Dikira Kena Guna-Guna, Ternyata Anak Ini Mengidap Autisme, Kisah yang Menyadarkan

1 month ago 23

  1. SEHAT
  2. DIAGNOSIS

Sebenarnya, jika intervensi dilakukan sejak awal, hasil yang diperoleh untuk anak-anak dengan autisme akan jauh lebih memuaskan.

Rabu, 16 Apr 2025 16:20:00

Dikira Kena Guna-Guna, Ternyata Anak Ini Mengidap Autisme, Kisah yang Menyadarkan Ilustrasi autisme. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com. (©© 2025 Liputan6.com)

Masih terdapat orangtua yang beranggapan bahwa anak dengan autisme disebabkan oleh guna-guna. Akibatnya, mereka lebih memilih membawa anak mereka ke dukun. Padahal, anak dengan autisme seharusnya mendapatkan terapi medis yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal.

"Ada beberapa pasien yang datang saat usia 8 atau 9 tahun, ketika ditanyakan alasan baru sekarang ke dokter, menjawab karena kata dukun atau orang tua atau sesepuh mengatakan anak tersebut diguna-guna. Jadi, ke pengobatan tradisional atau ke dukun," ujar dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Hanna Dyahferi Anomasari, saat berbagi pengalamannya di ruang praktik.

Hanna merasa prihatin terhadap orangtua yang telah melihat red flags autisme pada anak mereka, tetapi tetap memilih untuk pergi ke dukun atau pengobatan tradisional. Menariknya, ada juga orangtua yang memiliki tingkat pendidikan S1, namun masih meyakini bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh guna-guna.

Padahal, jika red flags sudah terdeteksi dan diagnosis profesional menunjukkan bahwa anak mengalami autisme, serta segera diberikan terapi, maka hasilnya akan jauh lebih baik. "Sangat disayangkan. Semakin dini mendeteksi lalu memberikan intervensi maka hasil lebih bagus," tambah dokter yang berpraktik di Surabaya, Jawa Timur, dalam media briefing mengenai Skrining dan Terapi Autisme pada Anak bersama IDAI pada Selasa, 15 April 2025.

Ia juga berharap agar kesadaran mengenai autisme, mulai dari red flags hingga tata laksana, dapat diketahui oleh banyak orang. Dengan demikian, anak-anak dapat menerima diagnosis yang lebih cepat dan tepat, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Rabu(16/4/2025).

Autisme bukanlah Penyakit yang disebabkan oleh Guna-guna

Hanna menekankan bahwa autisme bukanlah suatu penyakit yang disebabkan oleh guna-guna. Melainkan, autisme merupakan kondisi perkembangan saraf yang memengaruhi cara individu berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial.

Saat ini, telah tersedia tools untuk melakukan skrining pada anak-anak yang diduga mengalami autisme, dan proses ini dapat dilakukan mulai dari usia 16 bulan. "Jadi, sebelum usia dua tahun sudah bisa dilakukan skrining," ujar Hanna. Berdasarkan informasi dari jurnal, biasanya autisme dapat didiagnosis pada anak-anak yang berusia sekitar 3,5 tahun. Namun, untuk kasus autisme ringan, usia deteksi bisa jadi lebih tinggi.

Identifikasi Tanda Bahaya Autisme

Hanna menyatakan bahwa gejala autisme sangat beragam, sehingga proses penegakan diagnosis menjadi sulit. Ia menekankan pentingnya perhatian orangtua terhadap tanda-tanda atau red flags yang mungkin muncul, agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

  1. Usia 12 bulan: Tidak merespons saat namanya dipanggil.
  2. Usia 14 bulan: Tidak menunjukkan objek yang menarik perhatiannya.
  3. Usia 18 bulan: Tidak melakukan pretend play.
  4. Secara umum:
  5. Menghindari kontak mata dan lebih suka menyendiri.
  6. Kesulitan dalam memahami perasaan orang lain atau mengungkapkan perasaannya sendiri.
  7. Pengalaman delayed speech dan keterlambatan dalam kemampuan berbahasa.
  8. Mengulang kata atau frasa berulang kali (echolalia).
  9. Memberikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.
  10. Mudah merasa sedih atau bereaksi berlebihan terhadap perubahan kecil.
  11. Memiliki obsesi terhadap minat tertentu.
  12. Melakukan gerakan repetitif seperti flapping hands, rocking, dan berputar.
  13. Menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap suara, aroma, tekstur, atau perasaan tertentu.

Apabila red flags ini terlihat, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Artikel ini ditulis oleh

rizal.ohorella

B

Reporter

  • Benedikta Desideria
Manfaat Terapi Musik untuk Anak Autisme, Bantu Kurangi Rasa Cemas

Manfaat Terapi Musik untuk Anak Autisme, Bantu Kurangi Rasa Cemas

Terapi musik dapat meningkatkan kualitas hidup dan bermanfaat bagi anak-anak dengan gangguan perkembangan.

Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua

Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua

Adanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.

Autis adalah Gangguan Perkembangan Otak, Kenali Gejalanya

Autis adalah Gangguan Perkembangan Otak, Kenali Gejalanya

Autis adalah kondisi yang dipengaruhi genetik hingga keturunan.

Air Galon Berbahan Polikarbonat Sebabkan Anak jadi Autis? Begini Kata Ahli
Kebiasaan Jalan Jinjit pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Tanda Autisme

Kebiasaan Jalan Jinjit pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Tanda Autisme

Berjalan jinjit pada anak ternyata bisa menjadi salah satu tanda dari terjadinya autisme.

Momen Anak Penyandang Autisme Kembangkan Potensi Diri, Belajar Seni Dekorasi Sendiri

Momen Anak Penyandang Autisme Kembangkan Potensi Diri, Belajar Seni Dekorasi Sendiri

Pelatihan keterampilan berbasis seni juga dipercaya sebagai salah satu aktivitas terbaik untuk menggali kreativitas ke arah positif

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |