Tak Sekedar Band Punk Rock, Green Day Lantang Bersuara di Kancah Politik Termasuk Aksi Genosida di Palestina

23 hours ago 3

  1. ARTIS

Green Day, grup musik punk rock yang terkenal, tidak hanya diakui karena lagu-lagu energik mereka, tetapi juga karena kerap bersuara masalah sosial Palestina.

Jumat, 18 Apr 2025 16:54:00

Tak Sekedar Band Punk Rock, Green Day Lantang Bersuara di Kancah Politik Termasuk Aksi Genosida di Palestina Green Day (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP) (©© 2025 Liputan6.com)

Green Day telah menghibur jutaan penggemar di seluruh dunia dengan musik yang penuh energi dan semangat. Di balik dentuman irama mereka, band ini dikenal karena konsistensi dalam menyampaikan pandangan politik dan sosial.

Mereka bukan sekadar musisi, tetapi juga aktivis yang memanfaatkan panggung untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat. Mari kita eksplorasi jejak politik yang ditinggalkan Green Day melalui karya-karya mereka.

Sejak awal kariernya, Green Day telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap aktivisme politik. Mereka secara konsisten menggunakan lirik lagu, penampilan panggung, dan wawancara untuk mengomentari berbagai isu, mulai dari kebijakan pemerintah hingga ketidakadilan sosial.

Hal ini terlihat jelas dalam beberapa karya ikonis mereka yang sering dikaitkan dengan momen-momen politik penting, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. Salah satu contoh paling mencolok album American Idiot (2004).

Album ini merupakan kritik tajam terhadap pemerintahan George W. Bush, perang di Irak dan Afganistan, serta budaya pop Amerika pada masa itu. Lebih dari sekadar kumpulan lagu, album ini pernyataan politik yang kuat, yang beresonansi dengan banyak orang yang merasakannya.

Lewat cara ini, Green Day berhasil menciptakan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk berpikir dan beraksi.

Album American Idiot

Tak Sekedar Band Punk Rock, Green Day Lantang Bersuara di Kancah Politik Termasuk Aksi Genosida di Palestina Green Day (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP) © 2025 Liputan6.com

Album American Idiot merupakan cerminan nyata dari pandangan politik yang diusung oleh Green Day. Dalam album ini, lagu-lagu seperti American Idiot dan Holiday secara terang-terangan mengkritik kebijakan pemerintah serta menunjukkan ketidakpedulian masyarakat terhadap isu-isu penting.

Lewat lirik yang tajam dan penuh dengan metafora, kritik sosial dan politik disampaikan dengan cara yang unik, namun tetap dapat dipahami banyak orang. Billie Joe Armstrong, sebagai vokalis Green Day, sering kali melakukan improvisasi pada lirik lagu-lagu mereka saat penampilan live. Hal ini mencerminkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan isu-isu terkini dan relevan.

Salah satu contohnya perubahan lirik pada lagu Jesus of Suburbia yang terjadi di Coachella 2025. Dalam penampilan tersebut, ia mengungkapkan dukungan untuk Palestina dan mengkritik situasi yang terjadi di Jalur Gaza.

Sebelumnya, ia juga telah melakukan perubahan lirik yang sama untuk menyindir tokoh politik Amerika seperti JD Vance dan Donald Trump. Penggunaan panggung sebagai sarana untuk menyampaikan pesan politik sudah menjadi ciri khas bagi Green Day.

Mereka tidak ragu untuk mengkritik kebijakan pemerintah atau tokoh publik yang dianggap kontroversial. Aksi ini menunjukkan keberanian dan komitmen mereka untuk memanfaatkan pengaruh yang dimiliki demi kebaikan bersama.

Suarakan Keadilan di Atas Panggung Musik

Tak Sekedar Band Punk Rock, Green Day Lantang Bersuara di Kancah Politik Termasuk Aksi Genosida di Palestina Green Day (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP) © 2025 Liputan6.com

Green Day tidak hanya berfokus pada musik, tetapi juga aktif berbicara dengan penonton, menyampaikan pesan-pesan mengenai ketidakadilan sosial, perubahan iklim, serta hak asasi manusia. Mereka menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap isu-isu di sekitar mereka.

Dalam berbagai penampilan, Green Day dengan tegas mengungkapkan pandangan politik mereka. Mereka berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil atau keliru. Dengan demikian, Green Day memanfaatkan suara mereka sebagai alat untuk memperjuangkan nilai-nilai yang mereka yakini.

Konsisten Suarakan Isu Sosial di Atas Panggung

Green Day telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk aktif dalam isu sosial dan politik, serta menunjukkan bahwa suara mereka tidak hanya didengar, tetapi juga dihargai. Mereka lebih dari sekadar band; mereka adalah suara yang lantang dalam menyoroti berbagai keprihatinan global.

Meskipun musik mereka berakar pada genre punk rock, pesan-pesan yang mereka sampaikan tetap relevan seiring dengan perkembangan zaman. Green Day membuktikan musik dapat berfungsi sebagai alat yang sangat efektif untuk mendorong perubahan.

Artikel ini ditulis oleh

Anisyah Al Faqir

R

Reporter

  • Ruly Riantrisnanto
  • Wayan Diananto
Berkaca dari Band Sukatani, Ini Sejarah Musik Punk Penuh dengan Kritik dan Perlawanan

Berkaca dari Band Sukatani, Ini Sejarah Musik Punk Penuh dengan Kritik dan Perlawanan

Lagu-lagu punk selalu dipenuhi kritik sosial, sebagai bentuk perlawanan anak muda terhadap ketidakadilan dan sistem yang ada, dari Inggris hingga Indonesia.

punk 2 bulan yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |