Ketakutan terbang masih umum meski penerbangan aman. Artikel ini bahas cara atasi aviophobia agar perjalanan jadi lebih nyaman dan tenang.
Jumat, 18 Apr 2025 13:00:00

Di tengah kemajuan teknologi transportasi udara yang pesat, ketakutan akan terbang masih menjadi hal yang dialami banyak orang. Meskipun statistik menunjukkan bahwa pesawat terbang merupakan salah satu moda transportasi paling aman di dunia, rasa cemas yang menyertai penerbangan tetap menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian individu. Ketakutan ini bukan sekadar rasa tidak nyaman biasa, melainkan bisa berkembang menjadi kondisi psikologis serius yang dikenal sebagai aviophobia.
Menurut data International Air Transport Association (IATA), setiap harinya terdapat sekitar 100.000 penerbangan di seluruh dunia, dan diperkirakan sebanyak 4,4 miliar penumpang akan terbang secara global pada tahun 2024. Di Amerika Serikat saja, Bureau of Transportation Statistics (BTS) mencatat rekor 848 juta penumpang pada tahun yang sama. Angka-angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat global terhadap moda transportasi udara.
Meskipun begitu, bagi sebagian orang, hanya membayangkan berada di dalam pesawat saja sudah cukup memicu kecemasan. Turbulensi, ruang sempit, suara mesin, bahkan proses take-off dan landing bisa menjadi sumber stres yang besar. Artikel ini akan membahas berbagai cara mengatasi ketakutan saat terbang, mulai dari strategi praktis hingga opsi pengobatan, agar perjalanan Anda bisa menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Memahami Sumber Ketakutan dan Strategi Menghadapinya
Rasa takut terbang bisa muncul dari berbagai sumber. Salah satu pemicu utamanya adalah rasa kehilangan kendali. Di dalam pesawat, penumpang hanya bisa duduk dan mempercayakan keselamatan kepada kru dan teknologi. Bagi sebagian orang, situasi ini bisa menimbulkan kecemasan yang cukup besar. Selain itu, pengalaman buruk sebelumnya, cerita traumatis, serta rasa klaustrofobia akibat ruang kabin yang sempit juga dapat memperparah kondisi.
Mengidentifikasi sumber ketakutan merupakan langkah pertama untuk mengatasinya. Misalnya, jika Anda takut karena merasa tidak memiliki kendali, memahami statistik keselamatan penerbangan bisa menjadi bentuk rasionalisasi yang menenangkan. Menurut IATA, tingkat kecelakaan pada tahun 2023 adalah satu per 1,26 juta penerbangan—angka yang sangat kecil dibandingkan dengan kecelakaan lalu lintas di darat.
Langkah selanjutnya adalah menerapkan teknik-teknik yang bisa membantu menenangkan diri, seperti latihan pernapasan dalam. Tarik napas selama empat hitungan, tahan, dan hembuskan perlahan selama enam hitungan. Ulangi beberapa kali sambil mengingatkan diri bahwa Anda sedang berada di moda transportasi paling aman. Teknik grounding seperti menyilangkan pergelangan kaki dan tangan di dada juga bisa membantu mengalihkan fokus dari kecemasan.

Teknik Persiapan dan Distraksi Sebelum dan Selama Penerbangan
Persiapan mental sebelum terbang sangat penting bagi mereka yang memiliki aviophobia. Beberapa hari sebelum keberangkatan, praktikkan meditasi atau mindfulness untuk menenangkan pikiran. Jika memungkinkan, kunjungi bandara terlebih dahulu untuk mengenal proses check-in, boarding, hingga suasana ruang tunggu. Visualisasi langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi kecemasan saat hari H tiba.
Selama penerbangan, penting untuk meminimalkan rangsangan yang bisa memicu stres. Menutup tirai jendela bisa membantu mengurangi distraksi visual dari luar. Gunakan headphone peredam bising untuk meredam suara mesin, serta penutup mata untuk mengurangi cahaya terang di kabin. Hal-hal ini memberi otak ruang untuk beristirahat dan mengurangi tekanan sensorik.
Membawa distraksi yang menyenangkan juga sangat membantu. Unduh film atau serial favorit, siapkan buku yang menarik, atau mainkan teka-teki silang. Bahkan mendengarkan musik santai, meditasi terpandu, atau menulis jurnal bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga pikiran tetap sibuk. Beberapa orang juga merasa terbantu dengan memegang objek yang menenangkan, seperti batu halus, bola stres, atau kain lembut.
Perhatikan pula asupan sebelum dan selama penerbangan. Hindari kafein, minuman energi, serta makanan tinggi gula yang dapat meningkatkan kecemasan. Sebaliknya, konsumsi air putih dan makanan ringan yang menenangkan dapat membantu tubuh dan pikiran tetap stabil.

Ketika Bantuan Profesional Dibutuhkan
Bagi sebagian orang, ketakutan akan terbang mungkin tidak bisa ditangani hanya dengan teknik relaksasi atau distraksi. Jika rasa takut ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti membatasi perjalanan kerja atau pribadi, maka berkonsultasi dengan tenaga profesional adalah langkah bijak.
Menurut Institute of Mental Health, sekitar 31,1% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan. Aviophobia termasuk dalam kategori ini dan dapat ditangani melalui berbagai metode, seperti terapi perilaku kognitif, terapi paparan, hipnosis, atau talk therapy. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat anti-kecemasan yang bisa dikonsumsi sebelum atau selama penerbangan.
Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap metode pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk mencari pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi. Berbicara dengan terapis atau psikolog dapat membantu menemukan akar ketakutan dan menyusun strategi yang tepat untuk menghadapinya. Jika penggunaan obat menjadi pilihan, pastikan selalu di bawah pengawasan medis untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Terbang adalah salah satu cara paling cepat dan efisien untuk menjelajahi dunia. Meskipun ketakutan terhadap penerbangan merupakan hal yang nyata dan valid, bukan berarti Anda harus terus-menerus dikendalikan oleh rasa takut tersebut. Dengan persiapan yang tepat, latihan pernapasan, teknik grounding, hingga bantuan profesional, perjalanan udara bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membebaskan.
Seperti yang disampaikan oleh Chrissie, seorang karyawan Healthline, "Saya memikirkan puluhan ribu penerbangan yang mendarat dengan selamat setiap hari dan tidak diberitakan. Saya juga suka duduk di dekat jendela agar bisa melihat ke luar saat turbulensi dan menyadari bahwa pesawat masih baik-baik saja."
Melatih diri untuk berpikir positif, menenangkan pikiran, dan memfokuskan perhatian pada tujuan yang menyenangkan bisa membantu mengalihkan perhatian dari rasa cemas. Karena pada akhirnya, perjalanan bukan hanya tentang sampai ke tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita menikmati prosesnya dengan tenang dan penuh kesadaran.
Artikel ini ditulis oleh


Cara Menghilangkan Rasa Takut saat Sebelum Terbang
Rasa takut sebelum terbang merupakan suatu hal yang umum dialami banyak orang, untuk mengatasinya, sejumlah hal ini bisa dilakukan:

6 Tips Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat Terbang dari Psikoterapis
Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.

Tips Anti Mabuk Kendaraan Saat Pertama Kali Naik Pesawat
Berikut beberapa tips yang patut dicoba untuk membantu menghindari mabuk saat perjalanan menggunakan pesawat.

Saat Pesawat Turbulensi, Apa yang Harus Dilakukan Penumpang?
Ilham Habibie menjelaskan bagaiamana seharusnya penumpang saat terjadi turbulensi.

Begini Cara Bisa Tidur Nyenyak saat Perjalanan Jauh di Pesawat
Pada perjalanan panjang seperti saat umroh atau naik haji, mengetahui cara tidur yang nyaman di pesawat sangat penting untuk dilakukan.

Tips Ampuh Agar Tidak Mabuk Perjalanan Saat Mudik
Mabuk perjalanan biasanya terjadi karena tubuh tidak terbiasa terjebak dalam perjalanan panjang

Posisi Tempat Duduk di Pesawat Minim Guncangan Jika Terjadi Turbulensi
Memilih kursi yang tepat dapat membantu Anda meminimalkan dampak dari turbulensi atau guncangan.

Tips Traveling Naik Pesawat bersama Balita dengan Aman dan Tenang
Berikut akan dibahas beberapa tips yang bisa dicoba saat Anda mengajak anak balita naik pesawat.

Doa Naik Kendaraan Udara, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya
Doa naik kendaraan udara merupakan salah satu bentuk permohonan perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT.

7 Tips Mengatasi Rasa Takut Berlebihan, Lakukan Hal Ini
Bagi banyak orang, mengatasi rasa takut berlebihan bisa menjadi tantangan yang mengintimidasi.