“Zionisme bukanlah kisah sukses yang hebat. Zionisme juga tidak memberikan keamanan bagi orang Yahudi.”
Selasa, 22 Apr 2025 15:44:00

Tom Segev, salah satu sejarawan Israel yang paling terkenal, muncul dari masa bungkamnya selama puluhan tahun. Pada ulang tahunnya ke-80, ia menyatakan Zionisme (ideologi pendiri Israel) adalah sebuah kesalahan.
Segev mengatakan hal tersebut pada wawancaranya dengan media Haaretz. Ia berkata “Zionisme bukanlah kisah sukses yang hebat. Zionisme juga tidak memberikan keamanan bagi orang Yahudi. Faktanya, orang Yahudi lebih aman tinggal di luar Israel.” Dia menambahkan bahwa Zionisme menciptakan mitos, bukan solusi.
Dilansir Quds News Network, Senin (21/4) Segev lahir di Yerusalem pada 1945 dari orang tua Yahudi Jerman yang melarikan diri dari Nazi, Segev menghabiskan waktu lebih dari 50 tahun untuk meneliti sejarah Israel. Buku-bukunya, yakni 1967, The Seventh Million, serta Soldiers of Evil, dikenal sebagai buku yang menantang narasi Israel.
Kecelakaan aneh
Dalam wawancara tersebut, ia berbagi fakta yang menyakitkan tentang ayahnya. Sejak kecil, dia percaya bahwa ayahnya dibunuh oleh penembak jitu Arab selama perang 1948.
“Saya dapat mengatakan bahwa ayah saya terbunuh selama Perang Kemerdekaan dan bahwa saya adalah seorang yatim piatu perang.”
Namun, saudari perempuan Segev mengungkapkan cerita yang berbeda. Menurut saudarinya, ayah mereka meninggal dalam kecelakaan aneh, yakni jatuh dari pipa pembuangan saat mengantarkan kopi kepada para penjaga. Segev mengatakan bahwa ternyata selama ini dirinya dibesarkan dengan kebohongan.
Mempertanyakan segalanya
Masa perenungan membuat Segev mempertanyakan segalanya, termasuk kisah-kisah yang diceritakan Israel tentang dirinya sendiri.
Kini, Segev mengatakan bahwa proyek Zionis tidak pernah dimaksudkan untuk orang-orang seperti orang tuanya.
“Orang tua saya mulai merencanakan kepulangan mereka ke Jerman,” ungkapnya seraya menambahkan, “Mereka tidak pernah menjadi Zionis, dan mereka ingin pulang. Namun, sebulan setelah surat terakhir ayah saya untuk temannya yang berisi keinginannya untuk kembali, ayah saya tewas dibunuh.”
Meskipun tumbuh besar di Israel, Segev tidak pernah sepenuhnya menganut cita-cita Zionis. Ia menekankan banyak hal yang diceritakan orang Israel hanyalah mitos.
Holocaust dijadikan senjata politik
Dalam karya akademisnya, Segev sering kali lebih percaya kepada dokumen daripada kesaksian lisan. Ia terkenal menantang mantan Perdana Menteri David Ben-Gurion dalam sebuah wawancara pada 1968, mempertanyakan gagasan bahwa Ben-Gurion menjadi Zionis pada usia tiga tahun.
Segev meyakini bahwa Holocaust dijadikan senjata politik. Dalam The Seventh Million, ia berpendapat alih-alih mengajarkan demokrasi dan hak asasi manusia, Israel menggunakan Holocaust sebagai pemicu kekuatan dan membenarkan perang.
Dalam bukunya yang berjudul 1949: The First Israelis, Segev mengungkap bagaimana kisah pemukim kolonial Yahudi keturunan arab yang didorong ke kamp-kamp, sementara orang Eropa diberi hotel. Menurutnya, ini adalah bentuk diskriminasi internal dalam masyarakat Israel.
“Kita perlu mengingat mayoritas penyintas Holocaust tidak datang untuk tinggal di Israel, dan mayoritas orang Yahudi di dunia tidak datang ke Israel,” tegasnya.
“Mereka bisa, tetapi mereka tidak ingin tinggal di negara ini (Israel). Jadi, Zionisme bukanlah kisah sukses yang hebat. Zionisme juga tidak memberikan keamanan bagi orang Yahudi. Lebih aman bagi orang Yahudi untuk tinggal di luar Israel,” jelas dia.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey
Artikel ini ditulis oleh

P
Reporter
- Pandasurya Wijaya


Wanita Yahudi Warga Negara Amerika Blak-blakan Ungkap yang Terjadi Sesungguhnya di Palestina
Seorang wanita Yahudi secara terang-terangan mengungkap kondisi sesungguhnya di tanah Palestina.

Kini, dia pun menyebut sadar jika Israel merupakan negara teroris hingga rasis yang secara sadar melakukan genosida besar di Tanah Palestina.




Blak-blakan Ketum PBNU Pernah Berkunjung ke Israel, Ini Cerita Lengkapnya
5 Kader NU viral usai fotonya bersama Presiden Israel tersebar di media sosial
PBNU 1 tahun yang lalu



Gus Yahya Marah ke Kader NU yang Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, Begini Katanya
Gus Yahya menegaskan, PBNU tidak tidak pernah turut serta terhadap lobi-lobi yang dilakukan Israel melalui segala bentuk caranya.

Politisi Sampai Aktor Israel Marah-Marah karena Film Palestina Menang Oscar
Banyak tokoh Israel yang menuduh film dan pencipta film ini mengajarkan narasi palsu, antisemitisme, dan kebencian terhadap Israel di seluruh dunia.
