Mayat Misterius Mengapung di Sungai Bengawan Solo

12 hours ago 3

Mayat Misterius Mengapung di Sungai Bengawan Solo Ilustrasi. - Freepik

Harianjogja.com, SRAGEN—Sesosok mayat pria yang tidak diketahui identitasnya alias misterius ditemukan mengapung di bawah barongan bambu di aliran Sungai Bengawan Solo, Dukuh Dungus, Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (19/4/2025).

Jasad tersebut kemudian dievakuasi ke Instalasi Forensik RSUD dr Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen dan hingga kini identitasnya masih misterius.

Seorang sukarelawan yang juga warga Karanganyar, Plupuh, Sragen, Bambang mengatakan penemuan mayat itu berawal ada warga mencari ikan dengan menggunakan perahu di Bengawan Solo karena ada pladu (fenomena ikan mati) sekitar pukul 05.00 WIB.

BACA JUGA: Mayat Warga Sleman Ditemukan di Kali Code, Awalnya Dikira Boneka

Saat mencari ikan itu, warga dikejutkan dengan adanya sesosok mayat mengapung di bawah barongan bambu. "Warga itu ketakutan dan membawa perahunya ke daratan. Warga itu kemudian menghubungi saya. Lalu saya ke lokasi dan ternyata benar ada mayat," katanya, Sabtu (19/4/2025).

"Saya langsung menghubungi PMI Sragen, Puskesmas Plupuh. Warga itu ketakutan karena takut menjadi saksi atau apa," katanya.

Tim PMI bersama Puskesmas Plupuh dan Polsek Plupuh, Sragen, serta sukarelawan lainnya datang untuk mengevakuasi mayat di Sungai Bengawan Solo tersebut. 

Ketua PMI Sragen Utami Dewi Masithoh menyampaikan lokasi temuan jenazah itu terletak di Dukuh Dungus RT 017, Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen. Dia menjelaskan identitas korban belum diketahui dan hanya diketahui ciri-ciri korban seorang laki-laki berumur 40 tahun.

"Ciri-ciri lainnya tinggi 160 cm, kaus warna merah kombinasi warna hitam pada lengan, celana panjang hitam, celana dalam abu-abu, ada uang tunai Rp2.177.500, dan ponsel merek Samsung warna hijau. Korban diperkirakan sudah meninggal dan mengapung di sungai selama 2-3 hari," ucapnya.

BACA JUGA: Terungkap CCTV Temuan Mayat Wanita Wonogiri di Sungai Code, Ada Aktivitas Mencurigakan

Awalnya PMI mendapat informasi tentang adanya temuan jenazah. Informasi tersebut, jelas dia, langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi. Proses evakuasi menggunakan tali karena medan yang terjal dan lokasi jenazah di bawah barongan bambu. 

"Evakuasi dibantu tim BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] karena memiliki peralatan lengkap dan mengirimkan satu perahu karet dan water rescue serta peralatan lainnya. Evakuasi dilakukan dengan menuruni tebing setinggi 3 meter. Setelah berhasil dievakuasi, korban dibawa ke RSSP menggunakan ambulans PMI Sragen," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |