Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul

3 hours ago 3

Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul Ilustrasi jenazah. - Antara/Ardiansyah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jasad Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kalurahan Mulusan, Paliyan, Gunungkidul Slamet Nugraha akhirnya bisa dipulangkan ke kampung halaman. Diketahui korban meninggal dunia saat berkerja di Taiwan, Sabtu (21/6/2025).

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindutrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Nanang Putranto mengatakan, jenazah PMI Slamet akan segera dipulangkan. Berdasarkan informasi yang diterima, jasad yang bersangkutan akan diberangkatkan dari Taiwan Sabtu (12/7/2025) ke tanah air.

BACA JUGA: Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua

“Kemungkinan sampai di Gunungkidul Minggu [11/7/2025]. Yang jelas, sekarang sudah dalam proses kepulangan,” kata Nanang, Jumat (11/7/2025).

Dia menejelaskan, proses kepulangan pertama dengan tujuan ke Jakarta. Kepulangan ini dibiayai oleh majikan yang bersangkutan.

“Nanti setelah dari Jakarta menuju Gunungkidul, proses kepulangan ditangani oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Jadi, keluarga menuggu di rumah saja dan tidak perlu ke Jakarta,” ungkapnya.

Nanang menambahkan, hasil otopsi diketahui Slamet meninggal karena sakit. Meski demikian, ia tidak tahu persis penyakit yang diderita karena tidak dijelaskan secara rinci tentang penyakitnya.

“Yang jelas sakit, tapi sakit apa kurang paham,” katanya.

Sebelum dipulangkan, jasad Slamet sempat disemayamkan di Rumah Duka Taichung, Taipei, Taiwan selama beberapa hari. Ia dipastikan meninggal dunia pada Sabtu (21/6/2025).

“Untuk pemulangan, kami lakukan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan yang di Taiwan diurus oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia [KDEI] di Taipei,” katanya.

Nanang memastikan bahwa Slamet termasuk pekerja migran illegal. Kedatangannya menggunakan visa turis jenis Travel Authorization Certificate (TAC).

“Jadi di sana [Taiwan] juga sering berpindah tempat kerja,” katanya.

Terpisah, pihak kerabat dari Slamet Nugraha, Marno berharap jenazah adik iparnya ini bisa dipulangkan ke kampung halaman. Diakui Marno, adiknya itu berangkat tidak melalui jalur resmi sebagai PMI namun dalam izin tinggalnya sebagai wisatawan. 

“Harapannya bisa dipulangkan ke rumah untuk kemudian dikebumikan di sini,” kata Marno.

Menurut dia, Slamet berangkat ke Taiwan sekitar 6 tahun lalu. Selama di sana hampir setiap hari menghubungi istrinya, yang merupakan kakak kandung Slamet.

“Terakhir Sabtu pagi [21 Juni 2025] masih telponan dengan istri saya, sorenya dikabarkan meninggal. Saat ditelepon lagi sudah tidak bisa. Centang satu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |