Jelajahi perjalanan panjang dan menarik kopi, dari penemuannya di Ethiopia hingga menjadi minuman populer dunia.
Rabu, 23 Apr 2025 08:35:05

Sejarah kopi bermula di Ethiopia, Afrika Timur, sekitar abad ke-9 Masehi. Kisah penemuannya yang paling populer melibatkan seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang mengamati kambing-kambingnya menjadi lebih aktif setelah memakan buah beri dari pohon kopi. Ia pun mencobanya dan merasakan efeknya yang menyegarkan.
Cerita ini berlanjut ke sebuah biara lokal, di mana para biarawan mulai merebus biji tersebut dan menggunakannya untuk membantu mereka tetap terjaga dalam doa-doa malam. Tak disangka, dari kebiasaan kecil ini, lahirlah tradisi minum kopi yang akan menyebar ke seluruh dunia.
Sekitar abad ke-15, kopi mulai dibudidayakan di wilayah Yaman, khususnya di kota Mocha—nama yang kini abadi sebagai salah satu jenis racikan kopi. Di kalangan sufi, kopi menjadi minuman spiritual yang digunakan untuk menyokong ibadah malam. Minuman ini kemudian menyebar ke Kairo, Mekah, dan Istanbul, menyulut lahirnya rumah-rumah kopi pertama yang menjadi pusat diskusi, musik, dan pertukaran ide.
Perdagangan kopi lalu menjangkau pelabuhan-pelabuhan Eropa. Pada abad ke-17, biji kopi tiba di Venesia dan mulai merambah ke barat. Meski awalnya dicurigai sebagai “minuman Muslim” oleh pihak gereja, kopi akhirnya diterima secara luas setelah Paus Clement VIII disebut-sebut memberikan restu terhadap minuman ini karena kenikmatannya yang “terlalu lezat untuk dilarang.”
Minuman ini dengan cepat mendapatkan popularitas, menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Eropa. Peran Belanda dalam penyebaran kopi ke berbagai koloni mereka, termasuk Indonesia, sangat signifikan. Mereka membawa biji kopi dan menanamnya di berbagai wilayah, mengubah lanskap pertanian dan ekonomi di banyak negara.
Peran Belanda dan Tanam Paksa di Indonesia
Di Indonesia, penanaman kopi secara komersial dimulai pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1830-1870, selama masa Tanam Paksa atau Cultuurstelsel. Sistem ini memaksa petani Indonesia untuk menanam komoditas ekspor, termasuk kopi, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kolonial Belanda. Perkebunan kopi berkembang pesat di Jawa, Sumatra, dan beberapa wilayah di Indonesia Timur, membentuk lanskap ekonomi dan sosial Indonesia hingga saat ini.
Meskipun menghasilkan keuntungan besar bagi Belanda, sistem Tanam Paksa menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi petani Indonesia. Mereka dipaksa bekerja keras dengan upah yang rendah, bahkan tanpa upah sama sekali, seringkali mengakibatkan kemiskinan dan kelaparan. Sistem ini menjadi salah satu faktor yang memicu perlawanan dan gerakan nasionalisme di Indonesia.
Perkebunan kopi di Indonesia berkembang pesat, namun menghadapi tantangan besar pada abad ke-20. Serangan hama menyebabkan kerusakan besar pada perkebunan kopi. Belanda merespon dengan mengganti jenis kopi yang ditanam dengan varietas yang lebih tahan hama, seperti Liberika dan Ekselsa, dan kemudian Robusta. Strategi ini menyelamatkan industri kopi Indonesia dari kehancuran total.
Kopi Indonesia di Kancah Internasional
Saat ini, kopi telah menjadi salah satu minuman paling populer di dunia, dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia, mengekspor kopi berkualitas tinggi ke berbagai negara. Kopi Indonesia dikenal dengan cita rasa dan aromanya yang khas, berbeda-beda tergantung varietas dan wilayah penanamannya.
Berbagai varietas kopi tumbuh subur di Indonesia, dari Arabika yang terkenal dengan kualitasnya yang tinggi hingga Robusta yang lebih kuat dan tahan hama. Keanekaragaman ini memberikan Indonesia keunggulan kompetitif di pasar kopi internasional. Selain rasa dan aromanya yang khas, kopi juga dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, meskipun hal ini masih terus diteliti.
Dari sebuah penemuan yang mungkin tak sengaja oleh seorang penggembala kambing di Ethiopia, kopi telah menjelma menjadi komoditas global yang tak ternilai harganya. Perjalanan panjangnya, penuh dengan tantangan dan inovasi, mencerminkan bagaimana sebuah tanaman sederhana dapat mengubah lanskap budaya, ekonomi, dan sosial dunia.
Indonesia, dengan sejarah panjangnya dalam budidaya kopi, terus memainkan peran penting dalam industri kopi global. Dengan kekayaan varietas kopi dan keahlian para petani, Indonesia akan terus menyajikan kopi berkualitas tinggi bagi penikmat kopi di seluruh dunia. Sejarah kopi di Indonesia adalah bukti nyata bagaimana sebuah tanaman dapat menjadi bagian integral dari identitas dan budaya suatu bangsa.
Artikel ini ditulis oleh


Jejak Kopi, Makanan Kambing dari Ethiopia Hingga Jadi Minuman yang Digemari Jutaan Manusia
Eksplorasi perjalanan kopi dari penemuannya di Ethiopia ribuan tahun lalu hingga menjadi komoditas utama dunia dan sejarahnya di Indonesia.
kopi 2 bulan yang lalu

Jenis Kopi Terbaik di Dunia, Ada yang Berasal dari Indonesia Lho
Jika kamu salah satu dari penikmat kopi tersebut, simak dulu deretan kopi terbaik di dunia berikut ini.
Info 2 tahun yang lalu

8 Biji Kopi Termahal di Dunia, Kopi Luwak Indonesia Bukan yang Terunggul
Kopi terbaik bisa dihargai sampai ribuan dolar per kilogram.
kopi 2 tahun yang lalu


Salah satu produsen kopi terkenal di Indonesia ternyata ada yang berasal dari Papua, tepatnya di Kampung Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
kopi 1 tahun yang lalu

Mencicipi Seduhan Kopi Besemah, Dibuat Melalui Proses Tradisional dengan Cita Rasa yang Khas
Dulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
kopi 1 tahun yang lalu

Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat
Olahan kopi unik khas Sumatra Utara ini menggunakan bahan dasar daun kopi robusta.
sumut 2 tahun yang lalu
