Netanyahu ternyata bukan nama asli. Ayahnya mengubah nama asli keluarganya ketika mereka pindah ke Palestina.
Rabu, 09 Apr 2025 17:56:41

Dalam isu konflik Palestina-Israel dan terutama sejak bombardir Israel ke Gaza dari Oktober 2023 lalu, nama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi sorotan dunia internasional. Netanyahu dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas penindasan dan genosida yang dialami warga Palestina di Gaza.
Terlepas dari berbagai kejahatan kemanusiaan yang membuatnya jadi buronan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), tak banyak orang tahu mengenai arti nama Netanyahu dan bagaimana kisah dia mengganti nama aslinya.
Perubahan nama keluarga Netanyahu sebenarnya bukanlah hal baru. Nama belakang Netanyahu bukanlah nama asli yang digunakan oleh keluarga Benjamin Netanyahu. Ayahnya, Benzion Mileikowsky, mengubah nama belakangnya menjadi Netanyahu ketika pindah ke Palestina sekitar tahun 1920. Perubahan ini merupakan bagian dari tren umum di kalangan imigran Zionis Eropa pada masa itu, yang mencari identitas baru di tanah yang mereka anggap sebagai rumah baru mereka.
Nama 'Netanyahu' sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki arti 'Tuhan telah memberi saya kemenangan' atau 'Tuhan memberi kemenangan'. Dengan demikian, nama ini bukan hanya sekadar identitas, tetapi juga mengandung makna spiritual yang dalam. Benjamin Netanyahu mewarisi nama ini dari ayahnya dan kini menjadi salah satu nama yang paling dikenal di dunia politik internasional.

Benzion Netanyahu dan Keturunan Mileikowsky
Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel, dari pasangan Benzion Netanyahu dan Tzila Segal. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dengan kakaknya Yonatan Netanyahu dan adiknya Iddo Netanyahu. Keluarga ini memiliki akar yang kuat dalam tradisi Yahudi, dengan perjalanan yang mencerminkan diaspora dan perjuangan Zionis pada abad ke-20.
Ayah Benjamin, Benzion Netanyahu, lahir pada 1910 dengan nama asli Benzion Mileikowsky di Warsawa, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia (kini Polandia). Keluarga Mileikowsky berasal dari Lituania, sebuah wilayah yang menjadi pusat komunitas Yahudi Ashkenazi di Eropa Timur. Kakek Benjamin, Nathan Mileikowsky, adalah seorang rabi, penulis, dan aktivis Zionis terkemuka. Nathan lahir pada 1879 dan dikenal sebagai orator yang bersemangat mempromosikan ide Zionisme, yaitu gerakan untuk mendirikan tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina. Nathan sering bepergian ke Eropa dan Amerika untuk menggalang dukungan bagi Zionisme, menggunakan sentimen rasial dan nasionalisme Yahudi untuk memengaruhi tokoh-tokoh berpengaruh.

Pindah ke Palestina
Pada 1920, Nathan memutuskan untuk membawa keluarganya ke Palestina, yang saat itu berada di bawah Mandat Britania. Keputusan ini diambil di tengah gelombang anti-Semitisme yang meningkat di Eropa Timur, serta semangat untuk mewujudkan impian Zionis. Di Palestina, Nathan mengubah nama keluarganya dari Mileikowsky menjadi Netanyahu, sebuah nama Ibrani yang berarti "pemberian Tuhan," mencerminkan identitas baru mereka di tanah yang dianggap sebagai tanah air Yahudi. Keluarga ini sempat tinggal di beberapa kota seperti Jaffa, Tel Aviv, dan Safed, sebelum akhirnya menetap di Yerusalem. Di sana, Benzion melanjutkan pendidikannya di David Yellin Teachers' College dan Universitas Ibrani Yerusalem.
Benzion tumbuh menjadi seorang akademisi dan sejarawan Yahudi terkemuka. Ia dikenal sebagai profesor sejarah Yahudi, mantan editor Ensiklopedia Ibrani, dan asisten senior Zeev Jabotinsky, tokoh pendiri gerakan Zionis revisionis yang mendorong pendirian negara Yahudi dengan pendekatan yang lebih militan. Pemikiran Benzion sangat dipengaruhi oleh ideologi ayahnya, Nathan, yang memandang bangsa Arab sebagai "hambatan utama" bagi terwujudnya "Israel Raya"—sebuah visi ekspansionis yang mencakup wilayah jauh lebih luas dari Israel modern, termasuk Palestina, Yordania, dan Suriah. Benzion sering menyuarakan pandangan rasialis ini dalam kuliah-kuliahnya di Amerika dan Eropa, menggunakan kedok akademis untuk mempromosikan hegemoni Zionis. Pandangan ini, yang menolak kompromi dengan bangsa Arab, tampaknya mewarisi pengaruh besar pada Benjamin Netanyahu, yang dikenal dengan sikap kerasnya terhadap Palestina selama masa kepemimpinannya.

Tzila Segal dan Keturunan Yahudi Palestina
Ibu Benjamin, Tzila Segal, lahir pada 1912 di Petah Tikva, sebuah kota di wilayah yang kemudian menjadi bagian dari Israel. Tzila adalah Yahudi kelahiran Palestina, yang menjadikan garis keturunan ibu Benjamin lebih langsung terhubung dengan tanah Israel dibandingkan sisi ayahnya. Namun, orang tua Tzila—kakek dan nenek Benjamin dari pihak ibu—sebenarnya berasal dari Kekaisaran Rusia (kini wilayah Belarus, Lituania, dan Polandia).
Mereka bermigrasi ke Amerika Serikat dan menetap di Minneapolis sebelum akhirnya kembali ke Palestina. Perjalanan ini mencerminkan pola migrasi khas komunitas Yahudi pada masa itu, yang sering berpindah untuk mencari kehidupan yang lebih aman di tengah gelombang anti-Semitisme.Tzila dan Benzion menikah pada 1944, dan dari pernikahan ini lahirlah tiga anak: Yonatan, Benjamin, dan Iddo. Tzila dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh karier akademis suaminya, meskipun keluarga mereka sering berpindah tempat tinggal, termasuk ke Amerika Serikat, untuk mengikuti pekerjaan Benzion sebagai profesor.

Artikel ini ditulis oleh

P
Reporter
- Pandasurya Wijaya


Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
Survei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya

Tak Banyak yang Tahu, Benjamin Netanyahu Ternyata Pernah Menikah 3 Kali
Perdana Menteri Netanyahu pernah menikah 3 kali, salah satu istrinya merupakan pramugari yang ditemui dalam penerbangan dari Amerika Serikat ke Israel.

Ternyata ini alasan Israel larang warganya tes DNA demi bisa kuasai wilayah Palestina. Faktanya tak ada ikatan dengan tanah Palestina.

Bisnis Kotor Netanyahu Demi Kabur dari Kasus Suap dan Penipuan
\Netanyahu diyakini mempersulit warganya sendiri mengakses internet yang lebih cepat.

Profil Lengkap Netanyahu, Perdana Menteri Israel yang Sebut Korban Sipil Tewas di Gaza Hampir Tidak Ada

Netanyahu Tunda Pernikahan Anaknya, Takut Gedung Resepsi Dibom Hizbullah dan Iran
Netanyahu bertanggung jawab atas perang genosida Israel di Gaza, yang telah membunuh 43.000 warga Palestina.


Takut Ditangkap Karena Kejahatan Perang di Gaza, Netanyahu Ubah Rute Terbang Saat Menuju Amerika
Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu pada November 2024 atas kejahatan pernag di Gaza.


Fakta-Fakta Tak Banyak Orang Tahu soal Netanyahu, Perdana Menteri Israel Menjabat Paling Lama
Benjamin Netanyahu memang selalu menjadi kontrovesial karena lantaran kekejamannya menyerang Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu.
