8000hoki ID website Slot Gacor Singapore Terkini Mudah Lancar Win Full Banyak
hoki kilat slot Login situs Slots Maxwin Indonesia Online Mudah Menang Terus
1000 hoki Data Situs web Slot Maxwin Japan Terkini Pasti Jackpot Full Terus
5000hoki.com Data ID web Slot Gacor Cambodia Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Non Stop
7000 Hoki Online Agen web Slot Maxwin Indonesia Terbaik Gampang Win Online
9000hoki ID server Slots Maxwin Thailand Terpercaya Pasti Lancar Menang Full Banyak
Situs Slots Maxwin server Vietnam Terkini Mudah Lancar Menang Full Non Stop
Idagent138 Id Slot Anti Rungkat
Luckygaming138 login Id Slot Gacor Terpercaya
Adugaming login Akun Slot Gacor Terbaik
kiss69 Daftar Id Slot Gacor Online
Agent188 Id Slot
Moto128 Akun Slot Gacor Online
Betplay138 Daftar Akun Slot
Letsbet77 Akun Slot Terpercaya
Portbet88 login Slot Anti Rungkad Terpercaya
Jfgaming login Id Slot Anti Rungkad
MasterGaming138 Id Slot Maxwin Terpercaya
Adagaming168 Id Slot Anti Rungkad
Kingbet189 login Slot Maxwin Terpercaya
Summer138 Akun Slot Game Terpercaya
Evorabid77 Akun Slot Gacor Online
bancibet login Id Slot Game
Sejak pelantikan Donald Trump pada 2025, berbagai kebijakan kontroversialnya telah menciptakan kekacauan global yang signifikan.
Jumat, 11 Apr 2025 13:38:03

Sejak dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada Januari 2025, Donald Trump telah menciptakan berbagai kekacauan yang berdampak luas di kancah internasional. Kebijakan-kebijakan yang diambilnya, mulai dari hubungan dengan negara lain dan perang tarif telah menimbulkan ketidakpastian dan ketegangan.
Dengan pendekatan yang bersifat proteksionis, Trump menunjukkan bahwa kepemimpinan AS saat ini berpotensi mengganggu tatanan global yang telah ada.
Terbaru, perang tarif yang diluncurkan oleh Trump menjadi salah satu langkah awal yang paling mencolok. Melalui kebijakan ini, Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap produk-produk dari negara-negara seperti Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, yang berdampak negatif pada perekonomian global. Simak ulasannya.
Perang Tarif Mengguncang Ekonomi Global

Sejak awal kepemimpinannya, Trump telah menerapkan berbagai tarif impor yang signifikan. Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada produk tertentu, tetapi juga menciptakan efek domino yang merugikan banyak sektor.
Trump memberlakukan tarif impor mulai dari 10% untuk sebagian besar negara dan menaikkan tarif terhadap produk China hingga 125%. Kebijakan ini memicu ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi global.
Negara-negara lain pun tidak tinggal diam. Negara-negara seperti Uni Eropa, Inggris, dan China merespons dengan tarif balasan, yang menyebabkan volatilitas pasar dan kekhawatiran akan resesi global.
Investor pun menjadi ragu dan ketidakpastian ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Trump berdalih kebijakan tersebut diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri AS.
Ambisi Menguasai Gaza & Dukungan Kuat ke Israel

Sejak menjabat lagi sebagai Presiden AS, Trump telah beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial menyangkut wilayah negara lain.
Pada 4 Februari, Trump menyatakan AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan akan menjadikan wilayah Palestina itu "Riviera di Timur Tengah". Trump bahkan memiliki ide yang sangat kontroversial yakni merelokasi penduduk Palestina di Gaza ke negara-negara tetangga.
Ide tersebut hingga kini masih dipertahankannya. Bahkan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin, Trump kembali mengulangi soal penguasaan Gaza oleh AS. Usulan ini mendapat penolakan luas dari negara-negara Arab dan negara-negara di dunia.
Dukungan AS ke Israel di era Trump juga mengalami perubahan yang signifikan. Pemerintahan Trump mempercepat dan memperluas dukungan militer kepada Israel.
Dilansir Reuters, beberapa hari usai PM Israel Benjamin Netanyahu menemui Trump di Gedung Putih, AS langsung mengumumkan penjualan senjata senilai lebih dari US$7,4 miliar (sekitar Rp120 triliun) ke Israel, termasuk ribuan bom dan rudal.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui paket persenjataan untuk Israel. Paket tersebut termasuk 166 bom berdiameter kecil, 2.800 bom seberat 500 pon, ribuan perangkat pemandu, sekering, dan komponen bom lainnya.
Tak cuma itu, AS juga menyetujui penjualan lebih dari 20.000 senapan serbu Colt Carbine 5.56 mm kepada Kepolisian Nasional Israel, yang sebelumnya ditunda oleh pemerintahan Biden karena kekhawatiran akan penggunaannya oleh pemukim ekstremis di Tepi Barat.
Penjualan senjata ini merupakan bagian dari paket bantuan senilai $24 juta dan mencerminkan komitmen Trump untuk memperkuat hubungan keamanan dengan Israel .
Mau Kanada Jadi Negara Bagian dari AS

Tak cuma itu, Trump juga menyatakan keinginannya agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS. Menurutnya, Kanada akan menjadi mitra yang lebih baik jika bergabung dengan AS sebagai negara bagian ke-51.
"Saya pikir Kanada lebih baik menjadi negara bagian ke-51, karena kami kehilangan 200 miliar dolar setahun dengan Kanada, dan saya tak akan membiarkan hal itu terjadi," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.
"Kenapa kami membayar 200 miliar dolar hanya untuk menyubsidi Kanada? Sekarang, jika mereka jadi negara bagian ke-51, saya tidak keberatan melakukannya."
Trump menegaskan bahwa AS harus mempertimbangkan lagi hubungan ekonominya dengan Kanada jika tetangganya itu tetap mempertahankan status mereka sebagai negara merdeka.
Caplok Greenland

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu (26/3), Trump menegaskan bahwa AS “harus memiliki Greenland”. Trump menyebut AS membutuhkan Greenland demi “keselamatan dan keamanan internasional.”
Pernyataan itu sontak langsung menuai reaksi dari Denmark. Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen pada Kamis (27/3/2025), menyatakan sangat keberatan atas pernyataan Trump itu.
"AS meningkatkan ketegangan. Saya pikir mereka bertindak terlalu jauh—baik dalam mencampuri urusan dalam negeri Greenland maupun dalam menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap hak rakyatnya untuk menentukan masa depan mereka,” kata Troels Lund Poulsen. dilansir Anadolu Agency.
Dia menegaskan pernyataan Trump “tidak masuk akal” dan "ancaman tersembunyi" terhadap Kerajaan Denmark—yang terdiri dari Denmark, Kepulauan Faroe, dan Greenland.
"Pernyataan ini tidak pantas disampaikan seorang presiden Amerika, apalagi untuk sekutu dekat seperti Denmark,” kata Lund.
Ambisi Kuasai Terusan Panama

Trump dengan terang benderang menyatakan keinginannya untuk menguasai Terusan Panama. Dia mengatakan AS telah diperlakukan sangat buruk atas pemberian yang bodoh yang seharusnya tidak pernah terjadi.
"Tujuan kesepakatan dan semangat perjanjian kita telah dilanggar sepenuhnya. Kapal-kapal Amerika dikenakan biaya yang sangat mahal dan tidak diperlakukan secara adil dalam bentuk apa pun, termasuk Angkatan Laut AS," kata Trump dilansir Anadolu Agency, Selasa (21/1/2025).
Trump menyebut bahwa Washington telah sangat bodoh memberikannya kepada Panama karena saat ini terusan penghubung Samudra Pasifik dan Atlantik itu dianggapnya dikuasai China. Padahal, terusan itu dibangun oleh AS antara tahun 1904 dan 1914, di bawah pengawasan Presiden Theodore Roosevelt.
Hubungan dengan NATO

Trump menghentikan bantuan militer ke Ukraina dan mengancam tidak akan melindungi anggota NATO yang tidak memenuhi target pengeluaran pertahanan. Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu tradisional AS.
Ssejak terpilih menjadi presiden AS, Trump kerap memberi ancaman AS akan meninggalkan NATO. Ia bahkan menyebut sekutu AS di Eropa tidak membayar cukup untuk pertahanan mereka.
"Jika mereka membayar tagihan mereka, dan jika saya pikir mereka memperlakukan kita dengan adil, jawabannya adalah saya akan tetap bersama NATO. Tetapi ada juga kemungkinan benar-benar Amerika akan keluar," ujar Trump saat wawancara di NBC Desember.
Terbaru, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menegaskan AS akan tetap mendukung NATO. Namun ada syaratnya. Anggota-anggota NATO harus meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka.
Trump menaikkan target kontribusi pertahanan dari 2% menjadi 5% dari PDB masing-masing negara anggota
Artikel ini ditulis oleh



Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Donald Trumpmenimbulkan polemik karena ucapannya ingin menguasai Greenland dan Terusan Panama demi kepentingan keamanan ekonomi dan nasional.

11 Negara Respons Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Ada yang Langsung Ambil Tindakan Balasan
Donald Trump juga telah memberlakukan tarif sebesar 20 persen untuk barang-barang yang berasal dari Uni Eropa.


Ketua OJK Buka-bukaan soal Masa Depan Industri Kripto Usai Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS
Mahendra menyebut, terpilihnya Trump sebagai Presiden AS mau tidak mau akan mengubah bisnis industri kripto.
OJK 1 tahun yang lalu

Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya
Perbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.

Waspada, Ini Tantangan Ekonomi Dihadapi Indonesia Usai Trump Dilantik Jadi Presiden AS
Dian menekankan bahwa ketidakpastian yang terjadi di dunia internasional, seperti kebijakan luar biasa dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
OJK 3 bulan yang lalu

Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
