Jakarta (ANTARA) - Pelecehan seksual merupakan tindakan yang dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Meski sering kali dianggap sebagai isu yang tabu, kenyataannya penting bagi setiap individu untuk mengetahui cara-cara yang tepat dalam melindungi diri.
Banyak orang merasa cemas atau tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi yang berisiko tersebut. Oleh karena itu, memiliki pengetahuan mengenai cara menjaga diri dari pelecehan seksual adalah langkah awal yang sangat penting.
Beberapa langkah praktis yang bisa diambil untuk mencegah pelecehan seksual termasuk memahami batasan diri dan menghindari situasi yang bisa menimbulkan risiko. Selain itu, penting juga untuk selalu menjaga komunikasi yang jelas, baik secara verbal maupun non-verbal, dalam setiap interaksi.
Jika merasa tidak nyaman, seseorang harus merasa memiliki hak untuk mengatakan "tidak" dengan tegas, tanpa rasa takut atau ragu. Selain pencegahan individu, penting juga untuk menyadari bahwa lingkungan sekitar dapat berperan dalam menciptakan rasa aman.
Baca juga: Fakta kasus pelecehan seksual Agus Buntung yang tuai perhatian publik
Menjaga solidaritas antar sesama dan melaporkan tindakan pelecehan yang terjadi, baik di tempat umum maupun pribadi, adalah bagian dari upaya bersama untuk memerangi masalah ini. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, diharapkan pelecehan seksual dapat dikurangi dan dicegah.
Dengan demikian, berikut beberapa tips yang dapat membantu melindungi diri, khususnya bagi perempuan, dari tindakan pelecehan seksual.
Tips menjaga diri dari tindakan pelecehan seksual
1. Kenali batasan diri
Setiap orang memiliki batasan yang berbeda dalam berinteraksi. Penting untuk mengetahui dan mengomunikasikan batasan pribadi dengan jelas kepada orang lain. Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" jika seseorang melewati batasan yang Anda tetapkan.
Baca juga: Penyandang disabilitas IWAS jalani pemeriksaan tersangka di Polda NTB
2. Percaya pada intuisi
Jika merasa tidak nyaman atau terancam oleh perilaku seseorang, percayalah pada intuisi Anda. Jauhi situasi atau individu yang membuat Anda merasa tidak aman, meskipun tidak ada ancaman secara langsung.
3. Tetap waspada di tempat umum
Saat berada di tempat umum, Anda harus tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Hindari menghabiskan waktu sendirian di tempat yang sepi dan pastikan perangkat komunikasi, seperti ponsel, mudah dijangkau jika terjadi keadaan darurat.
4. Jangan percaya dengan orang asing
Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan, namun penting untuk tidak sepenuhnya percaya pada orang yang baru ditemui. Untuk menghindari pelecehan seksual, sebaiknya jaga jarak dengan mereka yang bukan keluarga atau kerabat dekat.
5. Bela diri secara fisik jika diperlukan
Kadang-kadang, kata-kata tidak cukup efektif, terutama jika seseorang tidak menghargai penolakan Anda. Jika merasa diserang dan penolakan Anda diabaikan, Anda berhak untuk membela diri.
Baca juga: Polda NTB gelar rekonstruksi kasus pelecehan tersangka tunadaksa
6. Rekam, foto, dan tatap pelaku
Jangan ragu untuk merekam atau memotret orang yang mencurigakan, karena ini bisa menjadi bukti jika pihak berwenang memerlukannya. Selain itu, menatap langsung orang yang mencurigakan dapat membuat pelaku merasa diawasi dan mungkin menghentikan tindakannya. Tunjukkan bahwa Anda tidak takut.
Pelecehan seksual merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan tidak dapat diterima dalam situasi atau tempat apa pun. Tindakan ini mencakup segala bentuk perilaku yang bersifat seksual dan tidak diinginkan, baik berupa kata-kata, sentuhan fisik, atau tindakan lainnya yang menyinggung, memaksa, atau merendahkan martabat seseorang.
Langkah-langkah pencegahan yang dimaksud bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya pelecehan seksual dengan meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, serta pemberdayaan individu untuk mengidentifikasi dan menghindari situasi berbahaya.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan setiap orang, khususnya perempuan, dapat merasa lebih aman dan terlindungi, serta lebih siap untuk menghadapinya jika suatu saat terancam.
Pencegahan ini melibatkan tindakan seperti mengenali batasan pribadi, melaporkan kejadian yang mencurigakan, dan membangun rasa percaya diri untuk menanggapi situasi yang tidak diinginkan.
Baca juga: Polisi diminta gunakan "scientific crime investigation" kasus IWAS
Baca juga: Kasus pelecehan oleh disabilitas, KPAI fokus pemulihan korban anak
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024