Analisis: Borong Emas, Benarkah Sekadar FOMO atau Gejala Masyarakat Melek Investasi?

1 week ago 8

8000hoki Data Akun website Slots Maxwin Singapore Terpercaya Gampang Jackpot Full Setiap Hari

hoki kilat online Pusat Platform web Slots Maxwin Thailand Terkini Gampang Win Non Stop

1000 hoki Data Login web Slot Gacor Japan Terpercaya Sering Scatter Setiap Hari

5000hoki Data Situs situs Slots Maxwin Singapore Terkini Sering Lancar Menang Non Stop

7000 Hoki Online List Login website Slot Gacor Myanmar Terbaru Sering Lancar Scatter Full Banyak

9000 hoki Login website Slot Gacor Singapore Terkini Pasti Jackpot Banyak

Data Platform games Slots Maxwin basis Myanmar Terpercaya Mudah Scatter Online

Idagent138 Akun Slot Maxwin Online

Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Adugaming Daftar Id Slot Anti Rungkat

kiss69 Id Slot Game Online

Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad

Moto128 Akun Slot Game Online

Betplay138 Id Slot Online

Letsbet77 Daftar Slot Maxwin

Portbet88 Id Slot Gacor Online

Jfgaming168 Daftar Slot Gacor Terpercaya

Mg138 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Adagaming168 Akun Slot Terpercaya

Kingbet189 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Summer138 Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

Evorabid77 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya

bancibet login Id Slot Terpercaya

  1. UANG

Banyak orang ikut membeli emas hanya karena melihat orang lain melakukannya. Tapi seiring waktu, situasi berkembang menjadi lebih serius.

Kamis, 17 Apr 2025 14:59:00

 Borong Emas, Benarkah Sekadar FOMO atau Gejala Masyarakat Melek Investasi? Analisis: Borong Emas, Benarkah Sekadar FOMO atau Gejala Masyarakat Melek Investasi? (©merdeka.com)

Beberapa waktu terakhir, pemandangan antrean panjang di gerai Antam di berbagai kota menjadi fenomena menarik. Masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan hanya membeli satu hingga lima gram emas batangan. Sekilas, ini tampak seperti tren belaka. Tapi benarkah ini sekadar FOMO, atau ada kekhawatiran yang lebih dalam?

Analis sector keuangan dan emas, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa fenomena ini berawal dari efek psikologis Fear of Missing Out (FOMO). Banyak orang ikut membeli emas hanya karena melihat orang lain melakukannya. Tapi seiring waktu, situasi berkembang menjadi lebih serius: emas diposisikan sebagai perlindungan dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat, Iran, dan Israel, ditambah dengan perang dagang AS–China yang kembali memanas, menjadi pemicu utama lonjakan harga emas global hingga menembus USD 3.300 per ons.

“Trump baru-baru ini menaikkan tarif impor dari China sebesar 245 persen karena China menghentikan pembelian pesawat Boeing. Efek domino dari kebijakan ini terasa sampai ke Indonesia,” ujar Ibrahim. Hasilnya? Daya beli masyarakat menurun, kepercayaan konsumen melemah, dan emas pun jadi “pelarian” investasi yang dirasa paling aman.

Bukan Lagi FOMO

Berbeda dari tren-tren sebelumnya, Ibrahim menyebut pembelian emas saat ini sudah bukan impulsif. Banyak orang, terutama kelas menengah ke bawah, mulai membeli emas sebagai strategi bertahan hidup, mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tabungan yang mulai menipis.

Menariknya, sebagian besar pembeli emas fisik ini justru berasal dari kalangan muda yang sudah berkeluarga namun masih tinggal bersama orang tua atau mertua. Dengan biaya hidup yang lebih ringan, mereka bisa menyisihkan penghasilan untuk logam mulia.

Sementara itu, keluarga mandiri yang harus membayar kontrakan, biaya sekolah anak, dan kebutuhan sehari-hari justru kesulitan untuk menyisihkan dana investasi. “Kalau semua uang habis untuk kebutuhan, mana bisa beli emas?” kata Ibrahim.

Peran Bank Emas yang Kurang Populer

Ibrahim juga menyoroti kurangnya edukasi mengenai investasi digital seperti bullion bank. Dia menyayangkan gerai-gerai Antam belum maksimal dalam mengarahkan masyarakat ke skema investasi emas digital, padahal hal ini dapat membantu mengurangi antrean dan keterbatasan stok emas fisik yang kini kian menipis. Produksi logam mulia belum mampu mengimbangi lonjakan permintaan, sehingga stok di gerai-gerai sering kali habis.

Salah satu hambatan utama menurutnya adalah minimnya minat masyarakat awam untuk melakukan registrasi online. Banyak dari mereka lebih memilih datang langsung ke lembaga seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) atau Pegadaian untuk membeli emas secara konvensional. Perbedaan tingkat literasi keuangan antara kelas atas dan menengah ke bawah menjadi tantangan tersendiri.

Dia menambahkan edukasi mengenai bullion bank saat ini masih belum merata. Padahal, keberadaan bullion bank yang telah diresmikan pemerintah seharusnya bisa menjadi solusi cadangan emas nasional dan meningkatkan kekuatan ekonomi Indonesia.

Namun, volume transaksi yang tercatat baru mencapai Rp1 triliun, angka yang dinilainya masih jauh dari potensi sebenarnya.

"Seharusnya pada saat Bullion Nank itu dibentuk ya kemudian diresmikan oleh presiden seharusnya lebih dari satu triliun seharusnya loh seharusnya lebih dari satu triliun karena harus ingat bahwa bullion bank itu akan diadjadikan sebagai cadangan ya, cadangan emas dunia emas Indonesia nah dulu ya sebelum ada bullion bank kita emas dunia emas logam mulia di Indonesia itu cadangannya kan sumbatonase nah sekarang dengan bulion bank supaya tahu kita seberapa sih keuangannya untuk kekuatan ekonomi gitu," Ibrahim mengakhiri.

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

emas 1 tahun yang lalu

Masyarakat Beli Emas Antam Membludak, Antre dari Pukul 4.30 Pagi dan Pembelian Dibatasi

Masyarakat Beli Emas Antam Membludak, Antre dari Pukul 4.30 Pagi dan Pembelian Dibatasi

Kini, Jumat, harga emas buatan Antam dibanderol Rp1.889.000 dari semula Rp1.846.000 per gram.

Diburu Masyarakat, Stok Emas Antam Habis

Diburu Masyarakat, Stok Emas Antam Habis

Dalam laman tersebut, berbagai butik memiliki ketersediaan yang berbeda-beda, namun mayoritas butik kehabisan stok emas batangan varian 2 gram ke atas.

Jangan FOMO, Begini Cara Investasi Emas yang Benar Menurut Ekonom

Jangan FOMO, Begini Cara Investasi Emas yang Benar Menurut Ekonom

Banyak negara menambah cadangan emas batangan sebagai strategi lindung nilai.

Harga Emas Antam Naik Drastis, Waktu yang Tepat untuk Beli?

Harga Emas Antam Naik Drastis, Waktu yang Tepat untuk Beli?

Banyak bank sentral negara-negara di seluruh dunia yang kini tengah membeli emas.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |