Dari Warung Nasi Goreng ke Harvard, Kisah Inspiratif Anak Muda Asal Pandeglang

1 month ago 9

  1. GAYA

Seorang anak dari penjual nasi goreng yang diterima di program S2 Harvard mengungkapkan bahwa ia pernah tidur di jalan selama beberapa hari.

Kamis, 17 Apr 2025 17:20:17

Dari Warung Nasi Goreng ke Harvard, Kisah Inspiratif Anak Muda Asal Pandeglang Cerita Anak Penjual Nasi Goreng di Pandeglang Diterima Kuliah S2 di Harvard. foto: (dok.Instagram @muhammadyani070901/https://www.in (©© 2025 Liputan6.com)

Anggapan bahwa keterbatasan hanya diciptakan oleh diri sendiri kembali dikuatkan oleh kisah Muhamad Yani, seorang anak dari seorang penjual nasi goreng yang berhasil diterima dalam program S2 di Universitas Harvard. Ayah Yani diketahui berjualan nasi goreng di pinggir jalan di Alun-alun Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang Banten. Ia mengumumkan penerimaannya di Harvard melalui akun Instagram-nya, @muhammadyani070901, awal bulan lalu, yang membuatnya viral di platform tersebut.

Dalam unggahannya di Instagram, Yani menceritakan perjalanan hidupnya hingga mencapai titik ini. Ia mengungkapkan pernah mengalami tidur di jalan selama beberapa hari karena tidak mampu membayar sewa kontrakan. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, ia tidak pernah menyerah dan terus belajar demi meraih pendidikan setinggi mungkin. Kini, Yani merasa terkejut bisa melanjutkan pendidikan S2 di salah satu universitas terbaik di dunia. Di Harvard University, ia memilih program Human Development and Education dan berencana memulai kuliah pada Juni 2025.

Melalui media sosial, Yani menyampaikan pesan penting bahwa setiap anak berhak untuk bermimpi, termasuk anak-anak yang tinggal di Cibaliung. "Setiap anak di Cibaliung harus bisa bermimpi tanpa batas. Saya ingin membuktikan bahwa garis takdir bisa diubah, bahwa anak desa pun bisa berdiri di panggung dunia," ungkap Yani. Sebelumnya, ia pernah mengalami penolakan dari Columbia University pada tahun 2023. Namun, pengalaman itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus berjuang, dan akhirnya usahanya terbayar ketika dinyatakan diterima di Harvard, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Kamis(17/4/2025).

Berikan Motivasi kepada Generasi Muda

Dari Warung Nasi Goreng ke Harvard, Kisah Inspiratif Anak Muda Asal Pandeglang Cerita Anak Penjual Nasi Goreng di Pandeglang Diterima Kuliah S2 di Harvard. foto: (dok.Instagram @muhammadyani070901/https://www.in © 2025 Liputan6.com

Seorang pria yang sebelumnya menempuh pendidikan di Universitas Udayana Bali diketahui aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2022, ia mendirikan Leuweung Hub Foundation, sebuah gerakan pendidikan non-formal yang telah memberikan beasiswa S1 kepada 287 pelajar di desa Cibaliung. Banyak komentar di akun Instagram-nya yang menyatakan harapan agar keberhasilannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

Di sisi lain, seorang pelajar SMA bernama Arkan Fadhil Kautsar mengalami nasib serupa. Tahun lalu, ia berhasil lulus seleksi masuk di berbagai universitas prestisius di Amerika Serikat (AS). Arkan, yang merupakan alumni dari SMA Negeri 2 Tangerang Selatan, diterima di Universitas Pennsylvania (UPenn), yang termasuk dalam jajaran universitas Ivy League, di mana Harvard juga berada. Selain itu, ia juga berhasil diterima di beberapa universitas terkemuka lainnya seperti UC Berkeley, UC Davis, UC San Diego, John Hopkins, dan University of Illinois Urbana-Champaign.

Menurut laporan dari kanal Bisnis pada 26 Juni 2024, dalam acara media gathering bersama Crimson Education di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2024, Arkan mengungkapkan bahwa perjalanannya menuju Ivy League dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 5 SD ketika gurunya mengajaknya untuk mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional.

Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Amerika

Dari Warung Nasi Goreng ke Harvard, Kisah Inspiratif Anak Muda Asal Pandeglang Cerita Anak Penjual Nasi Goreng di Pandeglang Diterima Kuliah S2 di Harvard. foto: (dok.Instagram @muhammadyani070901/https://www.in © 2025 Liputan6.com

Arkan menceritakan bahwa guru yang mengajaknya untuk mengikuti seleksi OSN hanya karena nilai matematika yang ia peroleh cukup baik. Namun, ia sebenarnya lebih ingin berpartisipasi dalam OSN sains, karena merasa kesulitan untuk membayangkan rumus-rumus matematika dan ingin lebih bebas dalam eksplorasi. "Saya diajak guru saya ikut seleksi OSN cuma karena nilai matematika saya bagus, tapi saya pengin ikut OSN sains karena kalau ikut yang matematika, sulit ngebayangin rumus-rumusnya dan nggak bebas juga eksplorasinya," ungkapnya.

Dengan pengalaman kurang menyenangkan saat gagal meraih medali emas OSN di tingkat nasional ketika masih di SD, Arkan terus berusaha belajar. Ketika ia mengikuti OSN tingkat nasional pada tahun 2020, usahanya membuahkan hasil dengan berhasil meraih medali emas di bidang sains. "Kegagalan-kegagalan saya saat mengikuti OSN jadi motivasi, yang saya tulis juga di esai, di mana saya juga bertemu peserta lain dan ngobrol-ngobrol sama mereka. Saya menemukan titik-titik di mana saya kurang, sehingga berbekal itu, waktu saya masih kelas 9, saya menang OSN sains di tingkat nasional di tahun berikutnya, tahun 2020," jelas Arkan.

Setelah berhasil meraih medali emas dalam OSN fisika tingkat nasional saat duduk di kelas 10, Arkan menyadari bahwa proses masuk universitas di Amerika Serikat ternyata cukup menantang. Kesadaran ini muncul setelah ia mengikuti berbagai webinar tentang seleksi masuk universitas di Negeri Paman Sam.

Duta Sains Indonesia

Dari Warung Nasi Goreng ke Harvard, Kisah Inspiratif Anak Muda Asal Pandeglang Cerita Anak Penjual Nasi Goreng di Pandeglang Diterima Kuliah S2 di Harvard. foto: (dok.Instagram @muhammadyani070901/https://www.in © 2025 Liputan6.com

Selama masa SMA, Arkan aktif dalam berbagai organisasi, termasuk bergabung dengan himpunan alumni OSN. Ia menjabat sebagai ketua himpunan tersebut dan mengadakan berbagai program pembelajaran, try out, serta pelatihan gratis untuk para siswa.

"Satu tahun saya berada di himpunan, saya belajar dari berbagai alumni OSN yang belajar di UI, ITB, hingga Monash dan Nagoya sehingga saya terinspirasi untuk menjadi ketua. Alhamdulillah, setahun kemudian, saya jadi ketua himpunan dan selama jadi ketua, saya menyelenggarakan berbagai pembelajaran, try out, dan pelatihan gratis karena saya melihat, pemenang OSN dari provinsi yang berada di Jawa, jarang dari provinsi di Timur atau wilayah 3T," ujar Arkan.

Selain itu, ia juga diangkat sebagai Duta Sains Indonesia 2023. Dalam perannya tersebut, Arkan bekerja sama dengan Puspresnas Kemendikbud untuk menyelenggarakan berbagai program, salah satunya adalah pencarian talenta, mengingat banyak pemenang OSN yang sulit dilacak keberadaannya.

Artikel ini ditulis oleh

rizal.ohorella

A

Reporter

  • Asnida Riani
  • Henry
Anak Penjual Nasi Goreng Jadi Sarjana Pertama di Keluarganya, Begini Kisah Perjuangannya

Anak Penjual Nasi Goreng Jadi Sarjana Pertama di Keluarganya, Begini Kisah Perjuangannya

Anak penjual nasi goreng jadi sarjana pertama di keluarga dan dapat beasiswa S-2, begini kisah perjuangannya.

VIRAL 1 tahun yang lalu

Anak Penjual Nasi Goreng Jadi Sarjana di Unair Pidatonya soal Orangtua Menyentuh Hati, Rektor Langsung Beri Hadiah Istimewa
Berangkat Naik Kereta hingga Jalan Kaki 30 Menit, Pria Ini Bagikan Pengalaman Kerja Hari Pertama jadi Dosen

Berangkat Naik Kereta hingga Jalan Kaki 30 Menit, Pria Ini Bagikan Pengalaman Kerja Hari Pertama jadi Dosen

Pria ini juga membuktikan kegigihan dan ketekunannya yang menandakan awal yang cerah dalam kariernya sebagai pendidik.

VIRAL 1 tahun yang lalu

Viral Mahasiswa Kedokteran Ini Tak Malu Kuliah Sambil Jualan Tahu Bakso, Bikin Salut

Viral Mahasiswa Kedokteran Ini Tak Malu Kuliah Sambil Jualan Tahu Bakso, Bikin Salut

Hasil penjualan tahu bakso tidak seberapa, tapi cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

VIRAL 1 tahun yang lalu

Disebut Layak Dapat Beasiswa dari Dokter Richard Lee, Ini Sosok Derlin

Disebut Layak Dapat Beasiswa dari Dokter Richard Lee, Ini Sosok Derlin

Sebelumnya Derlin dikenal luas oleh publik setelah membuat konten persiapan jualan.

Artis 2 tahun yang lalu

Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng

Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng

Nasi Goreng Pakdhe, begitu Pakdhe Nurdin memberi nama makanan yang ia jual, merupakan perpaduan unik antara cita rasa bakmi Jawa dan bumbu masakan Chinese.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |