Jakarta (ANTARA) - Dalam dunia perkuliahan, istilah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan Indeks Prestasi Semester (IPS) sering digunakan untuk mengukur capaian nilai akademik mahasiswa.
Akan tetapi, untuk calon mahasiswa yang baru masuk perkuliahan, masih banyak yang belum memahami perbedaan di antara keduanya.
Memahami perbedaan keduanya sangat penting, karena IPK dan IPS tidak hanya sebagai hasil akademik kuliah, tetapi juga dapat mempengaruhi peluang penerimaan beasiswa, kelulusan, hingga prospek karir di masa depan.
Untuk selengkapnya, berikut penjelasan pengertian dan perbedaan IPK serta IPS dalam bagian sistem penilaian akademik perkuliahan.
Baca juga: KBRI Tunis gelar kuliah umum tentang Piagam Madinah
Apa itu IPK?
IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif, yang merupakan rata-rata nilai kumulatif dari seluruh mata kuliah yang telah diambil mahasiswa selama masa studinya.
Nilai ini dihitung berdasarkan bobot nilai setiap mata kuliah yang dikonversi ke dalam skala tertentu, biasanya 0,00–4,00. IPK pun menjadi penentu untuk keberhasilan akademik mahasiswa secara keseluruhan selama waktu perkuliahan.
Sebagai contoh, apabila seorang mahasiswa telah menyelesaikan empat semester dengan nilai IPS masing-masing 3.5, 3.8, 3.6, dan 3.7, maka IPK-nya adalah rata-rata dari nilai-nilai tersebut, yaitu sekitar 3.65.
Rumus umum menghitung IPK: (jumlah nilai seluruh mata kuliah × SKS) ÷ total SKS keseluruhan
Apa itu IPS?
Berbeda dengan IPK, IPS atau Indeks Prestasi Semester adalah rata-rata nilai yang diperoleh mahasiswa dalam satu semester saja.
IPS dihitung berdasarkan nilai mata kuliah yang diambil pada semester tersebut tanpa menghitung nilai semester sebelumnya atau berikutnya.
Sebagai contoh, jika seorang mahasiswa mengambil lima mata kuliah dalam satu semester dan mendapatkan nilai A untuk tiga mata kuliah serta B+ untuk dua mata kuliah lainnya, maka IPS-nya akan dihitung berdasarkan bobot lima nilai tersebut pada satu semester itu saja.
Rumus umum menghitung IPS: (jumlah nilai mata kuliah × SKS) ÷ total SKS
Baca juga: Kemensos tawarkan kampus berkualitas berbiaya Rp1 jutaan per semester
Perbedaan antara IPK dan IPS
Perbedaan antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan Indeks Prestasi Semester (IPS) sebenarnya tidak jauh berbeda, hanya pada cakupan waktu penghitungan nilai akademiknya saja.
IPK merupakan nilai rata-rata hasil keseluruhan prestasi akademik mahasiswa dari awal hingga akhir studi, menghitung semua mata kuliah yang telah diselesaikan sepanjang masa perkuliahan.
Sebaliknya, IPS hanya mengukur prestasi akademik mahasiswa dalam satu semester tertentu, mencakup nilai dari mata kuliah yang diambil selama periode itu saja.
Artinya, IPK memberikan gambaran menyeluruh tentang hasil akademik mahasiswa secara seluruhnya, sedangkan IPS sebagai gambaran hasil sementara untuk evaluasi setiap semester yang diikuti.
Keduanya pun saling berpengaruh dalam kenaikan atau penurunan IPK dan IPS. Sehingga, jika ingin mendapatkan nilai IPK yang bagus, mahasiswa perlu memiliki nilai IPS yang bagus juga pada tiap mata kuliah.
Bagaimana mahasiswa dapat meningkatkan IPK dan IPS?
Selama menjalankan masa kuliah, selain mengikuti kelas kuliah, mahasiswa perlu melakukan strategi lainnya untuk meningkatkan hasil akademiknya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mahasiswa meningkatkan nilai akademiknya:
- Manajemen waktu dan stres: Mengatur jadwal belajar dengan baik agar dapat mempersiapkan diri untuk hadir perkuliahan, melaksanakan ujian dan mengerjakan tugas. Selain itu, tenangkan pikiran dan kurangi stres agar otak dapat bekerja secara fokus.
- Pemahaman materi: Lebih baik fokus pada pemahaman konsep daripada sekadar menghafal teori. Lalu, utamakan mempelajari materi yang masih sulit dipahami
- Diskusi kelompok: Belajar dan saling memberikan pendapat bersama teman atau dosen dapat membantu memahami materi yang masih kurang dipahami.
- Menggunakan fasilitas kampus: Fasilitas kampus seperti perpustakaan, bimbingan dosen, atau ikut seminar kampus, bisa mahasiswa manfaatkan untuk bertanya perihal materi perkuliahan atau berdiskusi.
Dengan memahami perbedaan antara IPK dan IPS, mahasiswa dapat lebih siap memiliki strategi dalam belajarnya. Selain itu, fokus pada pengembangan keterampilan non-akademik juga sangat penting untuk membangun jati diri dan karir yang sukses di masa depan.
Baca juga: Realisasi pencairan KIP Kuliah semester genap 2025 mencapai Rp6,3 T
Baca juga: Kemarin, realisasi KIP hingga pojok ramah anak di "rest area"
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025