Foto ilustrasi banjir. / Freepik
Harianjogja.com, BANDA ACEH—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 2.456 warga di sejumlah kecamatan di kabupaten tersebut mengungsi akibat banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Rabu, mengatakan ribuan warga yang mengungsi tersebut dari 920 unit rumah terdampak banjir.
"Berdasarkan data, ada sebanyak 2.456 warga mengungsi akibat banjir. Mereka mengungsi ke rumah tetangga, meunasah maupun ke tempat yang lebih aman dan tinggi," katanya.
Ashadi merinci warga mengungsi tersebut terdiri dari Kecamatan Sungai Raya sebanyak 212 orang dari 53 rumah. Kecamatan Pereulak Timur ada lima warga dari satu rumah.
Berikutnya, 73 warga dari 20 rumah di Kecamatan Peudawa. Kecamatan Ranto Pereulak sebanyak 2.133 orang dari 837 rumah, Kecamatan Darul Ihsan satu orang dari satu rumah satu orang. Serta Kecamatan Simpang Ulim sebanyak 32 orang dari delapan rumah.
Ashadi menyebutkan banjir tersebut terjadi akibat hujan sejak Kamis (20/11) menyebabkan sejumlah sungai meluap. Banjir terparah terjadi di dua kecamatan, yakni Ranto Peureulak dan Sungai Raya.
"Hingga kini, debit air terus meningkat dan ketinggian mencapai dua meter membuat sebagian besar rumah warga terendam dan terlihat hanya atap," kata Ashadi.
Ia menyebutkan banyak warga terdampak terpaksa naik ke atap rumah sambil menunggu evakuasi. Sebagian lainnya telah mengungsi ke meunasah, sekolah, dan pos-pos darurat yang mulai dibuka oleh pemerintah desa.
"Tim SAR, BPBD, TNI, dan Polri masih terus melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan perahu kayu milik warga. Arus air yang deras sempat menyulitkan proses penyelamatan, terutama di kawasan padat penduduk di Sungai Raya," katanya.
Selain itu, banjir juga memutus akses jalan utama antar desa. Bahkan jalan Lintas Medan - Banda Aceh seperti di Kecamatan Darul Aman dan Idi Rayeuk. Sejumlah kendaraan tampak terjebak karena tidak dapat melintas akibat tingginya air.
Ashadi mengimbau masyarakat waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi turun dalam beberapa jam ke depan. Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, serta selimut ke beberapa titik pengungsian.
"Banjir ini disebut sebagai yang terparah sejak beberapa tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur. Luapan air menggenangi dua kecamatan sekaligus dan ketinggian yang menenggelamkan hampir seluruh permukiman," kata Ashadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara


















































