ETS Dorong Pengawasan Ujian Berbasis AI, Dorong Inklusi Digital di Indonesia

4 weeks ago 14

  1. TEK
  2. IT

Educational Testing Service (ETS) menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi digital di bidang pengujian bahasa Inggris pakai AI.

Sabtu, 19 Apr 2025 12:46:52

ETS Dorong Pengawasan Ujian Berbasis AI, Dorong Inklusi Digital di Indonesia ETS Dorong Pengawasan Ujian Berbasis AI, Dorong Inklusi Digital di Indonesia (©Ilustrasi dibuat dengan Grok AI)

Educational Testing Service (ETS), lembaga penyedia tes TOEIC, menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi digital di bidang pengujian bahasa Inggris dengan memperkenalkan TOEIC Link, platform ujian daring yang dilengkapi sistem pemantauan berbasis kecerdasan buatan (AI).

Sistem ini dirancang untuk menjawab tantangan integritas ujian sekaligus meningkatkan aksesibilitas peserta di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dalam wawancara eksklusif bersama Merdeka.com, Pushkar Saran, Executive Director ETS untuk Institutional Programs di Asia Tenggara, menyatakan bahwa TOEIC Link mengusung pendekatan hybrid antara AI dan pengawas manusia untuk menjamin keadilan dalam pengawasan ujian.

“Fungsi AI di TOEIC Link adalah untuk meningkatkan skala dan efisiensi pemantauan ujian sambil tetap menjaga integritas proses penilaian. Teknologi ini mampu mendeteksi perilaku tidak biasa seperti gerakan mata yang mencurigakan atau kebisingan latar belakang, yang kemudian diverifikasi oleh pengawas profesional,” jelas Pushkar.

ETS menerapkan prinsip Responsible Use of AI in Assessment sebagai landasan etika dalam pengembangan teknologi ini. Kerangka tersebut menekankan pentingnya transparansi, keadilan, dan keterjelasan dalam setiap proses penilaian, terutama di negara seperti Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan infrastruktur.

Misalnya saja konektivitas internet. Konektivitas yang belum stabil di seluruh Indonesia menjadikan tantangan digitalisasi. Pihaknya pun memhamai hal itu. Pushkar menyebut, TOEIC Link telah dioptimalkan untuk konektivitas rendah. 

“TOEIC Link mendukung lingkungan dengan bandwidth rendah. Sesi ujian dapat dijeda dan dilanjutkan. Desain ini sejalan dengan prinsip kami bahwa inovasi harus berpihak pada akses dan kesetaraan,” ungkapnya.

Fitur seperti diagnostik real-time dan sistem koneksi ulang otomatis menjadi solusi atas tantangan ujian daring di wilayah dengan internet yang belum merata.

Turunkan Biaya, Tingkatkan Skala

ETS menilai bahwa adopsi pemantauan berbasis AI akan berdampak pada efisiensi biaya, terutama dalam konteks administrasi ujian.

“Pemantauan AI mengurangi kebutuhan akan pusat ujian fisik dan staf lokal. Ini sangat relevan di Indonesia yang tengah gencar mendorong keterampilan digital,” ujar Pushkar.

ETS juga mengembangkan dasbor digital aman untuk mempermudah integrasi hasil TOEIC Link ke sistem HR perusahaan. Langkah ini dinilai strategis dalam mendukung proses rekrutmen dan pengembangan talenta di era digital.

AI dan Masa Depan Penilaian

ETS tak berhenti pada fitur pemantauan saja. Inovasi ke depan termasuk penilaian adaptif berbasis AI secara real-time untuk kemampuan berbicara dan menulis. Meski demikian, Saran menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam mengadopsi teknologi baru.

“Setiap sistem harus transparan dan dapat dijelaskan, apalagi jika berdampak pada keputusan penting seperti rekrutmen atau promosi,” ujarnya.

ETS juga sedang mengembangkan kerangka "Measuring Digital Literacies in the Age of AI", yang menempatkan kecakapan menggunakan teknologi AI sebagai bagian dari kesiapan kerja global.

“Bagi pelajar dan pekerja Indonesia, artinya bukan hanya bisa berbahasa Inggris, tapi juga mampu bertahan dan beradaptasi di dunia kerja yang dipacu oleh AI,” pungkas Saran.

Artikel ini ditulis oleh

Fauzan Jamaludin

F

Reporter

  • Fauzan Jamaludin
Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |