- PERISTIWA
- REGIONAL
Pihak kepolisian pun membuka layanan pengaduan untuk pihak yang merasa menjadi korban.
Kamis, 10 Apr 2025 14:45:00

Polisi mengungkap korban dokter residen cabul berinisial PAP diduga lebih dari satu orang. Pihak kepolisian pun membuka layanan pengaduan untuk pihak yang merasa menjadi korban.
Direktur Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyebut sejauh ini sudah ada satu laporan yang diterima dan ditindaklanjuti, yakni korban berinisial FH (21).
Polisi terus berkolaborasi dengan pihak rumah sakit terhadap peristiwa ini untuk menampung manakala ada korban korban lain. Dari keterangan rumah sakit, sejauh ini sudah ada dua korban lagi.
"Ada dua korban lagi," jelas dia di Mapolda Jabar, Kamis (10/4).
"Kita sangat terbuka manakala ada korban-korban lain yang akan mengungkapkan, mungkin dia sebagai korban atau pernah dihubungi oleh pelaku yang kemudian tidak terjadi peristiwanya kita akan tampung. Silakan kalau ada masyarakat yang menjadi korban, bisa datang ke polda atau rumah sakit" terang dia.
Peristiwa yang dialami dua korban lainnya terjadi di waktu yang berbeda. Jika FH adalah anak dari pasien, dua korban lain ini berstatus pasien.
"Kita sedang mendalami dua duanya, yang jelas beda waktu dan orangnya, untuk pelaku sama," jelas Surawan.
"Akan dilakukan pendalaman terhadap para korban, nanti setelah mendapat keterangan korban akan disampaikan," ucap dia lagi seraya menyebut korban masih trauma.
Kasus ini terungkap setelah korban berinisial FH sudah melaporkan dan penyidik sudah menindaklanjutinya.
Peristiwa yang dialami FH terjadi pada 18 Maret lalu. PAP ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pada 23 Maret.Saat itu, FH menunggu ayahnya sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Kondisi ayahnya kritis. PAP mengatakan bahwa pasien membutuhkan donor darah.Akhirnya PAP meminta FH untuk diambil darah di ruangan baru yang masih belum dioperasikan.
Di sana, korban disuntik pembuluh darah sebanyak hampir 15 kali. Lalu, PAP memasukan cairan bening diduga bius ke dalam infus.FH tak sadarkan diri dari selama kurang lebih empat jam dari pukul 01.00 WIB dini hari.
Dalam rentang waktu itu, diduga terjadi pelecehan seksual.FH mengeluhkan sakit di bagian sensitif. Dari situlah laporan dilakukan, saksi diperiksa hingga PAP ditetapkan sebagai tersangka.
Artikel ini ditulis oleh


Polisi Dalami Kemungkinan Ada Korban Lain Dokter Residen yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS
Masyarakat yang mengetahui ada korban lain dari tindakan Priguna Anugerah Pratama untuk segera melapor.



Polda Jabar Buka Posko Aduan Korban Dugaan Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad
Hendra menjelaskan, pihaknya menerima sejumlah informasi dari media sosial terkait dugaan korban lain dalam kasus ini.
PPDS 2 jam yang lalu


Terungkap, Dokter Residen di RSHS Bandung Bius Keluarga Pasien Sebelum Memperkosanya
Direktur RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan aksi bejat dokter residen berinisial PAP (31) yang diduga memperkosa keluarga pasien.

3 Jam Kelam di Hidup FA, dalam Cengkeraman Dokter Residen Unpad
PAP adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anastesi Universitas Bandung atau Unpad dengan menjalani residen di RSHS.

Fakta Baru Dokter Residen Unpad Pemerkosa Anak Pasien di RSHS, Pelaku Miliki Kelainan Seksual
Hasil pemeriksaan sementara dilakukan kepolisian menemukan bahwa pelaku memiliki kelainan seksual.


Fakta Baru Pemerkosaan Anak Pasien RSHS, Dokter Residen Sempat Coba Bunuh Diri Saat akan Ditangkap
Ada indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.


Dokter Residen FK Unpad Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung Ditahan!
Polda Jabar menahan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).