Mengunyah obat, terutama antasida, terbukti lebih efektif daripada menelannya langsung. Temukan penjelasan lengkapnya di sini.
Senin, 21 Apr 2025 06:00:00

Pertanyaan mengenai efektivitas mengunyah obat dibandingkan menelannya langsung telah menjadi perdebatan di kalangan masyarakat dan profesional kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah obat, terutama obat maag seperti antasida, dapat meningkatkan efektivitasnya. Mengapa demikian? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai hal ini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Oklahoma dan dipublikasikan dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics, mengunyah obat dapat mempercepat pelepasan zat aktif yang terkandung di dalamnya. Zat aktif ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan. Jika obat ditelan tanpa dikunyah, ia akan melewati lambung terlalu cepat, sehingga efektivitasnya berkurang. Hal ini sangat penting bagi mereka yang mengalami masalah dengan asam lambung, di mana kontrol keasaman lambung sangat diperlukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet kunyah dan tablet effervescent (yang larut dalam air) jauh lebih efektif dalam mengendalikan keasaman lambung dibandingkan dengan tablet yang hanya ditelan. Efektivitas ini terlihat terutama setelah mengonsumsi makanan yang dapat memicu peningkatan asam lambung. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua obat dirancang untuk dikunyah.
Pentingnya Memahami Jenis Obat
Sebelum mengunyah obat, sangat penting untuk memahami jenis obat yang sedang digunakan. Beberapa obat, seperti obat dalam bentuk kapsul atau tablet biasa, tidak dianjurkan untuk dikunyah. Ini karena obat-obatan tersebut memiliki lapisan khusus yang dirancang untuk pelepasan zat aktif secara bertahap. Menghancurkan atau mengunyah obat tanpa petunjuk dokter bisa berisiko, mengurangi efektivitas obat, atau bahkan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Misalnya, obat-obatan yang memiliki lapisan enterik dirancang untuk tidak larut di lambung, tetapi larut di usus halus. Mengunyah atau menghancurkan obat tersebut dapat menyebabkan pelepasan zat aktif yang terlalu cepat, yang dapat berbahaya. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat atau berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat.

Interaksi Obat dengan Minuman
Selain cara mengonsumsi obat, interaksi obat dengan minuman juga perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin memilih untuk menelan obat dengan jus, kopi, atau susu. Namun, interaksi tersebut dapat mengakibatkan efek negatif. Misalnya, susu dapat menghambat penyerapan antibiotik tertentu seperti tetrasiklin, sementara jus jeruk dapat meningkatkan efek samping beberapa obat tekanan darah dan kolesterol.
Kafein yang terdapat dalam kopi juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan menyebabkan peningkatan detak jantung. Oleh karena itu, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, sebaiknya gunakan air putih saat menelan obat. Ini adalah langkah sederhana namun sangat penting untuk memastikan obat bekerja dengan efektif.
Penelitian dan Data Terkait
Sejumlah penelitian telah mendalami topik ini dan memberikan wawasan lebih dalam mengenai efektivitas mengunyah obat. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Inggris, peneliti menemukan bahwa pasien yang mengonsumsi antasida dalam bentuk tablet kunyah melaporkan pengurangan gejala lebih cepat dibandingkan mereka yang menggunakan tablet telan. Ini menunjukkan bahwa cara konsumsi dapat mempengaruhi hasil pengobatan.
Selain itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology menemukan bahwa pasien dengan gejala refluks asam yang menggunakan tablet kunyah mengalami perbaikan signifikan dalam waktu yang lebih singkat. Ini menunjukkan bahwa mengunyah obat dapat menjadi metode yang lebih efektif dalam mengatasi masalah lambung.
Berdasarkan berbagai penelitian dan data yang ada, mengunyah obat, terutama yang diformulasikan sebagai tablet kunyah, dapat lebih efektif dibandingkan menelannya langsung. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua obat dirancang untuk dikunyah. Selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat dan konsultasikan dengan tenaga medis jika ragu. Dengan pemahaman yang tepat mengenai cara konsumsi obat, kita dapat memastikan bahwa obat bekerja dengan optimal dan mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

6 Manfaat Mengunyah Makanan Lebih Lama, Begini Cara yang Benar
Tidak hanya membantu dalam proses pencernaan, tetapi mengunyah juga dapat berkontribusi pada pengendalian berat badan dan kesehatan gigi.

Kenali Manfaat Mengunyah Makanan 32 Kali, Cegah Masalah Kesehatan dan Sesuai Tuntutan Agama
Saat ini banyak orang makan tergesa-gesa. Padahal, semakin lama mengunyah makanan hingga sekitar 32 kali berdampak baik untuk kesehatan.

Cara Mudah dan Aman untuk Menelan Pil bagi yang Kesulitan Minum Obay
Peneliti dari Jerman menemukan dua metode yang dapat membantu mempermudah proses menelan pil, yaitu teknik pop-bottle dan metode lean-forward.
PIL 1 tahun yang lalu

5 Tanda yang Bisa Tampak ketika Anda Mengunyah Makanan secara Salah
Kesalahan dalam mengunyah makanan bisa menjadi penyebab terjadinya sejumlah masalah. Ketahui tanda ketika Anda mengunyah makanan dengan cara yang salah.

Ini Alasan Mengapa Obat Berbentuk Sirup Cenderung Memiliki Rasa yang Sama
Setiap obat berbentuk sirup terutama obat batuk yang kita konsumsi cenderung memiliki rasa yang sama. Mengapa hal ini bisa terjadi?