Mendeteksi hipertensi sejak dini dan mengadopsi gaya hidup sehat adalah langkah paling efektif untuk melindungi diri.
Selasa, 15 Apr 2025 09:00:00

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu ancaman kesehatan global yang sering kali tidak disadari hingga menimbulkan dampak yang fatal. Di seluruh dunia, jutaan orang hidup dengan kondisi ini tanpa mengetahui bahwa tubuh mereka sedang berada dalam risiko besar. Sebagai penyebab utama penyakit jantung dan stroke, hipertensi dijuluki sebagai “silent killer” atau si pembunuh senyap karena ketiadaan gejala yang jelas meski kondisi sudah tergolong serius.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 46% orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis. Ironisnya, dalam banyak kasus, penderita baru mengetahui kondisinya setelah serangan jantung atau stroke pertama terjadi.
Meski prevalensinya tinggi, ternyata ada sebagian orang yang tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi sepanjang hidupnya. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: mengapa sebagian orang kebal terhadap hipertensi? Dilansir dari timesofindia.indiatimes.com, artikel ini akan membahas secara tuntas apa itu hipertensi, siapa saja yang lebih berisiko, mengapa sebagian orang tidak mengalaminya, serta tips ilmiah untuk mencegah dan mengendalikan tekanan darah tinggi.
Memahami Hipertensi dan Faktor Risikonya

Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi ketika tekanan dalam pembuluh darah secara konsisten berada di atas ambang normal, yakni 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg. Tekanan ini mencerminkan seberapa besar gaya dorong darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa dan saat istirahat. Jika gaya ini terus-menerus tinggi, dinding arteri akan mengalami kerusakan yang dapat mengarah pada penyakit serius.
“Tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi. Tekanan ini merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke,” demikian penjelasan dari laporan kesehatan internasional. Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar risiko gangguan kesehatan seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan kerusakan retina.
Faktor-faktor penyebab hipertensi bersifat multifaktor dan kompleks. Beberapa di antaranya tidak dapat dihindari, seperti usia lanjut dan faktor genetik. Namun, sebagian besar penyebab justru berasal dari gaya hidup yang kurang sehat: kelebihan berat badan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Merokok juga berperan besar dalam meningkatkan risiko hipertensi karena dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak yang mempersempit aliran darah. Jika gaya hidup ini tidak diubah, tekanan darah tinggi akan menjadi kondisi kronis yang sulit dikendalikan dan membutuhkan terapi seumur hidup.
Mengapa Sebagian Orang Tidak Pernah Mengalami Hipertensi?
Meskipun tekanan darah tinggi umum terjadi, ada individu-individu yang tidak pernah mengalaminya. Ini bisa disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik dan kebiasaan hidup yang sehat sejak dini. Beberapa orang memiliki sifat bawaan yang melindungi mereka dari tekanan darah tinggi, seperti metabolisme yang efisien atau sistem hormonal yang stabil dalam mengatur cairan tubuh dan natrium.
Selain itu, pola hidup yang aktif dan konsumsi makanan sehat juga memainkan peran besar dalam mencegah hipertensi. Individu yang rutin berolahraga, mengonsumsi makanan rendah natrium dan tinggi serat, serta menjaga berat badan ideal cenderung memiliki tekanan darah yang lebih stabil.
Kebiasaan tidur yang cukup dan pengelolaan stres yang baik juga termasuk dalam faktor pelindung. Tekanan psikologis kronis telah terbukti meningkatkan tekanan darah melalui aktivasi hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Oleh karena itu, mereka yang memiliki kemampuan mengelola stres dengan baik umumnya lebih kecil kemungkinan terkena hipertensi.
Meski begitu, tidak mengalami tekanan darah tinggi bukan berarti kebal selamanya. Perubahan gaya hidup, penuaan, dan faktor lingkungan tetap dapat memicu peningkatan tekanan darah secara perlahan. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara berkala tetap disarankan, bahkan untuk mereka yang selama ini dianggap sehat.
Langkah Ilmiah untuk Mencegah dan Mengendalikan Hipertensi
Meskipun hipertensi tergolong kondisi kronis, kabar baiknya adalah kondisi ini bisa dicegah dan dikendalikan. Para ahli kesehatan menyarankan serangkaian langkah berbasis bukti untuk menjaga tekanan darah tetap normal dan mencegah komplikasi serius.
1. Terapkan Pola Makan DASH

Salah satu pendekatan diet paling direkomendasikan untuk mencegah dan mengelola tekanan darah tinggi adalah DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Diet ini difokuskan pada makanan yang sehat untuk jantung seperti gandum utuh, sayur, buah, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan minyak sehat, sambil membatasi konsumsi daging berlemak, produk susu tinggi lemak, makanan manis, dan makanan tinggi garam.
US News & World Report tahun 2025 menobatkan DASH sebagai "Best Heart-Healthy Diet" dan "Best Diet for High Blood Pressure". Konsistensi dalam menjalankan pola makan ini telah terbukti secara klinis mampu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
2. Rutin Beraktivitas Fisik

Aktivitas fisik menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Disarankan untuk melakukan 30 menit aktivitas aerobik sedang setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menari. Studi pada tahun 2024 menunjukkan bahwa mengganti aktivitas pasif dengan hanya 5 menit olahraga sudah dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 0,68 poin dan diastolik 0,54 poin. Manfaat akan meningkat jika aktivitas diperpanjang hingga 15–30 menit.
3. Hentikan Kebiasaan Merokok dan Batasi Alkohol

Merokok bukan hanya memperburuk kondisi tekanan darah, tetapi juga merusak pembuluh darah secara langsung. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk menghentikan kebiasaan merokok sepenuhnya. Selain itu, konsumsi alkohol juga perlu dibatasi: maksimal dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas untuk wanita.
4. Jaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama hipertensi. Menurut CDC, menurunkan berat badan meski hanya 5–10% dari total berat tubuh dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Diskusikan dengan dokter atau ahli gizi untuk membuat rencana makan dan aktivitas fisik yang sesuai demi mencapai berat badan sehat.
5. Batasi Konsumsi Garam

Salah satu penyumbang terbesar tekanan darah tinggi adalah konsumsi garam berlebih. WHO menyarankan agar asupan garam tidak lebih dari 2 gram natrium per hari atau setara dengan sekitar satu sendok teh garam. Garam tersembunyi banyak ditemukan pada makanan olahan seperti sup kaleng, saus instan, daging olahan, dan camilan kemasan. Memasak sendiri di rumah dengan kontrol bumbu yang baik menjadi solusi paling efektif.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- adinda nur shyavira

Pada saat seseorang mengalami masalah hipertensi tersembunyi, penting untuk segera menyadari dan mengatasinya.

Bahaya Hipertensi yang Sering Disepelekan Penderitanya
Berikut bahaya hipertensi yang sering disepelekan oleh penderitanya.
CNC 1 bulan yang lalu

Memahami Darah Tinggi Bisa Dikendalikan namun Apakah Bisa Disembuhkan?
Hipertensi tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, namun dapat dikendalikan melalui gaya hidup sehat dan penggunaan obat-obatan.

Apakah Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Kematian? Kenali Bahayanya
Berikut bahaya darah tinggi bagi kesehatan Anda. Apakah bisa menyebabkan kematian? Begini penjelasannya.
CNC 1 bulan yang lalu

Cara Mengatasi Darah Tinggi, Ketahui Pula Panduan untuk Hidup Sehat
Berikut ini adalah cara mengatasi darah tinggi dan panduannya untuk hidup sehat.


Cara Menurunkan Darah Tinggi Secara Efektif dan Aman
Berikut ini adalah cara menurunkan darah tinggi secara efektif.

Tanda Tekanan Darah Tinggi yang Sering Disepelekan, Bisa Ancam Nyawa
Berikut tanda tekanan darah tinggi yang sering disepelekan dan bisa mengancam nyawa Anda.
CNC 1 bulan yang lalu

Apa itu Darah Tinggi: Memahami Hipertensi dan Penanganannya
Berikut ini adalah penjelasan tentang apa itu darah tinggi dan penanganannya.

Daftar Lengkap Penurun Tekanan Darah Tinggi yang Efektif
Berikut daftar lengkap penurun tekanan darah tinggi yang efektif.
CNC 1 bulan yang lalu

Ciri-ciri Darah Tinggi, Ketahui Gejala dan Cara Mengelolanya
Berikut ini adalah ciri-ciri darah tinggi dan cara mengelolanya.

Tanda Darah Tinggi: Kenali Gejala dan Cara Menanganinya
Berikut ini adalah tanda darah tinggi dan gejala serta cara mengatasinya.