Dirut Askrindo: Banyak Orang Persiapkan Masa Depan, tapi Mereka Lupa Melindungi dari Risiko

4 weeks ago 9

  1. UANG
  2. EKONOMI

Indeks inklusi asuransi pada 2024 tercatat hanya 12,21 persen atau turun dari 2022 di level 16,63 persen.

Jumat, 18 Apr 2025 10:41:00

 Banyak Orang Persiapkan Masa Depan, tapi Mereka Lupa Melindungi dari Risiko Dirut Askrindo: Banyak Orang Persiapkan Masa Depan, tapi Mereka Lupa Melindungi dari Risiko (©merdeka.com)

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi asuransi pada 2024 meningkat pesat menjadi 76,25 persen dari posisi 2022 sebesar 31,72 persen. Namun, indeks inklusi asuransi pada 2024 tercatat hanya 12,21 persen atau turun dari 2022 di level 16,63 persen.

Hal ini berarti masih terdapat gap yang cukup lebar antara indeks literasi dan indeks inklusi asuransi yang menandakan pemahaman terhadap produk asuransi belum diikuti dengan keinginan untuk membeli produk asuransi.

Menghadapi hal tersebut, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) terus menggencarkan literasi kepada Masyarakat betapa pentingnya mengelola risiko sejak dini dengan menggelar kegiatan Literasi Asuransi kepada ratusan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, bertajuk 'Protect Your Future, Secure Your Dream'.

Direktur Utama Askrindo, M Fankar Umran mengatakan pentingnya meraih mimpi untuk masa depan cerah tidak hanya cukup dikejar. Akan tetapi perlu juga strategi khusus melindungi diri dari pelbagai risiko.

Kondisi tersebut banyak dialami masyarakat Indonesia. Terbukti, bahwa tingkat inklusi keuangan tidak sebanding dengan tingkat literasi keuangan dengan presentasi 80 persen dan 20 persen.

"Banyak orang yang mempersiapkan masa depan seolah-olah masa depan itu hanya satu sisi dan mereka lupa mempersiapkan bagaimana akan terjadi risiko, sehingga tidak banyak masyarakat Indonesia yang aware terhadap risiko tersebut. Mimpi itu penting, tetapi melindunginya dari risiko adalah bagian dari proses menuju sukses," jelas Fankar.

Firman Daud Lenjau Lung, S. Sos., M. Sc selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional UPH, mengatakan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa. Pengetahuan umum tak cukup menjadikan generasi muda yang tahan banting. Diperlukan juga literasi keuangan yang baik. Apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang saling bersinggungan saat ini.

“Anak muda harus sudah mempersiapkan bekal mulai saat ini. Dari hal-hal kecil bisa kita lakukan seperti diskusi ini agar melek terhadap literasi keuangan,” tutupnya

Artikel ini ditulis oleh

Idris Rusadi Putra
Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?

Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?

Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.

Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?

Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?

Literasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.

Hasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?

Hasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?

Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.

Ini Tantangan Terbesar Dihadapi Asuransi Jiwa di Indonesia, Lengkap dengan Solusinya

Ini Tantangan Terbesar Dihadapi Asuransi Jiwa di Indonesia, Lengkap dengan Solusinya

Penyebab utamanya adalah harga dasar (base pricing) yang terlalu rendah, penyesuaian tarif yang belum sesuai dengan inflasi medis.

Masyarakat Lebih Pilih BPJS Kesehatan Dibanding Asuransi Lain, Ini Alasannya

Masyarakat Lebih Pilih BPJS Kesehatan Dibanding Asuransi Lain, Ini Alasannya

Jumlah tertanggung industri asuransi jiwa Lebih rendah dibandingkan jumlah kepesertaan BPJS Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2022.

Ceruk Pasar Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Sangat Besar, Ini Buktinya

Ceruk Pasar Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Sangat Besar, Ini Buktinya

Industri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat

OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024

OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024

Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).

Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan

Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan

Menurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |