Tingkatkan Konsumsi Ikan Warga Kulonprogo, Ini yang Dilakukan Dislautkan

3 hours ago 2

Tingkatkan Konsumsi Ikan Warga Kulonprogo, Ini yang Dilakukan Dislautkan Ikan salmon. / Freepik

Harianjogja.com, KULONPROGO—Konsumsi ikan di kalangan masyarakat Kabupaten Kulonprogo masih sangat rendah dibanding kabupaten atau kota lain di DIY.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kulonprogo, Wakhid Purwosubiyantoro mengatakan konsumsi ikan masyarakat Bumi Binangun dalam setahun rata-rata 31,44 kilogram pertahun.

Menurutnya itu paling rendah di DIY karena kabupatan atau kota lain rata-rata konsumsi ikannya pertahun sudah 32 kilogram ke atas. "Ikan pasti korelasi dengan gizi yang tinggi budaya makan ikan masih belum ada kesadaran kalau berdasar data rata-rata tersebut," katanya, Jumat (10/10/2025).

Dia berharap, masyarakat harus membudayakan makan ikan. Wakhid menuturkan, instansinya sudah membuat program gerakan makan ikan untuk atasi stunting (Gemati) agar meningkatkan budaya tersebut sehingga stunting turun.

Menurutnya, Gemati akan menyasar lokasi stunting di 10 kalurahan untuk mengenalkan menu olahan ikan menjadi konsumsi utama.
"10 kalurahan itu terdiri dari Sidoharjo, Kalirejo, Banjaroyo, Banjararum, Karangsewu, Sukereno, Sentolo, Hargorejo, Sidorejo, dan Karangsari," ucapnya.

Penumbuhan pengolah pemasak ikan agar dapat menghasilkan berbagai macam olahan masak yang lebih variatif.
Selain sebagai upaya penurunan stunting, gemar makan ikan menjadi cara untuk mencegah stunting juga. "Menu olahan ikan akan dikenalkan agar bisa menjadi menu masyarakat Kulonprogo," lanjut Wakhid.

Sementara itu, Kepala Dislautkan Kulonprogo, Drajat Purbadi menambahkan, Gemati merupakan implementasi amanat dalam Instruksi Bupati Kulonprogo Nomor 1 Tahun 2025. 

Menurutnya, Gemati menjadi inovasi program Dislautkan Kulonprogo sebagai solusi stunting yang menjadi permasalahan prioritas yang harus dituntaskan. Dia menyampaikan Gemati bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi lembaga maupun masyarakat untuk gemar makan ikan.

"Gemati sebagai upaya mencegah dan mengurangi angka stunting di Kulonprogo sekaligus memperkenalkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan berprotein," jelasnya.

Drajat menjelaskan, Kulonprogo sekarang sudah memiliki asosiasi Poklahsar Wanita Sarwo Laris yang menjadi wadah pelaku usaha penyedia pangan ikan. Wadah tersebut terdiri dari 96 kelompok dengan anggota tidak kurang dari 480 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |