Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengukuhkan para tenaga kesehatan profesional melalui prosesi Sumpah Profesi di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta pada Kamis (17/4 - 2025). / ist
JOGJA—Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengukuhkan para tenaga kesehatan profesional melalui prosesi Sumpah Profesi di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta pada Kamis (17/4/2025).
Momen ini menandai komitmen para lulusan untuk mengabdikan ilmu dan keahliannya dalam dunia kesehatan dengan menjunjung tinggi etika profesi.
Sebanyak 170 lulusan mengikuti prosesi sumpah profesi yang meliputi Profesi Fisioterapis, Profesi Ners, dan Tenaga Teknologi Laboratorium Medik. Acara ini turut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi UNISA Yogyakarta.
Dalam laporannya, Dekan FIKes UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, MPH., menyampaikan bahwa seluruh peserta sumpah telah menyelesaikan proses akademik dan uji kompetensi nasional (UKOM) dengan capaian yang membanggakan. Rinciannya, sebanyak 162 lulusan dari Profesi Fisioterapis, 4 dari Profesi Ners, dan 4 dari Program D4 Teknologi Laboratorium Medik.
“Alhamdulillah, rata-rata capaian UKOM Nasional mencapai 92,76%, dengan Profesi Fisioterapis dan Ners memperoleh kelulusan 100%, dan Teknologi Laboratorium Medik mencapai 86%,” jelas Dewi.
BACA JUGA: Kesepakatan Tarif AS dan Indonesia Maksimal 60 Hari, Ini Tawaran Masing-Masing Negara
Tak hanya itu, para lulusan juga mencatatkan prestasi akademik yang gemilang. IPK tertinggi pada jenjang profesi mencapai 4,00, sedangkan pada jenjang D4 mencapai 3,73. Sebagian besar lulusan fisioterapi (159 orang) memperoleh predikat kelulusan dengan pujian (cumlaude), begitu pula seluruh lulusan Profesi Ners.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menegaskan pentingnya integritas dan akhlak mulia dalam menjalani profesi di bidang kesehatan. “Lulusan UNISA harus menjunjung tinggi etika profesi. Ilmu yang kalian peroleh harus diiringi dengan tanggung jawab moral dan spiritual,” tegas Warsiti.
Warsiti juga menginformasikan bahwa mulai tahun ini, UNISA membuka peluang bagi para lulusan untuk memperluas wawasan dan mencari pengalaman kerja di luar negeri. “Kami berharap ini menjadi kabar baik bagi para lulusan, dan tentu saja dukungan dari orang tua sangat diharapkan agar ananda tercinta bisa mengembangkan diri secara global,” ujarnya.
Menanggapi maraknya kasus pelanggaran etik profesi yang tengah viral di masyarakat, Rektor menyampaikan keprihatinannya. “Kita harus belajar dari kasus tersebut. Kecerobohan sekecil apa pun yang dilakukan tenaga kesehatan bisa berdampak besar dan menurunkan kepercayaan masyarakat. Harapan kami, lulusan UNISA senantiasa menjaga akhlak, etika, dan profesionalisme dalam bertugas,” pesan beliau.
Momen ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para orang tua dan keluarga lulusan yang turut hadir menyaksikan secara langsung prosesi sumpah profesi. FIKes UNISA Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus mencetak tenaga kesehatan yang unggul, beretika, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan nasional dan global.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, rohaniwan, perwakilan organisasi profesi, serta para mitra rumah sakit dan institusi layanan kesehatan. Prosesi berlangsung dengan khidmat dan ditutup dengan doa serta ungkapan syukur. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News