Harga emas Antam tembus Rp 1.980.000 per gram pada Hari Kartini, Senin 21 April 2025.
Senin, 21 Apr 2025 10:15:05

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan sebesar Rp15.000 per gram pada perdagangan Senin, 21 April 2025. Angka tersebut mencatatkan rekor tertinggi baru dibandingkan dengan harga sebelumnya. Menurut informasi dari laman logammulia.com, pada Hari Kartini ini, harga emas Antam tercatat sebesar Rp 1.980.000 per gram, sebelumnya Rp 1.965.000 per gram.
Di sisi lain, harga buyback emas Antam juga meningkat sebesar Rp 15.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.829.000. Harga buyback ini merupakan angka yang akan diterima jika Anda menjual emas yang dimiliki kepada Antam. Sebagai tambahan, harga emas Antam sempat mencetak rekor tertinggi pada tanggal 17 April 2025, dengan harga mencapai Rp 1.975.000 per gram, dan harga buyback tertingginya adalah Rp 1.824.000 per gram.
Antam menawarkan berbagai ukuran emas yang dapat dibeli, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Jika Anda memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Anda bisa mendapatkan potongan pajak yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen. Namun, perlu diingat bahwa harga emas dapat bervariasi tergantung pada penjual dan lokasi, serta PPh 22 berlaku untuk penjualan kembali emas batangan dengan nilai lebih dari Rp10 juta.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.040.500.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.980.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.904.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.836.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.704.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 19.330.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 48.162.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 96.205.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 192.290.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 480.337.500.
- Harga emas 500 gram: Rp 960.375.000.
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.920.600.000.
Perkiraan Harga Emas Global

Pada hari Kamis (17/4), para investor mengambil langkah untuk merealisasikan keuntungan setelah harga emas mencapai titik tertinggi baru di atas USD3.350 per ons. Meskipun harga emas terlihat terlalu tinggi (overbought), sejumlah analis berpendapat bahwa tren kenaikan harga emas masih tetap kuat. Walaupun terdapat tekanan jual, emas berhasil bertahan di sekitar level USD3.300. Saat ini, harga emas spot tercatat di USD3.316,90 per ons, yang menunjukkan kenaikan hampir 2,5% sepanjang minggu ini. Analis Senior di Trade Nation, David Morrison, menggambarkan pergerakan harga emas minggu ini, termasuk lonjakan USD100 pada hari Rabu, sebagai "blowoff top", yaitu situasi di mana harga melonjak tajam sebelum mengalami koreksi.
"Emas naik 13%, atau sekitar USD360, hanya dalam seminggu. Jadi, wajar kalau sekarang mulai terkoreksi. Indikator teknikal juga menunjukkan emas sangat overbought, dengan MACD harian menyentuh level yang terakhir terlihat pada April 2011, sebelum harga emas mencapai puncaknya saat itu. Ini bukan berarti emas tidak bisa naik lagi, tapi pembeli harus lebih hati-hati," ujar Morrison seperti yang dikutip dari Kitco.com, Senin (21/4/2025).
Kondisi ketahanan harga emas ini muncul bersamaan dengan melemahnya dolar AS, yang bahkan mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir di angka 99,49. Di sisi lain, Kepala Divisi Futures & Forex di Tastylive.com, Christopher Vecchio, mengatakan emas akan terus mendapatkan keuntungan dari pelemahan dolar. Meskipun dolar AS belum kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia, kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang tidak konsisten telah melemahkan posisi AS di pasar global.
"Kita sedang mundur dari konsep 'Pax Americana' (perdamaian dunia di bawah dominasi AS) ke 'America First', yang punya aturan main berbeda. Tidak ada mata uang lain yang bisa menggantikan dolar AS saat ini, jadi kita tetap akan pakai dolar. Tapi kita juga butuh alternatif lain dan alternatif itu adalah emas," kata Vecchio.
Harga Emas Diprediksi Akan Terus Meningkat

Analis mata uang dari Brown Brothers Harriman memproyeksikan dolar AS akan terus mengalami pelemahan, yang berpotensi mendorong harga emas untuk terus meningkat. Win Thin, Kepala Strategi Mata Uang Global yakin penurunan nilai dolar saat ini banyak dipicu oleh berkurangnya kepercayaan terhadap kebijakan para pengambil keputusan di AS serta dampak dari ketidakpastian kebijakan terhadap perekonomian.
"Jadi, kami melihat pemulihan dolar yang mungkin terjadi tetap rapuh, apapun data ekonomi yang keluar," ujar Thin.
Dalam situasi ini, Vecchio berpendapat setiap penurunan harga emas dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk membeli. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah menentukan harga "wajar" untuk emas di tengah lonjakan harga yang ekstrem. Analis Riset Senior di FXTM, Lukman Otunuga, mencatat kenaikan harga emas hingga mencapai USD3.350 telah menyebabkan harganya meningkat 28% sepanjang tahun ini, melampaui kenaikan 24% yang terjadi tahun lalu.
"Emas terus bersinar karena kekhawatiran resesi global dan ketegangan dagang AS-Tiongkok membuat investor mencari tempat aman," katanya.
Harga Emas Berpotensi Mengalami Koreksi

Meskipun harga sudah sangat tinggi secara teknis, ada kemungkinan terjadinya koreksi harga dalam waktu dekat sebelum mengalami kenaikan kembali. Jika koreksi tersebut terjadi, harga dapat turun hingga mencapai USD3.250 atau USD3.140, dengan USD3.000 sebagai batas psikologis yang penting. Namun, jika level USD3.300 tetap bertahan sebagai support yang kuat, harga berpotensi naik ke USD3.400 atau lebih. Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen juga mengamati kemungkinan adanya koreksi besar pada harga emas, tetapi ia berpendapat bahwa hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Emas pada akhirnya akan terkoreksi sekitar USD200 - USD300, tapi belum sekarang. Masih banyak ketidakpastian di pasar, apalagi setelah Trump kembali menyerang Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang bisa menambah risiko di pasar obligasi," jelas Hansen.
Pada hari Kamis (17/4), Presiden Trump menambah ketidakpastian di pasar dengan mengkritik kebijakan moneter yang diterapkan oleh The Fed. Dalam pidato di Economic Club of Chicago, Powell berusaha untuk tetap netral sambil menyoroti risiko inflasi, meskipun ada tekanan yang meningkat terhadap aktivitas ekonomi.
"Jerome Powell dari The Fed, yang selalu TERLAMBAT DAN SALAH, kemarin mengeluarkan laporan yang seperti biasa, berantakan!" tulis Trump di media sosial. "Pemecatan Powell tidak bisa datang cukup cepat!"
Pendekatan yang diambil oleh The Fed ini berbeda dengan yang diterapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB), yang justru menurunkan suku bunga dan memberikan sinyal akan adanya pemangkasan lebih lanjut karena tekanan inflasi yang mulai mereda.
Konsolidasi dalam Jangka Panjang

Analis Pasar di FOREX.com, Fawad Razaqzada, mengungkapkan harga emas berpotensi mengalami konsolidasi dalam jangka panjang, mirip dengan pola yang terlihat pada reli-reli besar sebelumnya. Ia mencatat saat ini, harga emas sudah berada USD1.275 di atas rata-rata pergerakan 200 mingguan, atau 61% lebih tinggi dari rata-rata tersebut.
"Jarang sekali ada gap sebesar ini yang bisa bertahan lama, kecuali kondisi ekonomi global benar-benar mendukung. Memang kondisi saat ini mungkin membenarkan itu, tapi pada akhirnya harga akan cenderung kembali ke rata-rata," ujarnya.
Razaqzada juga menyebutkan jika harga turun di bawah USD3.300, level support berikutnya akan berada di USD3.245, kemudian USD3.167.
"Di bawah itu, ada USD3.100 dan level penting USD3.000. Jika penurunan makin dalam, bisa saja emas menyentuh USD2.956 atau bahkan USD2.790. Tapi jangan terlalu pesimis dulu, kita lihat saja arah harga dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
Beberapa analis berpendapat harga emas akan tetap sensitif terhadap berita global serta ketegangan geopolitik, terutama karena kalender ekonomi minggu depan cukup sepi, mengingat banyak pasar internasional masih tutup pada hari Senin untuk libur Paskah.
Artikel ini ditulis oleh


Habis Lebaran Harga Emas Antam Makin Mahal, Ini Rinciannya
Ini daftar terbaru harga emas antam pada Jumat, 12 April 2024.

Harga Emas Antam Naik Menjelang Idul Fitri 2025, Cek Daftar Harganya
Harga emas dengan ukuran lebih kecil dan lebih besar juga mengalami perubahan.


Cetak Rekor Termahal, Harga Emas Antam Kini Tembus Rp1.692.000 per Gram
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut naik, yakni Rp1.543.000 per gram.

Harga Emas Antam Naik Lagi, Cetak Rekor Termahal Sepanjang Masa
Dengan kenaikan ini, harga emas Antam dibanderol Rp 1.792.000 per gram.