat beragama untuk menjalin hubungan di tengah perbedaan

Paus Frasiskus Puji Masyarakat Indonesia Berwatak Indah, Serukan Jaga Bhinneka Tunggal Ika
Paus Fransiskus memuji watak masyarakat Indonesia dan menyerukan menjaga Bhinneka Tunggal Ika.




Paus Fransiskus Kunjungi Terowongan Silaturahim: Tanda Gelap Kita Lawan dengan Persaudaraan
Pemimpin gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9).

Cerita Jusuf Hamka Bertemu Paus Fransiskus di Istiqlal, Tak Disangka Pecinya Justru Dilirik
Jusuf Hamka mengaku, peci miliknya yang dikenakan kala itu justru menuai sorotan dari Paus Fransiskus.


Nasaruddin Umar Jelaskan Masjid Istiqlal Dirancang Arsitek Kristen, Paus Fransiskus Kagum
Masjid Istiqlal sendiri dibangun pada 1961 dan dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang merupakan penganut Kristen Protestan.

Paus Fransiskus: Saya Bahagia Bisa Berada di Masjid Istiqlal
Menurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.