Bukan di China, di Negara Ini Ada Jalan dengan Nama Xi Jinping, Ternyata Ini Alasannya

3 weeks ago 10

  1. DUNIA

Pemerintah Kerajaan Kamboja telah memberikan nama "Bulevar Xi Jinping" pada sebuah jalan di Phnom Penh.

Senin, 21 Apr 2025 16:29:06

Bukan di China, di Negara Ini Ada Jalan dengan Nama Xi Jinping, Ternyata Ini Alasannya Presiden China Xi Jinping mengambil sumpahnya setelah terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China di Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat, 10 Maret 2023. Pemimpin China Xi Jinping terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China. (AP Photo/Mark Schiefelbein) (©@ 2023 merdeka.com)

Pada bulan Mei 2024, Pemerintah Kerajaan Kamboja resmi menamai sebuah jalan di Phnom Penh dengan nama "Bulevar Xi Jinping" (Xi Jinping Boulevard). Penamaan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi signifikan presiden China dalam pembangunan negara Kamboja. Hal serupa pernah terjadi pada tahun 1965, ketika mendiang mantan raja Sihanouk menamai sebuah jalan dengan nama Ketua Mao Zedong. Seperti yang diungkapkan dalam pepatah Kamboja, "Di mana ada jalan, di situ ada harapan."

Dalam upacara penamaan Bulevar Xi Jinping, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Xi dan kerjasama yang erat dengan para pemimpin Kamboja, hubungan bilateral antara kedua negara telah mencapai puncaknya. Berdasarkan kutipan dari Xinhua pada Senin (21/4/2025), Hun Manet menyatakan bahwa sejak tahun 2013, kemitraan strategis antara China dan Kamboja semakin solid berkat kerjasama yang berkembang di berbagai bidang. Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan oleh Xi, berperan penting dalam mendorong pembangunan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Kamboja, yang terletak di sepanjang Jalur Sutra Maritim kuno, merupakan salah satu negara pertama yang berpartisipasi dalam kerjasama ini. Para pemimpin Kamboja telah menghadiri ketiga edisi Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional di China dalam beberapa tahun terakhir. Selama bertahun-tahun, proyek-proyek utama BRI di Kamboja menunjukkan hasil yang positif. Misalnya, Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville (Sihanoukville Special Economy Zone/SSEZ) telah menarik lebih dari 200 perusahaan internasional, menciptakan 32.000 lapangan pekerjaan. Selain itu, jalan tol pertama di Kamboja, Jalan Tol Phnom Penh-Sihanoukville, telah mengurangi waktu perjalanan antara kedua kota dari lebih dari lima jam menjadi kurang dari dua jam.

Bandar Udara Internasional Angkor Siem Reap juga berkontribusi besar dalam perkembangan pariwisata Kamboja dengan mengoperasikan 17 rute pada akhir tahun lalu. Neak Chandarith, direktur Pusat Penelitian Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 Kamboja, menyatakan, "SSEZ, bersama dengan proyek-proyek unggulan BRI lainnya, telah memainkan peran penting dalam membantu Kamboja mencapai target ambisius untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2050."

Perdagangan antara Kamboja dan China mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan Xi Jinping

Bukan di China, di Negara Ini Ada Jalan dengan Nama Xi Jinping, Ternyata Ini Alasannya Presiden China Xi Jinping mengambil sumpahnya setelah terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China di Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat, 10 Maret © 2025 Liputan6.com

Perdagangan dan hubungan bisnis antara Kamboja dan China telah mengalami perkembangan yang signifikan. Selama beberapa tahun terakhir, China telah menjadi mitra dagang terbesar sekaligus investor asing utama di Kamboja. Data resmi menunjukkan bahwa dalam dekade terakhir, nilai perdagangan bilateral antara kedua negara telah meningkat hampir empat kali lipat. Perjanjian Cambodia-China Free Trade Agreement dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi ekspor produk-produk Kamboja, seperti beras, pisang, kelengkeng, dan ikan Basa ke pasar China.

Xi Jinping, Presiden China, telah mengusulkan pendekatan yang menyeluruh untuk memperkuat kerja sama antara China dan Kamboja. Beliau menekankan pentingnya kerangka kerja sama bilateral yang dikenal sebagai "Segi Enam Berlian" (Diamond Hexagon), yang mencakup enam bidang utama: politik, kapasitas produksi, pertanian, energi, keamanan, dan pertukaran antarmasyarakat. Upaya-upaya ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru dalam membangun komunitas Kamboja-China yang berkualitas tinggi, berlevel tinggi, dan berstandar tinggi untuk masa depan bersama di era baru. Visi ini telah dijanjikan oleh para pemimpin kedua negara, seperti yang disampaikan oleh Thong Mengdavid, seorang dosen di Institut Studi Internasional dan Kebijakan Publik di Universitas Kerajaan Phnom Penh.

Artikel ini ditulis oleh

Pandasurya Wijaya

T

Reporter

  • Tanti Yulianingsih
  • Tim Global
Xi Jinping Dorong Negara-Negara Asia Tenggara Jadi
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Meluncur 2 Oktober 2023, Berapa Tarifnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Meluncur 2 Oktober 2023, Berapa Tarifnya

Peresmian Kereta Cepat mundur satu hari, dari yang direncanakan sebelumnya pada 1 Oktober 2023.

 Hoaks Jokowi Bangun IKN Khusus untuk Warga China

CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bangun IKN Khusus untuk Warga China

Beredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China

Bak Kaisar China Zaman Perang, Xi Jinping Tak Sudi Tunduk pada Amerika

Bak Kaisar China Zaman Perang, Xi Jinping Tak Sudi Tunduk pada Amerika

Dalam sepekan terakhir perang dagang AS vs China kian memanas dengan kedua pemimpin negara saling menaikkan tarif impor.

Xi Jinping Desak Vietnam Lawan 'Penindasan' Tarif Donald Trump

Xi Jinping Desak Vietnam Lawan 'Penindasan' Tarif Donald Trump

Presiden Xi Jinping mendorong Vietnam untuk menentang kebijakan tarif sepihak AS dalam kunjungan kenegaraannya pada April 2025.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |