Dunia Jeruji Tom Lembong

4 weeks ago 14

  1. KHAS

Kehidupan pria yang menghabiskan masa kecilnya di Jerman ini berubah seketika.

Sabtu, 19 Apr 2025 12:28:00

Dunia Jeruji Tom Lembong Dunia Jeruji Tom Lembong (©merdeka.com)

Tangan Tom Lembong bergerak menyusun kata demi kata pada secarik kertas. Sesekali ujung pena terhenti. Menuangkan ide. Kemudian kembali mencurahkan dalam lembaran-lembaran.

Kepada pena dia bercerita. Kepada Buku dia menghabiskan waktu. Kehidupan Tom Lembong berubah sejak menyandang status tersangka.

Dinding tebal nan polos, menyita banyak hal. Ruangan sempit. Tidak ubahnya seperti gambaran hari-hari Tom Lembong saat ini.

Memang tidak mudah, apalagi sebagai mantan menteri. Kehidupan pria yang menghabiskan masa kecilnya di Jerman ini berubah seketika.

Terpisah dari keluarga. Tak ada lagi rutinitas bertemu kolega. Nyaris 6 bulan sejak 29 Oktober 2024,Tom Lembong menjalani kehidupan yang tidak pernah terbayangkan sedikitpun di benaknya.

Meski berada di tengah keterbatasan, ada hikmah yang bisa dipetik. Dalam rutan, Tom Lembong jadi punya banyak waktu untuk mengasah intelektualnya. Membaca buku, berita, dan menuangkan isi pikiran lewat tulisan.

"Salah satu hikmahnya itu, saya jadi punya banyak waktu untuk membaca dan saya akan mulai membuat tulisan dari pemikiran-pemikiran saya," kata Tom Lembong melalui kuasa hukum, Zaid Mushafi kepada merdeka.com, Jumat (18/4).

Sejak ditahan di Rutan Salemba, Tom Lembong memang rajin menulis. Lebih dekat dengan pena. Tercatat sudah 12 kali dia membagikan hasil tulisannya lewat akun Instagram yang kini dikelola timnya. Di atas kertas putih, Tom Lembong menumpahkan semua keresahannya.

Tulisan pertama Tom Lembong dari balik jeruji menyinggung kebenaran dan keadilan. Dia menggantungkan harapan penegakkan keadilan kepada jaksa. Tom merasa diperlakukan tidak adil dalam kasus importasi gula. Namun dia tetap mencintai Indonesia.

Pada tulisan lain, Tom Lembong berbicara soal hukum dan ekonomi. Selama ini, dia mengaku selalu berpikir hukum sekadar penunjang ekonomi. Namun dalam empat bulan terakhir, Tom Lembong baru menyadari ternyata ekonomi lah yang menjadi penunjang hukum.

Lewat tulisan tangannya, Tom Lembong juga menceritakan kunjungan Anies Baswedan yang disebutnya sebagai sahabat dekat pada Januari 2025. Anies tak datang dengan tangan kosong. Dia membawa buku.

Tom Lembong mengucapkan terima kasih kepada Kejagung karena sudah mengizinkan Anies menemuinya. Sebab, secara hukum hanya keluarga inti dan pengacara yang bisa menemui terdakwa dalam rutan. Anies tentu saja tidak masuk di dalamnya.

Sebelum terseret kasus importasi gula, Tom Lembong memang dekat dengan Anies. Dia sering tampil di publik karena masuk dalam struktur Tim Pemenangan Nasional atau Timmas Anies-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Tom Lembong mendapat tugas sebagai Koordinator Kapten Timnas.

"Terima kasih Kejaksaan Agung telah memberikan izin untuk Pak Anies mengunjungi saya," tulis Tom Lembong dalam suratnya.

Hari-hari Tom Lembong dalam rutan tak melulu membaca dan menulis. Dia juga beraktivitas seperti tahanan lainnya. Walau ruang terbatas, dia tetap berolahraga.

Berbagi Ruang dengan Tahanan Lain, Kesehatan Menurun

Seperti tahanan pada umumnya, Tom Lembong juga berbagi ruang dengan penghuni lain di Rutan Salemba. Dalam satu ruangan, ada sekitar tiga atau empat tahanan. Termasuk Tom Lembong.

Jumlah penghuni dalam ruangan Tom Lembong tak tetap. Terkadang ada penghuni yang keluar atau masuk. Masa tahan mereka mengikuti cepat atau lamanya persidangan.

Selama enam bulan mendekam di Rutan Salemba, Tom Lembong rupanya tak pernah mengeluh. Baik dari masalah fasilitas maupun perlakuan petugas rutan. Bagi Tom Lembong, kondisi dalam rutan baik-baik saja.

Meski tak pernah mengeluh, akhir-akhir ini kondisi kesehatan Tom Lembong justru menurun. Padatnya jadwal persidangan bahkan hingga larut malam membuat Tom Lembong kelelahan. Dia juga mengalami tekanan psikis karena tak pernah menyangka harus duduk di kursi pesakitan padahal tidak melanggar hukum.

"Yang salah aja stres, apalagi yang seperti beliau ini yang menurut kita enggak salah," ucap Zaid.

Berada dalam rutan bukan berarti kondisi kesehatan Tom Lembong tak terkontrol. Rekam medis hariannya tetap dipantau. Bukan oleh dokter rutan, tapi dokter pribadi. Saat kesehatan Tom Lembong menurun atau memerlukan pemeriksaan rutin, sang dokter langsung bergegas ke Rutan Salemba.

"Pak Tom punya dokter sendiri, kan dia boleh minta, secara hukum itu boleh," pungkas Zaid.

Artikel ini ditulis oleh

Yacob Billiocta

N

Reporter

  • Nur Habibie
  • Supriatin
Kisah Tom Lembong dari Pendidikan Hingga Bertemu Sang Istri

Kisah Tom Lembong dari Pendidikan Hingga Bertemu Sang Istri

Tom Lembong dengan nama lengkap Thomas Trikasih Lembong lahir pada 4 Maret 1971. Dia merupakan putra dari seorang dokter Ahli Jatung dan THT.

Dulu Tinggal di Rumah Kayu, Pria Ini Bagikan Perubahan Hidupnya Setelah Jadi TKI Jepang

Dulu Tinggal di Rumah Kayu, Pria Ini Bagikan Perubahan Hidupnya Setelah Jadi TKI Jepang

Abdul menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mengubah hidupnya di kampung.

Viral 1 tahun yang lalu

7 Potret Kebersamaan Tom Lembong bareng Istri, Dulunya Teman Satu SMP

7 Potret Kebersamaan Tom Lembong bareng Istri, Dulunya Teman Satu SMP

Perjalanan cinta Tom Lembong dan istri menarik untuk diketahui.

Tren 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |