Turun Temurun Jual Emas di Mayestik: Dari Stok 300 Gram Kini Jadi 20 Kg Emas

4 days ago 5

  1. UANG

Toko ini menjadi tempat para pekerja menggantung hidup lintas zaman.

Selasa, 15 Apr 2025 18:20:20

 Dari Stok 300 Gram Kini Jadi 20 Kg Emas Turun Temurun Jual Emas di Mayestik: Dari Stok 300 Gram Kini Jadi 20 Kg Emas (©merdeka.com)

Toko berwarna krem itu sudah terlihat sedikit usang. Pada beberapa sudut dinding toko yang berada di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, mulai memudar, namun tetap kokoh di tengah riuhnya kota Jakarta.

Di bagian depan, terpasang papan besar berwarna merah bertuliskan "Toko Emas Hanafi Jaya".

Bukan sekadar ladang usaha, Toko Emas Hanafi Jaya ini menjadi tempat para pekerja menggantung hidup lintas zaman. Di baliknya, mengalir cerita panjang tentang warisan, kerja keras, dan pencarian jati diri seorang anak yang meneruskan jejak ayahnya.

Adalah Hanafi, pemilik toko, yang kini mengelola bisnis tersebut. Dia tak serta merta lahir untuk menjadi pedagang emas. Tapi hidup membawanya ke sana, perlahan namun pasti.

Usaha ini dimulai jauh sebelum nama Hanafi Jaya dikenal pelanggan. Sekitar tahun 1995, sang ayah memulai segalanya hanya dengan modal 300 gram emas. Sedikit demi sedikit, emas itu tumbuh menjadi lebih dari 20 kilogram.

“Bapak saya mulai dari 300 gram, lalu bisa mengelola sampai 20,9 kilogram,” ujar Hanafi, sang putra, yang kini menjadi pengelola utama toko.

Berbeda dengan perjalanan sang ayah yang penuh momentum emas (secara harfiah dan metafora), Hanafi justru harus mendayung lebih keras di arus zaman yang berubah. Hampir satu dekade menggeluti bisnis yang sama, ia mengaku belum bisa menyamai capaian orang tuanya.

Pasar tak lagi seperti dulu. Tantangan bukan hanya dari toko tetangga, tapi juga dari e-commerce, tren belanja digital, dan produsen yang langsung menjual ke konsumen.

“Sekarang sudah beda. Dulu buka toko aja pasti ada yang datang. Sekarang bersaing dengan platform,” katanya.

Ironisnya, Hanafi sendiri awalnya tidak terlalu tertarik dengan bisnis emas. Ia sempat bercita-cita bekerja profesional atau melanjutkan studi. Namun, kehendak keluarga berbicara lain. Ia akhirnya ikut turun langsung ke pasar.

“Dipaksa ikut, bukan karena suka. Tapi akhirnya saya sadar, duit yang orang tua hasilkan itu nggak gampang,” ungkapnya dengan suara pelan.

Ketika dipercaya menjadi kepala toko, beban semakin besar. Ada target omzet, pengelolaan stok, hingga strategi penjualan yang harus ia pikirkan. Sebagai lulusan pesantren dengan IPK cumlaude, Hanafi sempat merasa tidak berada di tempat yang tepat.

Namun ia memilih jalan bakti. “Mungkin ini keberkahan,” katanya sembari tersenyum kecil.

 Dari Stok 300 Gram Kini Jadi 20 Kg Emas Toko Emas Hanafi Jaya merdeka.com

Nilai Berbisnis

Keluarganya berasal dari Pariaman, Sumatera Barat, daerah yang lekat dengan budaya merantau dan berdagang. Di lingkungan ini, berdagang emas sudah seperti jalan hidup. “Jarang yang kerja kantoran,” ujarnya.

Nilai-nilai bisnis ditanamkan sejak kecil: berhitung, menyusun rencana, dan memahami bahwa emas bukan sekadar barang dagangan melainkan aset.

“Orang tua saya bilang, kalau udah dagang emas, nggak akan mati kecuali lu nyambung ke narkoba,” ucap Hanafi sambil tertawa kecil.

Kini, Hanafi menjalankan usaha bersama keluarganya. Semua lulusan sarjana, bahkan ada yang magister. Mereka tak hanya berjualan, tapi juga memberikan edukasi dan pelayanan yang lebih personal pada pelanggan.

Di era digital, mereka juga tak tinggal diam. Toko-toko mereka tersebar di Jakarta Barat, Bintaro, Ciledug telah merambah e-commerce seperti Tokopedia dan aktif di media sosial. Ia bahkan menyiasati lambatnya respons marketplace dengan mencantumkan nomor WhatsApp agar transaksi lebih cepat dan personal.

“Inovasi kecil tapi penting,” katanya.

Meski toko mereka tidak sebesar jaringan retail emas ternama, semua dijalankan tanpa karyawan eksternal.

“Pengunjung memang tak seperti dulu. Tapi kami masih bisa handle sendiri.”

Kini, lebih dari sekadar bisnis, toko emas ini menjadi simbol perjuangan dan keberlanjutan. Hanafi menyadari bahwa warisan bukan hanya soal harta, tapi juga tanggung jawab moral untuk menjaga nilai dan kepercayaan.

“Bisnis ini bukan cuma tentang emas. Ini tentang amanah,” tutupnya dengan lirih.

 Dari Stok 300 Gram Kini Jadi 20 Kg Emas Toko Emas Hanafi Jaya merdeka.com

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia
Emas Ternyata Sudah Digunakan Sejak 4000 Tahun Sebelum Masehi, Kini Harga Terus Naik dan Jadi Buruan Masyarakat

Emas Ternyata Sudah Digunakan Sejak 4000 Tahun Sebelum Masehi, Kini Harga Terus Naik dan Jadi Buruan Masyarakat

Emas umumnya digunakan selama beberapa ribu tahun hanya untuk membuat benda-benda seperti perhiasan dan benda untuk pemujaan.

emas 1 tahun yang lalu

Fenomena Gadai Emas di Padang Pasca-Lebaran, Ternyata Ini Penyebabnya

Fenomena Gadai Emas di Padang Pasca-Lebaran, Ternyata Ini Penyebabnya

Masyarakat Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar) ramai menggadaikan perhiasan emasnya di Kantor Pengadaian Tarandam.

Masyarakat Beli Emas Antam Membludak, Antre dari Pukul 4.30 Pagi dan Pembelian Dibatasi

Masyarakat Beli Emas Antam Membludak, Antre dari Pukul 4.30 Pagi dan Pembelian Dibatasi

Kini, Jumat, harga emas buatan Antam dibanderol Rp1.889.000 dari semula Rp1.846.000 per gram.

Menilik Sejarah Emas di Indonesia hingga Jadi Pilihan Investasi yang Populer

Menilik Sejarah Emas di Indonesia hingga Jadi Pilihan Investasi yang Populer

Di tengah isu Emas Antam palsu yang menjadi sorotan, menarik untuk diketahui sejarah singkat emas di Indonesia.

emas 1 tahun yang lalu

Berkat Negara Ini, Emas Jadi Barang Mewah Bernilai Tinggi

Berkat Negara Ini, Emas Jadi Barang Mewah Bernilai Tinggi

Emas juga menjadi instrumen investasi yang populer untuk pelindung nilai.

Ini Faktor Buat Harga Emas Mahal dan Terus Naik, Sudah Terjadi Sejak Era Kerajaan

Ini Faktor Buat Harga Emas Mahal dan Terus Naik, Sudah Terjadi Sejak Era Kerajaan

Nilai emas cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini berbeda dengan mata uang yang mengalami devaluasi seiring waktu.

emas 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |