Pelaku Wisata DIY Sebut Lonjakan Wisatawan Saat Long Weekend Tak Signifikan

12 hours ago 3

Pelaku Wisata DIY Sebut Lonjakan Wisatawan Saat Long Weekend Tak Signifikan Pelancong menikmati suasana sore di Jalan Malioboro, Jogja, Senin (18/06/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, JOGJA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyampaikan pada momen libur panjang Jumat Agung dan Paskah terjadi lonjakan kunjungan wisatawan, namun tidak sebanyak libur panjang sebelum sebelumnya. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan di ring 1 dan 2 masih lumayan, namun di ring 3 belum begitu banyak.

Menurutnya kunjungan masih didominasi wisatawan individu dan keluarga. Serta sedikit wisatawan mancanegara (Wisman) yang sudah mulai masuk.

"Dari sisi destinasi dan kuliner sudah terlihat penyebarannya, namun okupansi hotel belum tersebar seperti harapan, masih terkonsentrasi Kota dan Sleman," ucapnya, Sabtu (19/4/2025).

BACA JUGA: Packrafting Canden Bantul, Padukan Wisata Sungai dan Jamu Tradisional

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut momen libur panjang kali ini dilihat dari skema harga kamar hotel, meski terjadi peningkatan namun tidak cukup drastis. Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan peningkatan tidak signifikan diperkirakan karena jarak libur panjang masih berdekatan dengan libur lebaran yang lalu.

Menurutnya destinasi yang diminati di antaranya Candi Borobudur, dimana tiket naik Candi fully booked untuk 19-20 April 2025. Kemudian lava tour, dan obyek wisata spot foto seperti Heha, Pictniq, dan lainnya. "Pergerakan wisatawan masih didominasi oleh keluarga dan grup kecil," ucapnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forkom Desa/Kampung Wisata & Pokdarwis DIY, Andi Irawanto menyampaikan Desa Wisata yang memiliki destinasi, tingkat kunjungannya cukup tinggi saat libur panjang. Namun Desa Wisata yang tidak memiliki destinasi tidak banyak terpengaruh momen libur panjang, sebab segmen Desa Wisata berbeda dengan destinasi.

Ia menjelaskan di hari biasa pun jika ada booking bisa ramai karena untuk beli paket di Desa Wisata harus reservasi dahulu. "Harus reservasi terlebih dahulu sebelum datang beda dengan destinasi," jelasnya.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyampaikan reservasi hotel di DIY untuk periode 18-19 April 2025 rata-rata mencapai 40%-50%. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan khusus di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman bisa mencapai 60%.

BACA JUGA: Disbud Sleman Susun Buku Kawasan Wisata Kaliurang

Menurutnya PHRI DIY menargetkan okupansi bisa mencapai 75%, dengan pertimbangan daya beli masyarakat belum baik-baik saja. "Mayoritas tamu-tamu keluarga dan rombongan instansi swasta," kata Deddy.

Deddy menyampaikan reservasi hotel di momen long weekend ini belum sesuai harapan PHRI DIY. Sebab belum merata ke Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. "Dilihat reservasi yang ada saat ini belum sesuai harapan kami," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |