Dojo Tofu, hidangan tahu Jepang yang dimasak dengan belut atau ikan hidup, memicu perdebatan sengit tentang etika dan kesejahteraan hewan dalam dunia kuliner.
Senin, 21 Apr 2025 12:16:00

Dojo Tofu, sebuah hidangan tradisional Jepang, telah menjadi pusat perdebatan hangat mengenai etika perlakuan terhadap hewan. Hidangan ini, yang terdiri dari tahu yang direbus bersama belut atau ikan kecil yang masih hidup, menimbulkan kontroversi karena proses pembuatannya yang dianggap kejam dan tidak manusiawi.
Proses pembuatan Dojo Tofu melibatkan memasukkan belut atau ikan hidup ke dalam air mendidih bersama tahu. Panas yang ekstrem menyebabkan hewan-hewan tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam pori-pori tahu yang relatif lebih dingin. Akibatnya, tahu menjadi berlubang-lubang, sementara belut atau ikan tersebut mati karena direbus hidup-hidup. Kesederhanaan hidangan ini berbanding terbalik dengan proses pembuatannya yang dianggap sebagai bentuk penyiksaan hewan oleh banyak pihak.
Meskipun tampak sederhana, praktik ini telah memicu perdebatan sengit di dunia kuliner dan menimbulkan pertanyaan mendalam tentang batas-batas etika dalam penyiapan makanan. Pertanyaan mengenai keberadaan dan seberapa umum praktik ini dilakukan pun masih menjadi perdebatan. Beberapa pihak meragukan keaslian hidangan ini dan menganggapnya sebagai hoax, sementara yang lain mengklaim telah mendokumentasikan praktik tersebut.
Kontroversi dan Perdebatan seputar Dojo Tofu
Kontroversi seputar Dojo Tofu berpusat pada perlakuan kejam terhadap hewan yang terlibat dalam proses pembuatannya. Banyak yang mengecam praktik ini sebagai bentuk penyiksaan yang tidak dapat diterima. Mereka berpendapat bahwa hewan-hewan tersebut menderita rasa sakit dan kepanikan yang luar biasa sebelum akhirnya mati. Argumen ini didukung oleh video dan dokumentasi yang menunjukkan proses pembuatan Dojo Tofu, yang memperlihatkan belut atau ikan berjuang untuk bertahan hidup dalam air mendidih.
Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa Dojo Tofu merupakan bagian dari tradisi kuliner Jepang yang telah berlangsung selama berabad-abad. Mereka menekankan bahwa praktik ini mungkin telah dilakukan dengan cara yang berbeda di masa lalu dan bahwa standar kesejahteraan hewan saat ini belum tentu berlaku di masa lampau. Namun, argumen ini tidak cukup untuk membenarkan praktik yang dianggap kejam oleh sebagian besar orang.
Perdebatan ini juga menyoroti perbedaan budaya dan pandangan mengenai kesejahteraan hewan. Apa yang dianggap dapat diterima di satu budaya mungkin dianggap tidak dapat diterima di budaya lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks budaya di balik praktik ini sambil tetap mempertimbangkan etika dan kesejahteraan hewan.
Aspek Keamanan Pangan dan Praktik Modern
Beberapa sumber menyebutkan bahwa belut atau ikan kecil yang digunakan dalam pembuatan Dojo Tofu mungkin diberi diet khusus sebelum dimasak untuk memastikan keamanan konsumsi. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan. Namun, hal ini tidak mengurangi kontroversi seputar perlakuan kejam terhadap hewan selama proses pembuatannya.
Di era modern, dengan meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan hewan, praktik pembuatan Dojo Tofu menghadapi tantangan yang signifikan. Banyak restoran dan koki Jepang telah meninggalkan praktik ini dan mengadopsi metode memasak yang lebih manusiawi. Namun, masih ada beberapa tempat yang tetap mempertahankan tradisi ini, meskipun semakin sedikit.
Artikel ini ditulis oleh



Dijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.

Bahaya Kesehatan dari Konsumsi Sejumlah Hewan Ekstrem Seperti Ular dan Biawak
Karena akasan kesehatan, sejumlah hewan ekstrem dikonsumsi manusia. Walau begitu ada bahayanya.
hewan 2 tahun yang lalu



Top 5 Makanan Khas Indonesia yang Ekstrem, Berani Mencobanya?
Makanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?

7 Menu Restoran Jepang selain Sushi yang Wajib Dicoba
Mulai dari agedashi tofu, chawanmushi, chuka wakame, agemono, sampai sashimi yang rasanya premium.

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Tak Hanya Sebabkan Kematian, Ini Fakta Ikan Buntal yang Sangat Beracun
Ikan buntal sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi.


Mencicipi Batra, Makanan Ekstrem Khas Masyarakat Mentawai
Hingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.